Hati hati typo ✒
Flow mengelap pisaunya menggunakan tisu. Dirinya menatap lelah kearah baju yang ia kenakan. Flow sudah capek ganti baju melulu. Ahh, ia sudah sangat lelah dengan ujian ini. Untung saja ini kelompok terakhir.
"Huhhh. Ini kelompok yang terakhir kan?" tanya Rachel mengelap keringatnya. Mavis dan Zeira mengangguk.
"Bersihkan baju kalian. Kita harus tukarkan semua organ organ ini sama makanan. Ayo makan mewah!" jerit Zeira sambil mengacungkan tangannya keatas. Mavis dan Rachel menyahut nyaring. Flow menggeleng tak peduli.
"Bocah."
o•••o
Flow memakan Hamburger nya dengan tenang. Berbanding terbalik dengan anggota Whiteblood lainnya yang memakan makanan persis sekali seperti orang kerasukan. Makanan mereka tumpah kemana mana. Mengerikan.
"Santai aja makannya." tegur Flow membersihkan mulutnya menggunakan tisu. Teguran Flow dianggap angin lalu oleh lainnya. Mereka sibuk berebutan pinggiran Pizza sisa. Flow berdecak kesal.
"Dasar Human." gumam Flow lirih. Flow memilih mengabaikan mereka semua. Tangan Flow bergerak mengambil catatan kecilnya. Selembar demi selembar di bukanya perlahan. Gerakannya terhenti di selembaran yang terakhir.
Kertasnya penuh akan coretan tak berguna. Dibawah coretan itu tertulis....
Flow jelek!!
Sialan. Ini pasti kerjaan Rachel. Karna hanya dia yang berani mencoret coret catatan Flow. Flow melirik tajam kearah Rachel. Merasa ditatap, Rachel pun menoleh. Kerutan bingung muncul didahinya.
"Apa?" tanya Rachel menaikkan satu alisnya bingung. Flow berdecih. Sontak Rachel pun mengamuk.
"Apa sih kak?!" kesalnya. Sekali lagi Flow berdecih ringan. Merasa lelah, Rachel pun mengabaikan Flow dan kembali fokus terhadap makanan yang ada di hadapannya.
"Cih, dasar gak berguna." umpat Flow. Rachel menghela napas. Ia harus sabar menghadapi sikap Flow yang jarang sekali normal.
Ah, Rachel sadar gak sih kalau dia sama saja dengan Flow? Malahan lebih gak waras lagi Rachel ketimbang Flow.
"AAAAAAAA!!"
Perhatian mereka semua sontak teralihkan. Mereka memandang satu sama lainnya. Detik berikutnya, mereka sama sama melesat cepat kearah sumber suara.
Daun demi daun mereka tebas agar tidak menghalangi pandangan mereka. Napas Flow terengah engah. Merasa semakin dekat, Flow mempercepat langkah kakinya.
"Hoshh... Hoshh... Hosh...."
Badan Flow membungkuk serata mengatur napas. Ia menyeka keringatnya yang bercucuran. Baju Flow basah akan keringat.
Tak beberapa lama, Rachel, Mavis dan Zeira pun menyusul.Sudah merasa mendingan, Flow menegakkan badannya. Seketika napasnya tercekat. Dihadapan Flow seluruhnya darah. Tanah bercampur dengan darah. Bau amis yang menyengat tercium jelas di panca inderanya.
"Astaga...." lirih Mavis tak percaya.
Beberapa teman sekelas dan guru guru mata pelajarannya mati. Semuanya mati dengan cara yang berbeda beda. Herannya, kenapa guru juga mati? Di ujian ini, tugas guru hanya mengawasi. Tidak ada hubungannya dengan bunuh membunuh.

KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath High School
Mystery / ThrillerFlowerine Keiziana Gerald dan Rachel Lyniana Gerald. Kedua cewek yang mempunyai banyak rahasia di kehidupannya. Kedua cewek yang misterius. Disarankan agar jangan terlalu ingin tahu tentang kehidupan mereka. Sebab, mereka sangat berbeda dari yang l...