Nine

4.7K 522 296
                                    

Written by twijya

Disclaimer: Kishimoto unyu

Songfict: Free Fall by Illenium ft RUNN

Putar biar greget 

.

.

.

.


Hinata masih mengemudikan mobilnya dengan kecepatan normal. Laju kecepatan ia kurangi ketika ia mulai berbelok menuju jalanan kawasan Hyuuga. Manik bulan mengerjap memandangi lintasan bak sirkuit. Berkelok-kelok memang. Kawasan Hyuuga terletak pada suatu perbukitan tak jauh dari pusat kota Konoha.

Jalanan yang begitu sepi dan longgar dan hanya terlintasi oleh Bugatti Veyron berwarna lavender, hadiah ulang tahun dari sang kakak tahun lalu. Siapa lagi jika bukan milik tuan putri Hyuuga, Hinata. Dari tadi kegiatan yang ia lakukan hanya berputar-putar dengan mobilnya. Terkadang jalanan yang lengang kawasan milik Hyuuga itu ia jadikan sebagai arena balap pribadi.

Teringat dengan perlakuan Sasuke beberapa waktu yang lalu saat mengerjakan tugas makalah mereka berdua, Hinata ingin mendinginkan kepalanya yang penuh dengan rasa penasaran terhadap si bungsu Uchiha. Sejenak saja. Mobil sport dengan kecepatan paling tinggi di dunia itu ia arahkan untuk menepi.

Keluar dari benda berpintu sepasang, Hinata melangkah menuju pembatas jalan. Deretan tebing rendah dapat ia lihat dengan jelas, satu paket dengan kerlap-kerlip lampu pemandangan Konoha di malam hari di bawah sana. Udara lembab menyapa indera perasa sang gadis Hyuuga sedikit memberikan efek kabut pada penglihatan netranya.

Menyenderkan tubuh rampingnya pada benda yang selalu setia mengantar kemanapun ia pergi, melipat lengan di depan dada dan merenung. Untung saja ia tadi hanya asal mengenakan pakaian saat ingin menemui Sasuke, hanya mengenakan sweater hangat dan celana jeans ala kadarnya. Tak buruk, setidaknya pakaian yang keluar dari definisi modis dapat melindunginya dari cuaca yang kurang mendukung seperti saat ini.

Indah, pemandangan kota di malam hari yang cukup indah. Sudah cukup lama ia tak menikmati suasana keheningan malam seperti ini. Harmoni yang sempurna, walau sederhana. Ia ingin menikmati ketenangan ini selama mungkin.

Seekor ngengat terbang melintasi wajah ayunya. Amethyst yang penasaran mengikuti kemana terbangnya si serangga kecil... Ah, tak sendiri rupanya. Banyak sekali kumpulan ngengat merubungi sebuah lampu jalanan yang bersinar terang.

Seakan teringat pada sesuatu, garis bibir sang gadis indigo melengkung ke atas. Itulah cara alam bekerja memberi sebuah analogi untuk para makhluk berakal.

"Cassanova, huh? Love?"

Apa benar sang puteri Hyuuga mengalami suatu getaran aneh di hatinya ketika semua ini berhubungan dengan Uchiha Sasuke akhir-akhir ini? Atau hanya sebatas rasa kagum karena ia adalah lampu pijar yang menyala dengan sangat terangnya, dan Hinata hanya merupakan salah satu dari kumpulan para ngengat.

Kembali pemikiran tentang bungsu Uchiha merasuki pemikiran logisnya. Garis bibir kembali melengkung ke bawah.

"Tak mungkin... Tidak... Ini bukan sesuatu yang sama seperti yang kurasakan terhadap Utakata-kun dahulu, impossible,"

Jemari-jemari lentiknya mengepal, menggebrak benda senilai jutaan dolar di belakangnya. Yang ingin ia yakini saat ini hanyalah, perasaannya tak mungkin melunak pada rival utamanya. Tidak boleh. Ini sebuah pelanggaran. Eksistensi Sasuke dirasa sangat mengganggu ketertiban umum hati si bungsu Hyuuga. Sasuke tak boleh mengkudeta hatinya.

Tangled: CheckmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang