Twelve

5.4K 431 129
                                    


Written by Umairah_Hm

.

.

.

.

Waktu yang keduanya luangkan bersama, membuat mereka saling mengenal dan lebih memahami satu sama lain. Ada sisi yang tak pernah Sasuke tunjukkan pada siapapun, sisi lain dari dirinya yang baru pertama kali bisa ia jabarkan dengan bebas tanpa beban, kepada satu gadis... hanya satu gadis, bernama Hyuuga Hinata.

Bukan pilihannya menjadi orang yang sering kali membuat masalah di mana saja ia berada. Sasuke hanya ingin perhatian. Perhatian yang jarang ia dapatkan dari kedua orang tua yang selalu disibukkan dengan melulu tentang pekerjaan. Sasuke tetaplah manusia biasa, sekuat apapun ia, dirinya tetap mempunyai sisi yang lemah. Sisi baik yang mungkin dengan adanya Hinata, bisa lebih berkembang lagi, perlahan mengikis semua sifat buruk yang telah lama bersarang di otaknya. 

Hinata tertawa melihat Sasuke bermain dengan anak-anak panti asuhan, senyum tulus terpapar di wajah maskulin sang lelaki, senyum yang tulus tanpa beban membuat Hinata merasa bersyukur telah mengenal Sasuke.

"Sasuke-kun sudah waktunya pulang, aku takut ayah marah kepadaku." Hinata menyentuh lembut tangan Sasuke yang masih bermain dengan anak-anak kecil itu, dia tersenyum kepadanya, membuat Sasuke juga melengkungkan bibir ke atas.

'Sungguh aku mau kau terus tersenyum Sasuke-kun, berbagilah bebanmu denganku'

.

.

.

Mobil Sasuke memasuki area parkir mansion Hyuuga, sebenarnya Sasuke ingin meluangkan waktu lebih banyak dengan Hinata tetapi desakan dari Hinata yang takut akan kemurkaan Hiashi membuatnya mengalah dengan permintaan Si Hime.

Cklek! Sasuke membuka kunci untuk mempersilahkan Hinata keluar.

Sebelum Hinata sempat keluar dari mobilnya, Sasuke memegang tangan Hinata dan menariknya untuk lebih mendekat lagi.

Chup!

Sasuke menciumnya sekilas membuat Hinata membulatkan mata dan pipi chubby -nya berubah merah seperti buah tomat.

"Jangan pergi begitu saja sayang, kau lupa akan keberadaanku?" Sasuke mengerucutkan bibirnya pura-pura kesal akan perbuatan Hinata.

"Hahaha, Gomenne Sasuke-kun... sini aku cium lagi."

Chup! Chup! 

"Sudah?" Hinata bertanya, hidungnya masih menempel dengan hidung bangir Sasuke membuatnya dapat mencium aroma maskulin sang kekasih.

"Ya, Sayang." Sasuke membelai lembut surai indigo Hinata dengan penuh kasih sayang.

"Sepertinya aku terjatuh sangat dalam padamu Hinata."

"Hm... Tapi aku... Tidak jatuh cinta padamu." Hinata memamerkan barisan giginya yang rapi.

Sasuke terkejut akan balasan Hinata. Namun setelah tahu itu hanya akal-akalan semata, Sasuke tersenyum lembut.

"Kalau begitu akan kulakukan apa saja supaya kau jatuh cinta padaku."

"Silakan Tuan Uchiha." Hinata memberi kecupan lembut yang terakhir untuk malam ini ke bibir Sasuke.

"Malam Sasuke." Dia melangkahkan kakinya keluar dari mobil Sasuke

"Malam Hime." dia tersenyum sendiri, merasa hatinya berbunga. Banyak perempuan yang pernah dikencaninya tapi tidak ada satupun yang berhasil membuatnya merasa seperti ini.

Tangled: CheckmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang