Part 11

3.8K 138 0
                                    

Tak terasa ternyata mereka sudah sampai di Sam's Ranch..

Sebuah peternakan kuda yang sungguh indah dan juga luas.

"Chris.. ini indah banget..." Ucap Tasya sambil tersenyum lebar.

"Yap.. indah banget kan?" Ucap Chris

"Ya.. andai.." ucap Tasya sambil bergetar.

"Andai apa? Hm?" Tanya Chris tanpa memalingkan pandangannya.

Merasa tak diacuhkan Chris pun berbalik dan melihat Tasya.

"Sya? Lho.. kok nangis..? Hmm? Jd jelek lho..?" Ucap Chris sambil mengusap air mata Tasya.

"Chrisss..." Ucap Tasya sambil memeluk Chris yang pelukable banget.

"Shhh.. uda.. uda.. ada apa ? Hm?" Tanya Chris lembut.

"Aku merindukannya.." ucap Tasya lemah dan bergetar.

"Siapa? Kennedy?" Tanya Chris sedikit tidak suka.

"Bukan.. Rickko.. aku sangat merindukannya." Ucap Tasya pelan namun masih dapat didengar Chris.

"Rickko?" Tanya Chris.

Tasya tidak menjawab namun ia hanya mengangguk pada pertanyaaan Chris.

"Who he is? Hm?" Tanya Chris lembut.

"Pacar pertamaku.." ucap Tasya pelan.

"Pacar pertama?" Ucap Chris tidak suka.

"Jangan salah sangka dulu Chris.. aku tidak akan mungkin bersamanya lagi.. dan kami tidak akan pernah bersatu lagi seperri dahulu kala." Ucap Tasya dengan nada bergetar.

"Dia pria paling hebat yang pernah kutemui.." ucap Tasya pelan.

"Lalu aku? Bagaimana denganku?" Tanya Chris tidak suka dan marah.

"Kamu? Ehmmm... Aku tak tahu Chris.." ucap Tasya sedikit bergurau.

Namun, Chris tidak menganggap itu lelucon. Ia segera bangkit berdiri dan meninggalkan Tasya sendirian.

"Chris!" Pekik Tasya.

Chris tidak memperdulikan pekikan Tasya. Ia berjalan begitu saja tanpa berbalik dan melihat Tasya.

Penasaran dengan wanita itu ia akhirnya menyerah dan berbalik melihat ke belakang. Ia terkejut karena ia tidak melihat Tasya di belakang.

Ia segera mencari Tasya. Kemarahan yang sejak tadi memuncak itu hilang sekejap.

Lebih terkejut lagi ketika Chris mendapati Tasya pingsan di lantai.

"Tasya!" Jerit Chris.

Ia segera membopong Tasya ke mobil dan membawanya ke rs terdekat. Chris kalang kabut bahkan ia menyetir seperti orang kesetanan.

"Tasya.. sayang... Bangun.. jangan menakutiku Tasya.." ucap Chris sambil menyetir.

Dalam hati Chris merapalkan doa doa kepada Tuhan. Ia sangat takut kalau sesuatu terjadi pada Tasya.

Sesampainya di RS Tasya langsung dibawa ke UGD. Diluar UGD, Chris menelepon keluarga Tasya.

&&&&&

"Ada apa? Bagaimana keadaan Tasya? Ia baik baik saja kan? Apa kalian kecelakaan? Atau atau apa?" Tanya ibu Tasya kepada Chris beruntun.

"Sudah sudah.." ucap Ayah Tasya.

"A..aku tak tahu.. Tasya pingsan saat aku cem..cemburu.. karena ia membicarakan Rickko.. yang katanya pacar pertamanya.." ucap Chris bersalah.

"Aku meninggalkannya bermaksud ingin memberinya pelajaran.. Namun, aku terkejut ketika melihatnya sudah berada di lantai.." sambung Chris.

My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang