Chapter 3

757 81 8
                                    

Budayakan Vote sebelum membaca dan komen setelah membaca...

Don't be silent readers juseyo...












Happy Reading...



















Mingyu melihat Hyuna melangkah masuk ke dapur dengan wajah yang ditekuk. Lelaki itu menghentikan kegiatannya mengiris bawang sebentar dan menatap Hyuna.

"Yak...kenapa wajahmu kusut begitu?" Mingyu meletakkan pisaunya di tatakan dan berkacak pinggang.

"Oppa...aku lapar..." jawab Hyuna lesu.

"Kau mau jjampong?" tanya Mingyu, melanjutkan mengiris bawang.

"Tentu saja," mata Hyuna bersinar, dia merasa kembali bersemangat ketika berada di dekat oppa'nya, berbeda ketika dia berada di dekat monster sipit tadi, energinya seperti terkuras habis.

"Tapi buatkan makanan dulu untuk Soonyoung, dia kelaparan," Hyuna membungkukkan badannya melongok di dalam kulkas, mencari sesuatu yang dingin untuk dimakan. Dia menemukan sebuah apel, lalu meraihnya dan menutup pintu kulkas. Ketika dia berdiri, dia merasakan tangan oppa'nya memukul sisi kepalanya.

"Sudah kubilang hati-hati kalau bicara. Panggil dia Tuan Muda. Kau harus ingat, disini kita menumpang," desis Mingyu.

"Arraseo..." decak Hyuna, menggigit apelnya sambil mendelik pada Mingyu.

"Apa yang sudah kau lakukan seharian ini?" tanya Mingyu.

"Mmmm...akhuu fenata bakhu-bakhu dan ferhih-ferhih," Hyuna mengunyah apelnya dengan rakus, seperti sudah tak makan seharian, dan memang kenyataannya begitu.

"Kunyah dulu makananmu bodoh," decak Mingyu.

Hyuna menemani Mingyu memasak, mengoceh ini itu sambil mengunyah apel. Dia bercerita pada oppa'nya kalau pekerjaannya sungguh sangat mudah, yang dia lakukan hanya menyiapkan semua barang dan kebutuhan Soonyoung sehari-hari. Dia merasa dia seperti mengurus bayi. Yah, baginya Soonyoung memang seperti bayi, karena apapun yang dia lakukan  harus selalu dibantu oleh orang lain.

"Cha, antarkan makanan ini untuknya. Lalu kembalilah kesini dan habiskan jjampong'mu," Mingyu menyerahkan sebuah nampan pada Hyuna.

"Hmm... Tunggu aku oppa," Hyuna menerima nampan itu dan beranjak  meninggalkan Mingyu, menuju kamar Soonyoung.

Don't Touch MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang