Part 3

6.1K 215 2
                                    


Ia duduk di bangku yang ada di samping tempat tidurnya. Lalu perlahan mengelus pipi Nathasya.

Nathasya yang merasa ada yang mengelusnya pun sontak membuka matanya.

Mata yang sayu menjadi terbuka lebar dan membulat ketika melihat siapa yang ada di kamarnya.

Ia hampir berteriak kencang, namun Chris meletakkan telunjuknya di bibir. Mengisyaratkannya agar diam dan tidak berteriak.

"Aa..apa yang kau lakukan ?" Ucap Tasya yang terkejut.

"Tenanglah.. aku hanya datang menjengukmu." Ucap Chris.

"Dimana aku?" Tanya Tasya.

"Tentu saja kamarmu Tasya.." jawab Chris.

Nathasya merutuki dirinya yang menanyakan pertanyaan bodoh itu kepada Chris.

Chris mendekat ke Nathasya dengan wajah yang misterius.

"Apa yang akan kau lakukan ?" Tanya Nathasya horor.

"Tenanglah.. "ucap Chris yang mulai jengkel akibat perlakuan Nathasya yang menganggapnya akan melakukan hal yang tidak tidak.

Dengan cepat ia meletakkan tangannya di jidat Nathasya.

"Hmm.. kurasa panasmu sudah turun" ucap Chris santai.

Pipi bersemu merah dan jantung berdegup kencang melanda Nathasya. Ia diam dan mematung akibat perbuatan Chris.

"Kulihat kamu sudah baikkan.." sambung Chris.

"Apa kamu lapar? Atau haus ?" Tanya Chris.

"Hmm.. aku haus.." jawab Tasya.

"Akan kuambilkan air untukmu.." ucap Chris lalu segera bangkit.

"Tidak usah.. di meja itu ada air putih.." ucap Nathasya mencegatnya pergi.

"Oh.. baiklah akan kuambilkan." Ucap Chris.

Nathasya bangkit dan duduk di pinggir ranjang. Chris datang dengan segelas air putih dan segera menyodorkannya kepada Nathasya.

Dengan cepat disambar oleh Nathasya dan meminumnya dengan tergesa-gesa.

Stlh itu mereka turun ke dapur dan Tasya menyuruh juru masak di mansionnya untuk memasak sesuatu yang lezat untuknya.

Mereka berbincang sedikit sambil menunggu makanan siap dimasak.

"Kurasa kita harus membahas tentang pertunangan ini." Ucap Tasya membuka pembicaraan.

"Ya.. aku.. ehmm... Sebenarnya aku masih mencintai orang itu." Ucap Chris ragu.

"Aku juga.."ucap Tasya menerawang.

"Kau.. juga?" Tanya Chris.

"Dia...dia jahat... " Ucap Tasya yang mulai geram lalu menangis tersedu.

"Apa yang terjadi?" Tanya Chris hati-hati.

"Malam itu aku berpikir akan mengejutkannya. Hari itu aku pulang lebih cepat daripada yang dijadwalkan. Aku pergi ke apartemennya malam malam berpikir akan membuat surprize.. dann... Ternyata ia bermain bersama temanku di belakangku.." ucap Nathasya sedih.

"Kasusmu sama denganku.. namun sedikit berbeda.." ucap Chris frustasi.

"Jalang itu bermain di belakang juga. Ia membuatku seperti mesin atm. Awalnya kupikir karena ia membutuhkannya. Namun perlahan aku curiga karena semakin hari ia semakin melunjak dan meminta uang seperti aku yang berhutang padanya." Ucap Chris lalu menghela nafas.

"Semakin lama kepercayaanku hilang aku menyewa orang untuk memata-matainya. Dan duniaku runtuh seketika ketika aku melihat foto laknat itu. Dimana ia masuk ke hotel bersama Kennedy bajingan itu." Geram Chris.

"Kennedy? Apa yang kamu maksud Kennedy Harrison?" Tanya Nathasya.

"Yah.. kamu benar.." jawab Chris.

"Hiks.. dia memang bajingan.. " ucap Nathasya lalu menangis lagi.

"Tunggu.. dia pacarmu?" Tanya Chris.

"Yah.. lebih tepatnya mantan pacarku." Ucap Nathasya mengkoreksi.

"Kau.. kenal Sherly Rowinson?" Tanya Chris.

"Dia temanku yang mengkhianatiku. Apa dia mantanmu?" Tanya Nathasya.

"Benar.. dia mantanku.. hah... Dunia ini memang kecil dan takdir mempertemukan kita.." ucap Chris sambil menghela nafas.


My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang