Chapter 13

6.2K 455 47
                                    

Lagi, Vero dkk berhadapan dengan Sejin yang sedang melipat tangannya dengan matanya yang menatap tajam ke arah mereka. Bedanya kali ini tidak ada member BTS dan dengan masalah yang berbeda pula.

Sejin menghela napasnya pelan, "bagaimana bisa?"

Vero menjelaskan tentang kejadian tadi sedetail mungkin, dengan bantuan yang lain.

"Jeosonghabnida," lirih Vero mewakili yang lain, tapi masih bisa didengar oleh Sejin. (Maafkan kami)

"Ne, aku memaafkan kalian. Asal kalian tidak ceroboh lagi, arraseo?" (Mengerti?)

"Ne, ihaehanda," angguk mereka bertujuh. (Ya, kami mengerti)

"Charaesseo, aku tinggal dulu. Kuharap tidak ada masalah lagi. Bekerjalah dengan baik," Sejin berdiri dan keluar dari ruangan tersebut. (Bagus)

Sepeninggal Sejin, Vero dkk langsung membuang napas lega, yang tanpa sadar mereka tahan sedari tadi.

"Huh, gue kira tadi kita bakal dimarahin abis-abisan sama manajer Sejin," ucap Dinda.

"Sama gue kira juga gitu. Eh ternyata, nggak," sahut Ara.

Anna menoleh ke arah Elma dan Rain. "Lagi lagi lo berdua yang bikin masalah. Bisa nggak sih kalian dengerin kita sekali aja."

"Yaudah sih, kita berdua minta maaf. Lagi pula udah di maafin ini sama manajer Sejin. And see, dia nggak marah kan?" kata Rain santai.

Sarah menjitak kepala Rain, "enak banget ya lo ngomong. Lo berdua pake dikejar kejar sama satpam segala sih. Untung aja nggak ketangkep sama tuh satpam dan masalahnya bisa diselesain sama manajer Sejin."

Rain membalas jitakan Sarah. "Mana gue tahu. Orang gue mah ngikut doang si Elma lari kemana," bela Rain sambil mengingat kejadian tadi. Dimana ia dan Elma berlari tanpa arah, dan bertemu dengan Sejin dan teman-temannya yang lain. Berakhir dengan mereka yang dibawa ke salah satu ruangan untuk menjelaskan kejadian tersebut kepada Sejin.

Sekali lagi, kepala Rain dijitak, hanya saja sekarang dari Elma. "Yeuh si kampret pake nyalah-nyalahin gue. Lo semua harusnya juga inget! Kalo gue nggak buat masalah, mungkin kalian nggak bakal bisa sedeket ini sama BTS. Jadi staffnya pula."

Semuanya langsung terdiam mendengar perkataan Elma yang ada benarnya. Misalkan Elma tidak membuat masalah yang cukup fatal, mungkin mereka ada di rumah sambil mantengin handphone.

"BTS kembali ke backstage," teriak salah satu staff dari luar, membuayarkan lamunan mereka semua.

"Udah itu mah urusan nanti. Kita kerjain dulu tugas kita oke. Ayo," ajak Vero dan disetujui oleh yang lain.

Mereka bertujuh pun bergegas keluar dari ruangan tersebut.

*******

Konser sudah selesai satu jam yang lalu. Suasana ICE juga telah sepi oleh para fans. Tinggal beberapa cleaning service yang sedang membersihkan bekas konser tadi.

Terlihat Vero dkk yang sedang menunggu mobil bersama para staff yang lain.

"Eh, sar. Ini kita pulang atau nginep di hotel?" bisik Ara di telinga Sarah.

"Kita pulang lah ra. Nanti bibi gue nanyain kalo kita nggak pulang. Ini aja dari tadi nelpon gue mulu." Sarah menunjukkan handphonenya ke Ara, memperlihatkan beberapa panggilan tak terjawab dari bibi Sarah.

Ara mengerutkan keningnya, "lah terus kita ke rumah bibi lo pake apa? Masa iya kita minta sama supirnya buat nganterin kita ke rumah bibi lo."

"Kan mobil gue masih ada di parkiran hotel, Ara Cintyaaa" greget Sarah pada Ara.

Lucky Fangirl (BTS) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang