-7-
Kita selalu bersama kan, Hinata?
Ah. Mungkin ada yang salah dengan pertanyaanku. Aku akan memperbaikinya.
Kita telah selalu bersama kan, Hinata?
Hanya kau yang mengakui keberadaanku – selain Shino tentu saja. Dan itu membuatku nyaman.
Kita telah selalu bersama kan, Hinata?
Tiap waktu, hingga aku meyakini suatu saat aku akan mengatakan bahwa aku menyukaimu. Tiap tempat, hingga aku meyakini kau akan menijinkanku untuk selalu berada di sampingmu.
Aku selalu memikirkanmu. Di manapun aku berada. Apapun yang sedang aku lakukan.Kita akan selalu bersama, kan? Tiap waktu?
Aku ingin selalu melihatmu. Ingin selalu mengacak rambutmu seperti ini.
Ingin selalu melihat wajahmu yang tersenyum lembut. Ingin selalu menikmati rona merah di pipimu. Ingin selalu mendengar suara gagapmu. Ingin selalu memegang jemari hangatmu. Seperti saat ini.Tapi senyummu padanya berbeda. Senyummu ketika membicarakan dia berbeda. Seperti saat ini. Dan aku hanya bisa ikut tersenyum, mengacak rambutmu lagi seperti saat ini, dan mengabaikan tatapan tajam yang diarahkan Shino kepadaku.
Aku tahu. Dan aku sadar, kita telah selalu bersama. Dalam waktu yang sangat lama. Saat ini aku tahu, aku tidak akan pernah mengucapkan 'Aku menyukaimu' kepadamu. Aku tidak akan mengucapkan 'Selamat tinggal' kepadamu karena aku terpuruk dan bertindak sebagai seorang yang paling mengenaskan di dunia. Tapi, aku akan mengucapkan 'Selamat tinggal' pada hatiku, tentu karena aku harus menghadapi kenyataan. Meski aku selalu berharap perasaanmu kepadaku sama seperti perasaanku kepadamu.
Kita telah selalu bersama kan, Hinata?
Aku selalu memikirkanmu. Di manapun aku berada. Apapun yang sedang aku lakukan.
Kau tahu. Memikirkanmu membuatku menjadi kuat. Membuatku berpikir aku sanggup melewati hari esok tanpa ada rasa takut.
Bertemu dengamu adalah anugrah. Kau mengajariku tentang cinta dan sakit, meski kau tak pernah menyadarinya. Karena dia yang mengajarimu tentang cinta dan sakit.Selalu dia kan, Hinata?
Kita telah selalu bersama kan, Hinata?
Tapi dia akan selalu bersama denganmu.
Aku sedih, tentu saja. Senyuman pertamamu tadi – ketika mengabarkan suatu berita bahagia kepada kami – membuatku berpikir bahwa aku tidak akan jatuh cinta lagi. Tapi melihat binarmu ketika mengatakan kepadaku 'susul aku' membuatku berpikir, aku akan jatuh cinta lagi. Melanjutkan sebagian hidupku dengan seorang yang lain yang aku cinta. Tentu karena sebagian hidupku yang lain telah aku gunakan untuk mencintaimu.
Suatu saat nanti aku akan mendatangimu. Menunjukkan rasa cintaku kepada orang lain di hadapanmu. Dan aku akan mengatakannya kepadamu, nanti, bahwa dulu aku pernah menyukaimu – mencintaimu.
Ya, aku tidak akan mengatakan 'Aku menyukaimu, Hinata'
Aku akan mengatakan, suatu saat nanti, 'Dulu aku pernah menyukaimu, Hinata'
.
.
.
Menulisnya setelah membaca lirik dan melihat video Kimi No Suki Na Uta milik UVERworld, dengan satu dua kalimat lirik yang tercantum (dengan perubahan) dan bayangan tentang senyum Kiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Always With Me
FanfictionI don't believe in 'forever' || It's alright if the only one who hurts is me... || KibaHina Oneshot(s)