Setelah kejadian semalam Bintang jadi lebih banyak diam dan melamun senyum yang biasa ia tunjukkan sudah tak ada lagi di bibir nya. Keceriaan nya yang dulu selalu tertampak sudah tak lagi terlihat, dunia nya seakan berubah begitu saja tanpa izinnya. Ke-tiga sahabat nya yang melihat perubahan Bintang merasa sangat sedih, apalagi Bintang sudah jarang berkumpul dengan mereka. Bintang lebih memilih menghabiskan waktu istirahat nya di perpustakaan dengan membaca buku di tempat paling pojok, dibandingkan ke kantin bersama mereka.
"Si Bintang gak bareng kalian?" Tanya Daniel.
"Ntahlah, Bintang berubah. Gue sedih liatnya." Ucap Naura.
"Kenapa sama Bintang." Tanya Faisal.
"Sejak Ravian datang ke rumah Bintang semalam, Bintang jadi banyak diam dan nolak kalau kita ajak ngapa-ngapain." Jelas Naura.
"Bintang dimana?" Tanya Faisal.
"Bintang ada di perpustakaan." Jawab Nada.
"Shill, aku izin nemuin Bintang ya?" Izin Faisal.
"Yaudah sana, mungkin kamu bisa bujuk dia." Ucap Shilla mengizinkan.
Faisal langsung bergegas menuju perpustakaan dan mencari keberadaan Bintang. Matanya tertuju pada seorang gadis yang tengah serius membaca buku di pojok dekat jendela. Faisal melangkah kan kakinya menghampiri gadis itu, tampaknya gadis itu terlalu serius membaca sampai tidak menyadari kedatangan Faisal sekarang.
"Bintang." Panggil Faisal.
Gadis itu mendongakkan kepalanya. "Faisal, kamu ngapain di sini?" Tanya Bintang.
Faisal mendorong kebelakang kursi yang berada di hadapan Bintang, lalu duduk berhadapan dengannya. "Ravian bilang apa semalam sama kamu?" Tanya Faisal.
"Gak bilang apa-apa." Ucap Bintang berusaha cuek dan fokus membaca.
"Bintang kamu masih percaya sama Ravian kan? Kalau kalian ada salah paham, mending kalian bicarakan baik-baik." Ucap Faisal menyarankan.
"Faisal aku ke sini mau tenang, bukan untuk membahas masalah semalam."
Bintang langsung berdiri dari duduknya dan pergi meninggalkan Faisal begitu saja. Namun tidak di sangka saat baru keluar dari pintu perpustakaan Bintang sudah di hadapkan oleh Ravian. Mereka berdua saling diam satu sama lain saling tatap, tak ada yang mencoba untuk bicara. Hingga menit berikutnya Bintang pergi meninggalkan Ravian, tapi Ravian tidak diam begitu saja ia pun mengejar Bintang dan berhasil menahan dengan tanganya.
"Bintang, tunggu!"
"Ada apa?" Tanya Bintang.
"Kenapa kamu menghindar dari aku?" Tanya Ravian.
"Aku gak menghindari, aku cuma mau sendiri aja."
"Bintang kamu marah sama aku! Kamu bilang aku harus apa biar kamu gak sepeti ini?"
Bintang menatap Ravian dengan intens. "Jelaskan semuanya sama aku."
Ravian diam dia tidak bisa merespon keinginan gadis nya itu, sangat sulit baginya. Harus bagaimana ia menjelaskan pada Bintang?
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are Love Story
Teen FictionBy cover ( @syifauliaptr)😊 @IsdianatulLaila (follow yaw gaes)🤗 Ini hanya sebuah kisah remaja biasa, di masa putih abu-abu mereka. Dimana ada nya konflik antara cinta dan persahabatan yang mengikat mereka. Kebahagian antar sahabat yang saling kompa...