Chapter 4

735 86 9
                                    

Budayakan Vote sebelum membaca dan komen setelah membaca.

Don't be silent readers juseyo...









Happy Reading...














Hyuna menunduk dalam, tubuhnya gemetaran. Air matanya sudah berjejalan di ujung pelupuk matanya. Tapi sebuah suara menenangkan membuat hatinya lega, atau justru malah membuatnya semakin ingin menumpahkan lautan air matanya.

"Tuan... Tenanglah. Aku tahu kita harus pergi kemana. Ini sebabnya Minghao hyung memintaku untuk menjemput Anda," Seokmin melirik sekilas Soonyoung dari kaca spion depan. 

Soonyoung masih menatap Hyuna dengan auranya yang mematikan. Lalu dia perlahan mengalihkan pandangannya ke luar kaca jendela. Entah karena karena kata-kata Seokmin barusan atau dia memang tak ingin terlihat marah di depan orang lain, emosinya sudah melunak walau auranya masih menyeramkan.

Lalu dengan gerakan pelan Soonyoung mengubah arah pandangannya ke kaca jendela di samping kirinya. Seokmin melirik Soonyoung dari kaca spion berkali-kali. Was-was kalau Soonyoung mengamuk lagi pada Hyuna. Suasana terasa agak mencekam di dalam mobil hingga 10 menit lamanya. Ketika mereka sampai, Soonyoung langsung keluar dari mobil tanpa menunggu Seokmin membukakan pintu untuknya.

Seokmin hanya menghela napas melihat Soonyoung berjalan lebih dulu, meninggalkan Hyuna yang masih terlihat shock di belakangnya. Seokmin menoleh pelan ke arah Hyuna, gadis itu bahkan masih menunduk dan terlihat gemetaran. Tetes-tetes bening terlihat terjatuh dari matanya.

"Kau tak apa??" tanya Seokmin, tangannya menepuk-nepuk tangan Hyuna yang masih mencengkeram pinggiran laptop dengan erat. Hyuna mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Ayo, kutemani kau ke dalam. Sebelum kau kena marah lagi," Seokmin keluar lebih dulu dari mobil dan memberi Hyuna kesempatan untuk menghapus air matanya. Lalu mereka berdua berjalan beriringan masuk ke dalam lobi gedung dan melihat Soonyoung sedang duduk di lobi hotel dengan santai, memainkan ponselnya.

Saat Seokmin  dan Hyuna berjalan melewatinya, mata Soonyoung melihat dengan pandangan tak suka. Dia lalu bangkit dan menyusul keduanya menuju lift. Soonyoung menatap Hyuna melalui pantulan kaca lift. Dia yakin gadis ini baru saja menangis. Wajahnya terlihat sembab dan bulu matanya basah. Dia mendengus geli, baru seperti ini saja gadis ini sudah menangis. Gadis ini bahkan belum genap seminggu bekerja dengannya.


*******


Minghao sudah menunggu kedatangan Soonyoung, dia berkali-kali mengecek jam tangannya cemas. Lalu dia berlari-lari kegirangan ke arah pintu seperti anak anjing yang bertemu majikannya ketika melihat Soonyoung datang.

Don't Touch MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang