Hari hari terus berjalan, hingga tak terasa 1 tahun pun telah terlewati begitu saja. Sekarang mereka sudah berada di kelas 12, dan siapa sangka yang awalnya hanya Bintang dan Ravian yang jadian tenyata merembet ke sahabat nya. Sekarang pun mereka menjadi berdelapan dan tentunya itu membuat para kaum wanita merasa iri dan kesal, karena stok cogan di SMA Galaksi sudah habis di ambil mereka berempat. Hahaha!
Hingga makan di kantin pun mereka bersama-sama, membuat lingkaran dan duduk saling berdampingan. Tentu saja hal itu membuat beberapa pasang mata terus memperhatikan nya, tapi itu sudah biasa saja menurut mereka karena itu sudah terjadi pada mereka selama 1 tahun ini.
"Kalian sadar gak sih, tuh mata pada ngeliatin kita terus. Udah 1 tahun coy, masih ajeh jadi pusat perhatian. Cape deh Princess!" Ucap Naura.
"Ya begitulah, udah biasa sama tatapan mereka." Timpal Shilla.
"Gue denger katanya, anak kelas 10 bakal outing class ke Bandung, yah?" Ucap Daniel.
"Nah iya bener ntuh, dan katanya kita kelas 11-12 bakal diliburin coy." Timpal Rayhan.
"Terus kenapa kalo diliburin?" Tanya Nada.
"Emm... Pas banget tuh, gimana kalo kita liburan aja bareng-bareng. Kan jarang banget kita bisa liburan bereng." Saran Naura.
"Boleh juga sih, tapi mau liburan kemana?" Tanya Shilla.
"Ada saran gak?" Tanya Daniel
"Pulau Pramuka." Ucap Ravian
"Pulau? Seriusan, kaya nya seru tuh." Ucap Naura.
"Tapi biaya hotel atau villa kan pasti mahal, belom biaya transportasi kesana nya." Ucap Nada.
"Masalah villa, kita bisa pakai villa bokap gue yang ada di sana. Dan masalah transportasi, kita yang cowok-cowok pada bisa bawa mobil masing-masing." Jelas Ravian.
"Kamu seriusan, Vian." Tanya Bintang.
"Kenapa?" Tanya Ravian.
"Setuju gue, kapan lagi liburan gratis kan? Cuma modal mobil masing-masing, villa enak udah ada yang punya, kuy berangkat." Ucap Rayhan semangat.
"Ya, gue juga setuju." Timpal Daniel.
"Semua udah setuju, kamu setuju Faisal?" Tanya Shilla.
"Aku sih setuju aja." Jawab Faisal.
"Oke fiks kita semua setuju, Minggu ini kita berangkat gimana?" Saran Naura.
"Okeh."
Dari raut wajah Faisal seperti ada sesuatu yang membuat ia tak tenang, wajahnya pun menatap wajah Bintang yang tersenyum manis. Ada hal yang tak bisa Faisal katakan, namun hanya bisa menjawab setuju. Pulau Pramuka adalah sebuah tempat di mana banyak menyimpan kerahasiaan. Rahasia apa? Rahasia siapa? Hanya Faisal yang bisa menjawab nya. Hatinya senang namun juga bercampur cemas, ntah mencemaskan apa juga belum pasti.
Mata Faisal pun berganti menatap Ravian, dan ditatap balik oleh Ravian. Tak ada respon dari Ravian ia terlihat biasa saja tidak secemas yang di rasakan Faisal, namun Faisal bisa mengerti bahwa tatapan Ravian pada Faisal mengisyaratkan 'gak akan terjadi apa-apa'. Faisal mengesampingkan rasa cemas nya dan meminum es yang sudah ia pesan tadi agar bisa menghilangkan perasaan itu.
"Faisal, kamu kenapa? Ko kaya lagi cemas gitu sih?" Tanya Shilla.
"Gak apa-apa ko, aku biasa aja. Mungkin cemas karena tanggung jawab kita yang cowok-cowok lebih besar, kita bawa 4 perempuan sekaligus."
"Wailah santai aja bro, masalah Naura biar gue aja yang urus." Ucap Rayhan.
"Intinya di sana kita saling menjaga satu sama lain aja yah." Ucap Bintang mengingatkan.
Faisal tersenyum mendengar perkataan Bintang, sudah lewat 1 tahun namun ia masih saja tidak bisa melupakan Bintang. Masih saja ia terpesona dengan senyum Bintang yang belum tentu itu untuk dirinya. Faisal adalah pengagum Bintang sejak lama, jauh sebelum Bintang mengenal Ravian ia sudah lebih dulu mengenal dan dekat dengan Bintang. Namun, siapa sangka bahwa Bintang lebih menjatuhkan pilihan hatinya pada Ravian, di banding Faisal yang sudah mengagumi nya dalam diam.
Ravian pun sadar bahwa sedari tadi Faisal menatap Bintang dengan lekat, ia pun berinisiatif menggenggam tangan Bintang dan mengajak nya berjalan keluar dari kantin.
"Adduh, Vian. Kita kan lagi makan."
"Aku gak suka ada yang mandangin kamu." Ucap Ravian.
"Emang siapa yang mandangin aku sih."
"Pokonya aku gak suka."
"Masa gitu aja cemburu sih, kayak anak kecil kamu." Ucap Bintang tersenyum.
"Selama liburan kamu harus terus sama aku, jangan sampai pisah." Ucap Ravian.
"Yah ampun, iya iya Ravian." Pasrah Bintang.
"Kamu percaya sama aku kan, Bi?"
"Percayalah, kenapa kamu tiba-tiba tanya gitu?" Bintang heran semenjak bicara soal liburan Faisal dan Ravian saling diam seperti ada hal yang membuat mereka cemas.
"Pokoknya apapun yang terjadi, kamu harus percaya sama aku yah."
"Iya Ravian, yaudah yuk ahh! Aku mau lanjut makan."
Bintang berjalan memasuki kantin lagi, sementara Ravian masih berdiam diri mematung. Ia memikirkan kenapa ia bisa menyarankan nama tempat yang dia sendiri sudah tahu, bahwa tempat tersebut banyak menyimpan kenangan yang sudah lama ia lupakan. Dalam hatinya juga merasa sedikit cemas ada juga firasat akan terjadi sesuatu di sana. Ravian merasa lemas tapi ia harus terlihat biasa saja, agar Bintang tidak menyadari kecemasan nya. Ravian berjalan memasuki area kantin, dan duduk kembali sembari menggenggam tangan Bintang seperti anak yang tidak mau kehilangan ibu nya. Bintang hanya tersenyum dengan perilaku Ravian hari ini, karena ia juga tak mau terlalu curiga ia juga enggan untuk bertanya. Bagi Bintang, ia tak perlu menanyakan apapun kalau sudah saat nya Ravian untuk bercerita, ia pasti akan menceritakan semua pada dirinya
🍁🍁🍁
Kira-kira apa tuh yang membuat Ravian dan Faisal cemas? Apa sih rahasia mereka berdua?
Penasaran? Tetap stay yaw!!
See you.
16-04-2020
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are Love Story
Teen FictionBy cover ( @syifauliaptr)😊 @IsdianatulLaila (follow yaw gaes)🤗 Ini hanya sebuah kisah remaja biasa, di masa putih abu-abu mereka. Dimana ada nya konflik antara cinta dan persahabatan yang mengikat mereka. Kebahagian antar sahabat yang saling kompa...