Part 4

6.2K 187 2
                                    

Playlist: I Don't Wanna Live Forever - Zayn; Taylor Swift.
________________------_______________

"Benar.. dia mantanku.. hah... Dunia ini memang kecil dan takdir mempertemukan kita.." ucap Chris sambil menghela nafas.

Makanan dihidangkan di atas meja makan. Tasya melihat makanan itu dengan malas. Nafsu makannya hilang seketika mengingat mantannya.

Mereka putus 2 bulan lalu. Sedangkan Chris putus sebulan lalu. Dua-duanya sama sama galau dan tdk bernafsu.

Sampai seorang pria tua datang, pria itu adalah Jacob.

"Makanlah selagi kalian mendapat makan." Tegur Jacob.

"Maafkan aku Jacob.. tapi sekarang aku benar-benar tidak bernafsu. "Ucap Tasya galau.

Dengan pelan ia mengelus puncak kepala Tasya. Memang pria tua yang satu ini sangat menyayangi Tasya. Ia sudah mengabdi pada keluarga Jacob selama 20 tahun.

"Masih ingat dengan anak anak Afrika yang kau kunjungi tahun lalu? " Tanya Jacob lembut.

"Tentu saja." Jawab Tasya.

"Masih ingat dengan keadaan mereka?" Tanya Jacob lagi.

"Kelaparan.. sangat kelaparan bahkan dapat memakan makanan yang mentah maupun basi.. sulit untuk dipercaya namun itulah kenyataan." Ucap Tasya menerawang.

Memang ia adalah seorang yang emosional. Ia selalu dapat membayangkan bagaimana jika ia yang berada di posisi orang lain.

"Kalau begitu.. apa yang harus kau lakukan sekarang Tasya.. kurasa kamu sangat mengerti dan tau akan jawabannya.." ucap Jacob.

"Kau memang orang yang sangat mengerti keadaanku, Jacob." Ucap Tasya lalu memeluk Jacob.

Bagi Tasya, Jacob seperti kakek baginya. Karena ia tidak memiliki seorang kakek atau nenek lagi.

Tasya akhirnya memakan makanan yang dihidangkan dengan lahap.

Chris yang melihat interaksi keduanya pun menjadi iri. Ia tidak mendapat perlakuan seprti itu dari kakeknya.

Kakeknya selalu memaksakan semua kehendaknya terhadap Chris. Ia terkadang sangatlah jengkel. Namun ia tahu kalau itu baik untuknya makanya ia tak pernah membantah ataupun melawan.

Sejak umurnya 5 tahun ia sudah menjadi yatim piatu. Ayah dan ibunya meninggal karena kecelakaan. Kakeknya-lah yang merawatnya, mendidiknya serta menyayanginya sejak itu.

Ia pun tersenyum melihat Tasya. Sangat mudah di arahkan oleh Jacob.

"Mungkin.. aku akan mencoba untuk membuka hati lagi.." ucap Chris saat sudah berduaan di halaman samping mansion Tasya.

"Hm?" Gumam Tasya bingung.

"Mungkin ini saatnya aku melupakan wanita itu. Tidak seharusnya aku mengingat wanita itu lagi.." ucap Chris menerawang.

"Mungkin.. kita bisa move on bersama ?" Tawar Chris.

" Aku ada ide bagus.. " ucap Tasya.

"Bagaimana kalau kita tunangan ? Lalu membalaskan dendam kita?" Tanya Tasya.

"Bagaimana caranya?" Tanya Chris.

"Kita buat mereka tercengang dengan pertunangan kita.." ucap Nathasya.

"Jangan pikir kalau aku sangat membutuhkannya. Aku juga dapat bisa mendapatkan pria yang lebih baik daripadanya." Ucap Tasya geram.

"Besok.. kita datangi club yang sering didatangi oleh bajingan itu.. " ucap Nathasya.

Keesokkan harinya mereka mendatangi club dimana Kennedy sering nongkrong.

Saat menjemput Tasya, ia tercengang karena Tasya sangat cantik bahkan lebih cantik daripada biasanya. Dan sedikit hott..

#####

Dari kejauhan Chris melihat bajingan itu. Ia sebenarnya geram, Namun demi melancarkan aksinya ia memendam kemarahannya.

Dengan sengaja ia menyenggol Kennedy beserta pasangannya malam itu. Lalu meminta maaf hanya kepada pasangan Kennedy.

Lalu mengajak pasangan Kennedy untuk menemaninya memainkan Saxophone. Dengan cepat pasangan Kennedy itu menyanggupinya.

Geram pasangannya meninggalkannya ia pun merlirik kiri kanan untuk mencari mangsa.

Ia mendekati wanita cantik yang berada di ujung club. Ia terkejut bukan main karena ternyata wanita itu adalah mantannya. Ia pun ternganga.

Karena biasanya Tasya hanya memakai kaos polos dengan kemeja kotak kotak dengan jeans robek yang terlihat garang.

Tasya tidak memberitahukan statusnya kepada pria itu. Tentang siapa dia dan apa yang ia kerjakan.

Ia terjebak rencana balas dendam. Ia menjadi malu sendiri karena ternyata mantan pacarnya adalah sebuah permata yang harusnya ia sayangi.

*Kira-kira seperti ini adegannya*

"Maukah kau.. menjadi pasangan hidupku?" Tanya Chris kepada Tasya setelah ia memainkan saxophonenya lalu mengulurkan tangannya.

My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang