Chapter 20

5.2K 399 7
                                    

Taehyung, Hoseok, Elma dan Rain bisa menghirup udara segar setelah sepuluh menit mereka diuji nyali dan dibuat tidak bisa bernapas di dalam rumah hantu.

Keadaan keempat orang tersebut cukup mengenaskan. Mereka keluar dengan wajah pias dengan peluh keringat, menandakan betapa takutnya mereka di dalam. Bahkan, Taehyung dan Hoseok keluar masih berpegangan tangan.

Bukannya prihatin, kawan-kawan mereka malah tertawa terbahak-bahak, malah lebih kencang daripada sebelumnya. Begitu juga dengan para staff, membuat keempat orang tersebut melipat dalam dalam wajah mereka, antara malu dan kesal.

"Yak! Berhentilah tertawa!" Hoseok berkacak pinggang. Member BTS malah mengencangkan tawa mereka.

"Aigoo, perutku sakit.." Jimin memegangi perutnya yang sakit karena terlalu banyak tertawa, tetapi tawanya tak kunjung mereda.

"Oke, break," titah Sejin pada dua kameramen yang masih merekam tingkah laku member BTS. Dua kameramen tersebut mengangguk dan segera menghentikan kegiatannya. Sejin bergegas berjalan menghampiri member BTS yang masih meledek Hoseok dan Taehyung.

Namjoon yang pertama kali menyadari Sejin datang, segera bangkit dari duduknya. "Wae geurrae hyung?" (Ada apa hyung?)

"Sekarang waktu makan siang, mari kita makan terlebih dahulu," ajak Sejin.

Mendengar hal itu, Jungkook langsung melompat senang seperti anak kecil. "Kajja!!" disambut girang oleh member BTS yang lain. Memang sedari tadi cacing-cacing dalam perut mereka menggelar konser, meminta diberi makan.

Sejin hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya, melihat kelakuan member BTS yang sudah dianggap seperti adiknya sendiri.

Bersama para staff yang lain, member BTS dan juga Sejin makan di salah satu food center di kawasan Dufan. Walau BTS adalah artis papan atas, tetap saja mereka manusia biasa. Tak perlu restoran mewah dan berkelas untuk tempat mereka makan. Asal tempat itu bersih, mereka akan dengan senang hati makan di tempat tersebut.

"Whoa~ aromanya sungguh menggodaku," puji Jungkook pada nasi goreng di hadapannya.

"Kasihan makanan itu harus di makan orang rakus sepertimu," celetuk Yoongi seraya menggelengkan kepalanya.

"Hyung.." rengut Jungkook.

"Sudahlah. Kajja, kita makan," Seokjin menengahi Yoongi dan Jungkook.

"Ye, sigsa haseyo!" kata mereka bertujuh serempak. (Ya, selamat makan!)

"Makanan ini mirip bokkeumbap," ujar Jimin dengan mulut penuh.

"Jimin-ie makan dulu makananmu, setelahnya baru kau bicara," peringat Seokjin. Jimin menanggapinya dengan tersenyum lebar, "mianhae, hyung."

"Aku jadi rindu rumah," tunduk Taehyung. Hoseok yang berada di sampingnya mengelus lembut punggung Taehyung yang sedang sedikit mengalami "home sick".

"Ah, kira-kira makanan ini bernama apa ya?" seketika member BTS terdiam akan pertanyaan Taehyung.

Ting!

Bunyi notifikasi line masuk, tapi bukan berasal dari meja member BTS, melainkan dari meja makan Vero dkk. Lebih tepatnya dari handphone Vero.

Vero sedikit tersedak saat melihat siapa yang mengirim chat line tersebut.

김남준: Hmm, Vero. Nama makanan yang kami makan ini namanya apa?

Vero terkekeh pelan membaca chat Namjoon. Padahal dirinya dan Namjoon duduk tak begitu jauh, namun Namjoon malah bertanya lewat chat, ketimbang bertanya langsung. Ia pun segera membalas chat tersebut.

Lucky Fangirl (BTS) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang