Hati hati typo ✒
Ting Tong~ Ting Tong~
"Iya, sebentar!" teriak Rachel agak kesal. Dirumah ini cuman ada Flow dan Rachel. Seluruh keluarga mereka saat ini sedang pergi ke korea. Sejujurnya Rachel ingin ikut, tapi melihat kakaknya sendirian dirumah ia jadi tak tega. Rachel itu sangat menyayangi Flow. Jika ada yang menghina Flow, maka Rachel tak akan segan segan nembuat seseorang itu menderita seperti di neraka.
Rupanya Flow telah sampai duluan di depan pintu. Tangan Flow memegang sebuah amplop yang seluruh permukaannya berwarna putih. Pinggiran amplop itu terdapat garis garis merah darah. Diatas amplop itu tertera huruf besar-besar "FLOWERINE KEIZIANA G. & RACHEL LYNIANA G."
"Apa itu kak?" Flow mengedikkan bahunya tak tahu. Rachel yang penasaran pun mendekat ke arah Flow. Dengan cepat Flow membuka amplop itu. Amplop itu berisi sebuah surat.
SELAMAT!
Kalian berdua terpilih menjadi siswi di PSYCHOPATH HIGH SCHOOL, Sekolah yang seluruh siswa siswinya adalah seorang Psychopath!
Tanpa kalian ketahui, kalian telah menjadi Psychopath setelah membunuh ibu kandung kalian sendiri. Untuk itu, dengan hormat kami akan menjemput kalian besok pagi.
Tidak usah membawa banyak baju. Kami akan 'menghukum' mu bila kamu menolak bersekolah di Psychopath high school. Kami tidak menerima penolakan!
Tertanda,
Kepala sekolah PHS"Ini gila," ucap Rachel tak percaya. Ia menatap kearah kakaknya.
"Kak, kenapa mereka bisa tau kalau kita yang telah membunuh ibu? Bagaimana ini kak?" lanjut Rachel cemas. Berbeda dengan Rachel, justru Flow tertarik dengan sekolah yang berisi para Psychopath ini.
"Kita coba," ucap Flow santai lalu masuk kembali kerumahnya. Rachel menganga. Kita coba? Apa maksud dari perkataan kakaknya ini? Sungguh, Rachel sangat pusing sekarang.
o•••o
Flow mengemasi seluruh barang barang yang akan dibawanya. Ia tidak membawa banyak baju seperti yang diperintahkan di surat itu. Tiba tiba pintu kamar terbuka. Bibinya yang bernama Rika itu masuk ke dalam kamarnya.
"Kamu serius mau pindah sekolah?" tanya Rika. Ugh, sedaritadi pertanyaan itulah yang terus ditanyakan oleh bibinya ini. Jika boleh, ia ingin mencincang cincang tubuh bibinya ini saking 'gemasnya'.
Flow tak mengangguk dan tak pula menggeleng. Bibinya yang sebenarnya sudah tau tanggapan apa yang akan diberi Flow hanya bisa menghela napas kasar.
"Baguslah, kalau anak anak menyusahkan ini Pergi," bisik Rika yang tak terdengar oleh Flow.
Diam-diam bibinya ini tersenyum licik. Sudah capek ia berpura pura menjadi figur bibi yang baik untuk keponakannya. Sekarang ia bisa melakukan hal yang ia mau. Tidak akan ada yang menghalanginya. Ditambah, Jeslyn sekarang sudah mati. Ia makin bebas berkuasa.
o•••o
Sebuah mobil bewarna hitam parkir di halam rumah keluarga Gerald. Beberapa detik kemudian keluarlah seorang laki laki berjas putih. Flow menaikan satu alisnya. Sedangkan Rachel kagum terhadap ketampanan laki laki itu.
"Perkenalkan nama saya Rahmad panggil saja kang mamad. Saya berkerja sebagai satpam disekolah PHS," ucap Kang mamad. Rachel melongo.
"What the f...?" Flow menolehkan kepalanya saat mendengar Rachel mengumpat. Oh, dia tahu apa yang sedang dalam pikiran Rachel saat ini. Bayangkan saja, cowok berjas putih, rambut ditata rapi, sepatu keren, jam tangan mahal, dipanggil Kang Mamad. Keren cuyy.
Kang mamad membukakan pintu mobil. Ia menunduk hormat pada Flow dan Rachel. Flow segera saja masuk kedalam mobil dan membuka novel yang baru saja dibelinya.
Tak beberapa lama sampailah mereka di sebuah sekolah yang bisa dibilang sangat megah. Kemewahan sekolah ini tidak bisa di curahkan dalam bentuk kata kata. Rachel saja sekarang sedang berteriak teriak gaje di samping Flow. Biasalah tipe gak tau malu.
Flow tidak setipe dengan Rachel. Ia malah asik membaca novelnya sambil dalam posisi berdiri. Tipe gak peduli.
"Saya akan membawa koper koper ini ke kamar kalian. Jadi silahkan kalian berkeliling sebentar disini," ucap Kang mamad lalu melesat pergi.
Rachel menarik-narik tangan Flow."Kita jalan jalan kuy kak," pinta Rachel sambil memasang wajah yang diimut imutkan yang jatuhnya malah menjijikan.
"Males," jawab Flow singkat. Rachel mendengus. Oh percuma saja dia memohon pada kakaknya ini. Tapi pada siapa dia meminta tolong untuk menemaninya berkeliling di sekolah yang sangat luas ini selain kakaknya? Tidak ada cara lain selain terus membujuk kakaknya yang keras kepala ini.
"Kakak pliss.... nanti Acel belikan novel terbaru deh," bujuk Rachel seraya menangkup kedua tangannya. Sekedar informasi, Acel itu adalah panggilan masa kecil Rachel. Flow masih diam tak merespon ucapan Rachel sama sekali.
"Hallo," Rachel menoleh. Matanya menyipit berusaha mengenali siapa seseorang yg baru saja menyapanya.
"Bagi nomor lu dong cantik." goda salah satu siswa yang lewat.Mata Rachel berubah sinis. Berani beraninya rakyat jelata ini menggodanya dengan begitu percaya diri. Ini sangat menjijikan.
"Mau mati lu hah?" ucap Rachel sinis. Pandangan rakyat jelata tadi yang mulanya kagum berubah menjadi tatapan ngeri.
"Cantik cantik galak," selesai mengatakan 3 kata penuh makna untuk Rachel, rakyat jelata itu langsung ngacir tak tentu arah.
"Pffftt," Flow hampir menyemburkan tawanya. Oh gawat, sikapnya menjadi tak cool lagi. Ini semua gara gara Rachel.
"Ketawa lu kak?" tanya Rachel ketus. Flow berpura pura tak mendengar dan kembali fokus membaca novelnya.
Tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath High School
Mystery / ThrillerFlowerine Keiziana Gerald dan Rachel Lyniana Gerald. Kedua cewek yang mempunyai banyak rahasia di kehidupannya. Kedua cewek yang misterius. Disarankan agar jangan terlalu ingin tahu tentang kehidupan mereka. Sebab, mereka sangat berbeda dari yang l...