⏺ Menyerah

56 9 0
                                    

"Kita dekat karena waktu, dan kita menjauh juga karena waktu. Lalu, apakah waktu juga yang akan menyatukan kita kembali?"
.
.
.

.
.
.

1 Bulan Kemudian.

Tak terasa semua sudah terlewati begitu saja, sekarang para murid SMA Galaksi tengah mempersiapkan diri, mental, serta otak mereka untuk menghadapi Ujian Nasional yang semakin dekat. Waktu berjalan begitu cepat hingga tanpa sadar kisah antara Bintang dan Ravian sudah tak ada lagi, dan tak banyak lagi yang membicarakan mereka. Mungkin karena terlalu sibuk untuk mempersiapkan Ujian Nasional.

Lalu bagaimana keadaan Bintang sekarang? Tentu saja dia baik. Bahkan selama satu bulan ini ia mulai membiasakan dirinya untuk kembali menjadi Bintang yang dulu, dan juga mulai membiasakan diri tanpa kehadiran Ravian. Mereka satu sekolah, apa gak sering ketemu? Tentu saja sering ketemu. Tapi Bintang mencoba untuk menghindar dari hadapan Ravian sebelum Ravian melihat dirinya, karena jika ia bertatap muka dengan Ravian tentu akan merobohkan tembok besar yang sudah ia bangun susah payah selama ini. Sulit bagi Bintang untuk memulai kembali hidup lamanya, setelah semua yang ia alami selama ini.

Terus, hubungan Ravian dan Bintang masih lanjut? untuk pertanyaan ini masih belum ada jawaban pasti untuk hubungan mereka, apakah lanjut atau memang berakhir. Tapi yang pasti mereka berdua sudah jarang terlihat satu sama lain, bahkan yang lebih sering terlihat adalah Ravian dan Shanda. Kedekatan mereka tentu menjadi tanda tanya besar bagi para murid di SMA Galaksi, pasal nya Ravian adalah cowok paling cuek dan dingin oleh semua orang terutama perempuan! ia sangat menjaga jarak sekali. Tapi selama satu bulan ini para murid SMA Galaksi terus saja di perlihatkan oleh kedekatan mereka, bukan hanya para murid saja Bintang pun turut menyaksikan beberapa kali berpapasan dengan mereka yang saling bergandengan tangan atau tertawa bersama. Dalam hati Bintang terasa sakit, namun sakit hati itu sudah menjadi kebiasaan bagi Bintang dan Bintang sendiri sudah cuek dengan semua itu.

Di dalam kelas XII MIPA 1 keadaan nya sangat riuh banyak yang bermain dan bergosip karena guru belum masuk kelas, seakan mereka mengambil kesempatan itu untuk bersenang-senang karena setelah ini mungkin akan jarang bertemu atau mungkin tidak pernah. Hingga seorang guru berparas cantik dengan umur yang masih muda pun datang masuk ke dalam kelas tersebut. Nama beliau Nina, guru yang paling di senangi banyak murid karena sifat nya yang Friendly dan selalu bersikap lembut pada setiap murid.

"Assalamu'alaikum, anak-anak." salam Bu Nina.

"Wa'alaikum salam, Bu." jawab semua murid di dalam kelas tersebut.

Semua murid langsung mengadap ke depan dan bersikap rapih, tidak ada lagi yang bercanda semua sudah bersikap tertib.

"Tidak terasa, tinggal beberapa bulan lagi. Kalian akan lulus dari sini, dan mengejar cita-cita kalian." Ucap Bu Mina memandang anak didiknya satu persatu.

"Ibu pasti kangen sama kita, kalau kita semua sudah lulus nanti. Ya kan, Bu?" Ucap Johan sang ketua kelas.

"Tentu dong, apalagi kelas kalian ini kelas favorit ibu." Ucap nya senang.

"Ahh bakal kangen banget sama kalian dan guru-guru di sini." Timpal Naura.

"Iya bener! apalagi aksi nya sih Nada waktu Pak Muklis bikin panik kita karena ada kuis gak taunya malah traveling, sumpah itu pertama kalinya gue liat Nada emosi." Ucap Maya.

"Gua yakin sampe saat ini lo masih dendam kan sama Pak Muklis, ngaku lo Nad!" Ucap Dodi.

Sontak semua nya tertawa karena mengingat kejadian itu lagi, kejadian yang jarang sekali meraka lihat dengan mata telanjang bahwa seorang Nada perempuan paling cuek dan tidak perduli dengan sekitar emosi serta membuka suaranya saat kesal dengan Pak Muklis.

"Sudah kangen-kangenan nya nanti lagi. Sekarang kita belajar dulu yah. Ayo buka buku paket Fisika kalian halaman 150, kita ulang materi kemarin." ucap Bu Nina.

"Siap Bu."

Bukan nya membuka buku paket sesuai perintah Bu Nina justru Bintang membuka buku diary diam-diam dengan meletakkan nya di paha tepatnya di bawah meja belajar nya. Ia membaca nya perlahan, ternyata di beberapa selip lembar kertas buku itu terdapat foto dirinya dengan Ravian yang sengaja ia simpan. Bintang menatap nya dengan tersenyum tipis ada rasa bahagia, juga sedih dalam hati nya.

"Aku kangen sama kamu Ravian, apa kamu merasakan hal yang sama? sampai saat ini aku masih menunggu sang waktu Ravian, menunggu di mana saat nya waktu bisa mempersatukan kita kembali. Aku harap waktu bisa mempersatukan kita kembali, semoga."

Kangen. Itu adalah satu kata yang selalu Bintang ucapkan dalam hatinya, ingin sekali ia kembali ke masa-masa dulu. Jika perlu ia ingin kembali menjadi Bintang yang biasa saja menjalani kehidupan seperti biasa nya tanpa harus terbebani dengan perasaan yang ada. Perlahan tangannya merobek foto dirinya dengan Ravian, terasa hati nya juga ikut terobek seperti foto itu.

"Mungkin sudah saat nya aku berhenti menunggu dan berharap dengan sang waktu. Aku sudah tidak lagi menginginkan kita bersatu, jika dulu kamu pernah menyakitiku biarkan lah! Kita perlu disakiti sebelum bangkit menjadi yang lebih terkuat dari diri yang sebelumnya. Selamat tinggal, aku pamit."

Ingin sekali Bintang mengucapkan semua itu keras-keras di depan Ravian langsung, tapi pada kenyataannya Bintang tidak bisa. Hanya hati nya saja yang dapat mengatakan itu, dan mungkin ucapan dari kata hati nya itu adalah jawaban bahwa tidak akan ada lagi kisah di antara mereka. Bintang menyerah dan memilih untuk mundur perlahan hingga menghilang tanpa disadari.

🍁🍁🍁
Moonmaap yah author nya up lama, karena udah jarang buka wp dna sering nge-drakor wkwkwk

Tenang gaes imi bukan akhir ko masih ada kelanjutan antara Ravian dan Bintang, yang entah akan bersatu kembali atau benar-benar berpisah. Tungguin ajah okehh :)

Tunggu next chapter sobatt....

Jangan lupa jempol nya tekan ⭐ dan berikan 💬, wokeh :)

See you.
30-12-20

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 24, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

We Are Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang