Chapter 9

178 22 3
                                        

"Ayo berenang!"

"Ha??!"

Aku mengerutkan alisku. Jimin mengajakku berenang?apa tadi itu tak salah?

Aku ini buta, dan aku cuma pernah sekali ke kolam berenang seumur hidupku. Dan karena aku buta dan baru sekali ke kolam berenang, itu berarti aku tak bisa berenang.

Terakhir aku berenang adalah saat kakakku masih SMP, dia ada kegiatan dari sekolah dan juga sekalian untuk berekreasi sebentar mama dan papa mengajakku kesana. Saat pertama kali ku masuk kolam yang penuh air itu, badanku terasa ringan dan sangat mudah mengapung. Namun saat berjalan atau menggerakan tangan di air rasanya sangat berat.

Aku kalau berenang pasti harus dijaga oleh orang dewasa contohnya seperi papa ku. Kemarin papa yang menggendongku masuk dan keluar dari kolam, papa yang mengiringku jalan didalam kolam, papa yang menjagaku.

Namun kalau sekarang? Berarti yang menjaga ku berenang adalah.. kedua pria itu.

Bayangkan saja aku mengenakan pakaian renang dan dilihat orang mereka dan aku terpaksa harus diraba-raba.

Maksudnya raba-raba itu adalah seperti membawaku masuk kedalam kolam pasti harus memegang daerah pinggang,perut,pinggul untuk menjaga keseimbangan.

"a..aa..."aku menggaruk-garuk kulit kepalaku. Tak tahu harus menjawab apa.

"Ah ide yang bagus hyung! Ternyata itu alasanmu menyuruhku membawa pakaian cadangan dan celana pendek" Jungkook setuji dengan ajakan Jimin, sedangkan aku masih bingung dengan pilihanku. Iya atau Tidak.

"Kau setuju (Y/N)?"

Deg..

"A-aku.. aku..aku tanya bibi dulu.." aku langsung kabur ke dapur pada saat aku mengatakan itu. Sekarang pilihanku ada ditangan bibi.

"Bi.."

"Kenapa sayang?"

"Jimin dan Jungkook mengajakku berenang..apa boleh?"

"Jimin Jungkook?..ohhhh..pria tampan yang baru datang itu.."

Aku mengangguk.

"(Y/N) kau sudah dewasa..ngapain kau minta izin segala ke wanita tua ini? Seharusnya kau sudah bisa memilih sendiri dan bertanggung jawab sendiri.." bibi mengusap kepala dan pipiku.

Perkataan bibi ada benarnya. Emang sudah waktunya aku harus bisa memilih pilihan ku sendiri. "Terima kasih bi.." Aku langsung meninggalkan tempat masak dan menghampiri kedua pria itu lagi.

"Jadi gimana?" Tanya Jimin yang sudah membawa tas kecil ditangannya.

Tanpa memikir panjang lagi aku langsung menjawab "Ayo!"

Akhir (Y/N) POV
--

°•°•Jimin POV°•°•

(Y/N) menerima ajakan ku! Yess...

Senyum terlukis di wajah (Y/N) bahkan telinganya sedikit memerah. Ia terlihat sangat puas setelah mengatakan pilihannya.

Ku melirik Jungkook, yah..dia senyum-senyum juga tapi nampaknya matanya terkunci terus pada (Y/N). Yah bahkan sekarang gigi kelincinya mulai menunjukan dirinya. Ini.Tidak.Baik.

Kenapa Jungkook senyum-senyum begitu? Kenapa dia terlihat bahagia sekali melihat (Y/N)? Bukankah tipenya adalah gadis yang agak tomboy? Kenapa (Y/N)?

Tunggu..

Kenapa hati ini terasa panas?

Aku terus termenung. Pikiranku kini terpenuhi oleh wanita tunanetra itu. Aku bahkan tidak bisa mendengar suara Jungkook dan (Y/N) yang mungkin sekarang sedang mengobrol, yang aku bisa dengar kini adalah suara batin ku sendiri.

unsee • p.jmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang