Liburan sekolah bagi kelas XI dan XII telah usai, kini semua murid sedang berkumpul bersama di lapangan tepatnya di tengah matahari yang sedang memancarkan cahaya paginya, mereka sedang melaksanakan upacara bendera. Ini adalah hari pertama mereka masuk sekolah kembali dengan suasana baru serta semester baru. Dengan hati-hati Bintang memperhatikan barisan para cowok yang terlihat hikmat melaksanakan upacara tersebut, ia mencari seseorang yang selama dua hari ini tidak ada kabar sama sekali. Matanya tertuju pada dua cowok yang sedang bercanda mereka adalah Rayhan dan Daniel lalu melihat kebelakang nya ada Faisal, namun mata Bintang menjelajah lagi tidak ada tanda-tanda dari Ravian. Kemana Ravian? Mengapa tidak ikut upacara?
"Kepada bendera merah putih, Hormat.... Grak!"
Setelah mendengar pemerintah dari sang pemimpin upacara, semuanya hormat. Bintang masih mencari-cari keberadaan Ravian sebenarnya.
"Bintang, Lo nyari siapa sih?" Tanya Naura.
"Ravian." Ucapnya singkat.
"Nanti lagi nyarinya, Lo bisa di hukum karena gak tertib begini." Ucap Nada.
Bintang pun akhirnya diam dan mengikuti upacara dengan tertib dan hikmat. Satu jam terlewat sudah, para murid bubar dari lapangan dengan sedikit mengibaskan tangan mereka karena wajah mereka yang mengeluarkan keringat.
"Kantin yuk." Ajak Naura.
"Eh! Habis ini kan pelajaran Pak Muklis, Lo mau kena hukum!" Ucap Nada memperingati.
"Ihh justru itu, gue denger semua guru pada rapat hari ini. Karena bicarakan UN buat angkatan kita nanti. Jadi freeclass hari ini." Jelas Naura.
"Wah bagus tuh, kuy lah kantin." Ucap Shilla.
"Kalian duluan deh, aku mau ke kelas Ravian dulu." Ucap Bintang.
"Yailah Bintang, palingan mereka juga lagi di kantin. Sudah ayo ikut kita aja, ayo!" Ucap Shilla dengan menarik tangan Bintang.
Sesaat mereka di kantin benar saja mereka melihat ada tiga cowok yang tengah asik menyantap semangkuk makanan pada meja mereka, namun tak menunjukkan adanya tanda-tanda Ravian di sana. Keadaan kantin saat itu cukup ramai karena memang semua para murid sudah tahu mengenai rapat para dewan guru hari ini. Mereka berempat pun duduk di bangku yang satu meja dengan para cowok itu.
"Sudah pesan aja kalian." Ucap Shilla.
"Laper oy! upacara panas, belum lagi dengerin khutbah nya pak Joko yang Ampe 1 jam begitu, hampir aja nih kaki gue copot." Ucap Rayhan.
"Lebay banget Lo." Ucap Nada.
Faisal memperhatikan Bintang yang sedari tadi hanya menunduk kan kepala dan tak berucap apa-apa, bahkan pagi ini pun ia belum melihat senyum yang biasanya Bintang tunjukkan pada teman-teman nya. Faisal tahu betul bahwa Bintang saat ini sedang khawatir dengan keberadaan Ravian, tapi haruskah Faisal memberitahu Bintang soal keberadaan Ravian sekarang ini?
"Faisal! Lo tahu Ravian kemana?" Tanya Nada tiba-tiba, karena dari tadi Nada melihat Faisal yang memperhatikan Bintang.
"Enggak." Singkat Faisal.
"Kalian berdua! Ada yang tahu Ravian kemana?" Tanya Nada lagi.
Daniel dan Rayhan hanya menggelengkan kepala mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are Love Story
Teen FictionBy cover ( @syifauliaptr)😊 @IsdianatulLaila (follow yaw gaes)🤗 Ini hanya sebuah kisah remaja biasa, di masa putih abu-abu mereka. Dimana ada nya konflik antara cinta dan persahabatan yang mengikat mereka. Kebahagian antar sahabat yang saling kompa...