Chapter 10

825 75 11
                                    

Budayakan Vote sebelum membaca dan komen setelah membaca.
Don't be silent readers juseyo...

Happy Reading...

Hyuna berlari masuk ke dalam hutan, tak memperdulikan teriakan panggilan di belakangnya. Dia sudah terlanjur kesal pada Wonwoo. Kakinya melangkah menembus rimbunnya hutan yang dingin dan temaram, sinar matahari pun perlahan mulai menghilang bersamaan semakin jauhnya kaki Hyuna menapak. Beberapa menit memasuki hutan, Hyuna menemukan sebuah danau.

Sejenak rasa kesalnya hilang saat dia menatap jernihnya air danau yang begitu indah. Walau banyak daun merah mengambang di atas permukaan danau, tapi tak mengurangi kejernihan air danau itu. Gadis itu penasaran bagaimana rasanya bila dia mandi di danau itu.

"Ah sial, kenapa larimu cepat sekali, " ujar Wonwoo terengah.

Hyuna menoleh dan melihat Wonwoo sedang menunduk 45 derajat, dan menumpukan kedua lengannya di atas lututnya. Gadis itu mendengus kesal dan mengalihkan pandangannya, tiba-tiba teringat penyebab dia sampai di tempat ini.

"Hyuna-ya... " panggil Wonwoo.

"Diam kau!!! " sentak Hyuna, membuat Wonwoo terkejut.

Yang terjadi kemudian membuat Wonwoo terperangah. Hyuna terjun ke dalam danau. Wonwoo ingat sekali bahwa gadis ituu tak bisa berenang. Setelah terbengong beberapa saat karena sangat terkejut, Wonwoo gelagapan dan akhinya memutuskan ikut terjun ke dalam danau, utuk menyelamatkan Hyuna tentunya.

Air danau terasa dingin menusuk seperti es di kulit Wonwoo. Tapi itu tak menyurutkan niat namja itu untuk menyelamatkan Hyuna. Dia sadar dia harus meminta maaf pada Hyuna karena dengan bodohnya dia mengira Hyuna sudah berubah. Ternyata gadis itu masih sama.

Wonwoo melihat gadis itu semakin tenggelam. Dia menuju ke arah Hyuna, menangkap gadis itu dan mengangkatnya ke permukaan. Hyuna membuka matanya ketika hidungnya menemukan udara. Mengelap wajahnya yang basah dengan telapak tangan, Wonwoo terlihat kesal.

"Aku tahu kau marah, tapi jangan bertindak bodoh!  Aku harus menjelaskan bagaimana ke Soonyoung kalau kau mati tenggelam hah??? "

Hyuna menatap tajam Wonwoo, terlihat lebih kesal dari Wonwoo. "Siapa yang memintamu menyelamatkanku? Aku bisa berenang. Lepaskan aku!! " sengit Hyuna, lalu berenang menepi.

Wonwoo terkejut, lagi. Yah...Hyuna-nya sekarang bisa berenang paling tidak. Apa??  Hyuna-nya? Apakah Wonwoo bisa berpikir seperti itu saat ini?

Ketika Wonwoo ikut berenang menepi, hujan mulai turun dengan deras. Hyuna yang berlari menjauh kembali diikuti Wonwoo, kali ini dengan gigih.

Hyuna masuk ke dalam sebuah rumah kayu mungil yang terlihat teduh, masih dengan diikuti Wonwoo. Hyuna duduk menekuk lututnya, bersandar pada tembok berwarna putih. Wonwoo duduk di samping Hyuna. Mereka berdua menatap pemandangan kayu-kayu bakar yang sudah dipotongi sepanjang setengah lengan dan diikat dengan sabut kelapa. Tak ada pembicaraan di antara mereka, mereka berdua saling mendiamkan.

Wonwoo melirik ke arah Hyuna melalui ekor matanya. Dia melihat Hyuna sedang mengalungkan lengannya ke tubuhnya sendiri. Gadis itu kedinginan.

"Kau kedinginan, " ucap Wonwoo. Dia sendiri tak tahu dia sedang bertanya atau memberitahu Hyuna.

Hyuna hanya terdiam, enggan menjawab. Dia termangu mendengar suara rintik hujan yang semakin deras. Kilat dan petir menyambar-nyambar. Sinar kilat yang sesaat dan sering itu membantunya menyadari bahwa Wonwoo sedang memperhatikannya. Hyuna menekuk lutut dan memeluk lututnya, seakan dengan begitu dingin yang dirasakannya akan mereda. Tapi yang terjadi justru sebaliknya, giginya malah bergemeretuk. Sial, batin Hyuna.

Don't Touch MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang