Chapter 11

863 57 13
                                    

Budayakan vote sebelum membaca dan review setelah membaca.








Don't be silent readers juseyo...















Happy Reading...















Esoknya, selama seharian penuh Soonyoung menghindari Hyuna dan tak berbicara dengan gadis itu. Dia masih marah, jelas. Tapi dia tak mau mengamuk lagi di depan Hyuna. Sepanjang hari dia berada di ruang latihan. Dan sebelum makan siang dia sudah keluar dari ruang latihan karena dia tahu Hyuna pasti akan mencarinya kesana.

Hyuna berjalan mengitari penginapan. Gadis itu berbicara kepada setiap orang yang lewat, bertanya apakah mereka tahu dimana Soonyoung. Saat ada seorang namja menunjukkan tempat dimana Soonyoung berada, Hyuna tak menemukan Soonyoung disana. Hyuna tahu Soonyoung masih marah padanya. Tapi setelah semalaman tidur dengan memeluknya, harusnya Soonyoung sudah memaafkannya. Tapi kenyataan berkata lain. Lelaki itu malah menghindarinya sejak pagi. Dan setelah lelah mencari dan tak mendapatkan hasil, Hyuna duduk bersila di tepi kolam, memandangi ikan emas besar yang berenang kesana kemari sambil mendengus kesal. Dia memegang erat sebuah kotak bento.

Bento itu harusnya untuk makan siang Soonyoung. Tapi karena hari sudah hampir sore dan Hyuna belum makan sejak pagi karena sibuk mencari Soonyoung, dia akhirnya membuka kotak bento itu. Aroma khas ayam goreng menguar dari dalam kotak bento saat Hyuna membuka tutup bento. Perut Hyuna terasa seperti digelitik ketika mencium harum ayam goreng itu. Tangannya meraih paha ayam goreng.

"Ya sudah, aku makan saja kalau kau tak mau...aku lapar setelah seharian mencarimu," Hyuna mengangkat ayam itu sejajar dengan wajahnya, memandangnya, dan berbicara kepada paha ayam itu seakan itu adalah Soonyoung.

Terdengar seseorang tertawa geli di belakang Hyuna. Detik berikutnya Hyuna merasakan elusan lembut di puncak kepalanya. Gadis itu menoleh pelan dan melihat Wonwoo sedang berjongkok di belakangnya. Lelaki itu tersenyum.

"Kau sehat? Kulihat kau baru saja berbicara dengan ayam goreng? Apakah ayam goreng itu menjawabmu?" Wonwoo tertawa.

"Aku sedang kesal pada majikanku. Dia menghindariku seharian. Padahal aku hanya ingin mengantarkan bento ini untuknya. Dan aku lapar... " Hyuna mulai menggigit ayam goreng itu dan mengunyahnya perlahan.

"Makanlah. Kau boleh ambil ayam goreng di dapur restoran lagi kalau kau mau, " Wonwoo kembali mengelus kepala Hyuna.

"Eung... Hehima hahih, "gumam Hyuna menganggukkan kepalanya, mulutnya penuh dengan daging ayam.

Selama beberapa saat Wonwoo menemani Hyuna berbincang di tepi kolam ikan. Tepatnya Hyuna yang bercerita sambil makan dan Wonwoo mendengarkan cerita gadis itu sambil tersenyum. Sesekali tangan Wonwoo terangkat untuk mengelap tepi bibir gadis itu, menyeka saos yang meluber ke sana.

"Sudah malam, kajja kuantar kau ke kamarmu, " Wonwoo berdiri dan mengulurkan tangannya pada Hyuna, menarik gadis itu berdiri.

Mereka berbincang sepanjang perjalanan menuju ke kamar Hyuna. Hyuna tertawa mendengar lelucon- lelucon Wonwoo yang sebenarnya tak lucu. Tapi melihat ekpresi Wonwoo yang sangat menggemaskan ketika berbicara, Hyuna tak tahan untuk tidak tertawa. Ketika mereka tiba di depan kamar Hyuna, Wonwoo menarik tangan gadis itu mendekat dan mengecup lembut dahinya.

"Jaljayo chagi-ya... Mimpikan aku, " namja emo itu menunduk menatap Hyuna dan meremas lembut tangan Hyuna demi menahan desakan otaknya untuk mencium bibir gadis itu. Hatinya penuh akan rasa cinta yang membuncah ketika dia melihat mata Hyuna yang mendamba.

Don't Touch MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang