Part 6

4.9K 182 0
                                    

Chris masih setia dengan tidurnya. Begitu pula dengan Tasya.

Tasya berbalik dan memeluk gulingnya. Namun ia merasakan ada yang salah dengan gulingnya. Ini keras dan berlekuk lekuk.

Ia pun membuka matanya perlahan. Sontak ia kaget karena melihat seorang pria di sampingnya.

"Ahhhh...!!!" Jerit Tasya lalu melihat pakaiannya.

Ia lega karena pakaiannya masih lengkap.

Pria itu pun terkejut dan terbangun.

"Apa-apaan ini?" Ucap Chris yang terkejut.

"Bagaimana kamu bisa berada disini?" Tanya Chris.

"Kamu ada yang bagaimana bisa disini!? "Tanya Tasya ketus.

Chris pun mengingat kejadian semalam.

"Semalam.. aku ada di ruang tamu.. di sebelah kamarmu." Gumam Chris.

"Ini ruang tamu.. bukan kamarmu, Tasya." Ucap Chris.

"Bagaimana kamu bisa berada di rumahku?" Tanya Tasya panik.

"Semalam sudah larut.. papa menawariku untuk nginap semalam disini. " Ucap Chris santai.

"Jadi.. bagaimana kamu bisa sampai kemari Tasya? Kamu merindukanku?" Tanya Chris menggodanya.

"Ak..aku pasti kumat lagi.. Arghh... Lagipula.. Ashh... Lupakanlah!" Ucap Tasya absurd.

Chris terkekeh melihat tingkah Tasya yang frustasi.

"Ada apa Tasya? Apa yang kumat?" Tanya Chris.

"Penyakit lama.. ini sudah lama tidak terjadi.. pasti semalam aku sleepwalking lagi.." ucap Tasya.

"Ahh.. pantas saja.. ah... Ini baru jam 5 pagi, Tasya.. dan kau membangunkanku.. padahal aku baru tidur dua jam.." ucap Chris.

"Maaf.. tidurlah.. aku akan balik ke kamarku." Ucap Tasya.

Chris menangkap tangan Tasya.

"Jangan pergi.. kumohon.. aku dapat terlelap karenamu.. hanya untuk hari ini.. " ucap Chris memelas.

"Aku sangat jarang bisa tertidur nyenyak. Aku mengidap insomnia." Ucap Chris.

Tasya pun dengan ragu naik kembali keatas ranjang. Karena kasihan ia akhirnya pun menemani Chris untuk tidur. Keduanya berbaring dan menghadap ke langit-langit kamar.

"Aku.. takut untuk tidur.." ucap Chris.

"Kenapa?" Tanya Tasya.

"Orang tuaku meninggal saat aku tertidur di mobil. Saat aku bangun.. aku berada di jalanan. Jalan itu sangat sepi dan gelap.
Aku melihat ibu dan ayah berlumuran darah. Aku.. hanya berumur 5 tahun saat itu. " Ucap Chris menerawang.

"Beruntung kakek pernah mengajariku untuk menelepon. Aku menelepon kakek saat itu. Dan tak lama terdengar sirene yang amat kencang mendekat. Sampai sekarang aku fobia tidur dan suara sirene." Ucap Chris.

"Bagiku hari itu adalah hari paling mengerikan yang pernah kualami. Bahkan kejadian helikopterku yang jatuh ke tebing tidak seberapa dari malam kelam itu." Ucap Chris lalu menguap.

"Selamat tidur.. Chris.." bisik Tasya ketika melihat Chris sudah terlelap.

"Hah.. aku lelah menjalani ini semua. Semuanya terasa hampa tanpa dia.." ucap Tasya dengan suara yang sangat pelan.

Lalu, ia perlahan ikut terlelap di samping Chris.

&&&&&

Jam 9 pagi semuanya sudah bangun. Termasuk Chris dan Tasya. Tasya segera keluar dari kamar tamu, ia takut ayah atau ibunya akan salah paham akan tindakannya.

Namun, apa daya. Ia tertangkap basah karena tingkahnya yang mengendap-endap keluar dari kamar tamu.

Seperti maling ketahuan mencuri. Ia dan Chris disidang oleh kedua orang tua Tasya.

"Apa yang telah kalian lakukan semalam?" Ucap Ayah Tasya dengan raut wajah yang sulit untuk ditebak.

"Ehmm... Kami hanya tidur bersama. Ng.. semalam aku sleepwalking lagi.." ucap Tasya takut.

Karena sebelumnya ayah Tasya tidak pernah bersikap demikian.

"Sleepwalking? Lagi?" Tanya ibu Tasya.

"Iya bu.. saat aku menyadarinya. Chris mengatakan kalau dia membutuhkanku jadi aku menemaninya tidur semalam." Ucap Tasya.

"Menemani?" Beo Ayah Tasya.

"Yah..  menemani.. jangan salah sangka.. kami tidak melakukan apapun.." ucap Tasya.

"Yah.. aku mengidap insomnia.. sangat sulit bagiku untuk tidur. Itulah sebabnya aku memintanya untuk tidur bersamaku. Karena entah kenapa.. bersamanya membuat aku dapat tidur nyenyak.." ucap Chris jujur.

"Wah.. wah.. wah.. akhirnya kalian akrab juga.. baguslah kalau begitu... Sering seringlah.. mana tau aku akan dapat menimang cucu nantinya.." ucap Ayah Tasya.

Keduanya sontak terkejut bukan main.

"Ayah..!!!" Pekik Tasya.

Lalu menghambur kembali ke kamarnya.

Chris memandang Tasya dengan mimik wajah yang misterius. Lalu ia tersenyum penuh arti kepada wanita itu.

'wanita yang menarik.' ucap Chris dalam hati.

My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang