Jimin menggendongku hingga ke permukaan tanah. Aku menyembunyikan wajahku di dadanya dan memeluknya dengan erat.
Langkahnya sangat cepat, membuat ku ketakutan dalam batin. Keadaan tempat ini sungguh nyaring akan bunyi jeritan dan kamera. Apa yang terjadi..?
Aku mengintip sedikit, tidak terlihat apa-apa. Namun aku bisa merasakan sesuatu yang mengikuti kami terus. Bukan Jungkook kali ini, melainkan orang asing lagi.
"Jimin siapa yang di belakang?"tanyaku didalam dekapan Jimin.
"Bukan siapa-siapa, bersembunyilah di balik badanku (Y/N)!" Seru Jimin.
Langkahnya semakin lama semakin cepat sinkron dengan detak jantungnya. Kami sudah berada disuatu ruangan yang sungguh sunyi senyap. Namun tetap saja masih ada perasaan mengenai orang yang ada di belakang kami mengikuti terus.
"PERGI!" sahut Jimin yang menggentarkan badanku. Badanku merinding seperti orang kedinginan, mataku membulat mendengar kata itu.
"Tidak!" Sahut seorang wanita dari belakang kami. Ternyata orang yang Jimin bentak bukanlah aku melainkan wanita asing itu.
"Beri tahu dulu siapa perempuan itu oppa..!" rengek wanita itu sambil menghentakan kakinya.
Jimin hanya bisa diam membeku sambil menggendongku. "Mianhae..."
"OPPA JAWAB AKU ATAU AKAN KU SEBAR BAHWA KAU BERDUAAN DENGAN WANITA ITU.."
Wanita itu berkata seenaknya saja tanpa memikirkan perasaan Jimin. Aku menggretakan gigiku karena kesal. Rasanya amarah ini sudah membara hingga pucuk kepalaku.
"Silahkan saja"
"Eoh?" Aku melongo. Dalam pikiran kecil ku ini hanya tertulis "apa dia gila?"
"Katakanlah pada publik mengenai ini, kau mau tau siapa orang yang ku angkat ini? Dia adalah.... "
"...adikku"
Deg..
Betul sekali teman-teman ku, inilah yang dinamakan sister-zoned.
Detakan yang sungguh dalam dan menyayat hati. Seketika setelah Jimin mengatakan itu dunia ini terlihat begitu buram namun tak gelap.
"A-adik?! Kau punya adik perempuan??!Aish jinjja??" Tanyanya dengan penuh ketidakpercayaan.
Pada akhir aku turun dari gendongan Jimin dan mempercayai naluri ku dimana letak berdiri perempuan itu kini.
"Begitulah.. apa kau masih tidak percaya?" Tanya ku sambil menyilangkan tanganku di hadapannya. Mungkin benar juga cara Jimin untuk menutupi masalah ini di depan publik dengan mengatakan bahwa kami bersaudara.
"Tidak aku tidak pe---"
"Park Jimin! Apa kau tidak pernah bilang bahwa kau mempunyai adik perempuan yang selucu dan imut ini di depan fans mu eoh?? Apa kau malu dengan diriku sehingga kau tak mau mengakui ku?? Kalau begitu siapa yang pertama kali menyuruhmu untuk mengikuti kelas balet? Siapa yang pertama kali mengatakan bahwa kau memiliki suara bagus?? Siapa yang pertama kali menyuruh mu untuk mengikuti audisi BigHit hah???! Kalau tahu begini, aku sangat kecewa dengan dirimu oppa.."
Begini lah drama yang ku buat didepan perempuan asing itu. Aku memalsukan semua cerita itu agar ia dapat percaya. Berterima kasihlah pada kakak ku karena ia pernah menceritakan secara detil mengenai masa lalu seorang Park Jimin sehingga ku bisa tahu mengenainya.
"Aigoo..mianhae adik kecil ku..bukan malu tapi aku tak mau kau berakhiran di serbu fans seperti ku.." sindir Jimin sambil mencubit kedua pipiku.

KAMU SEDANG MEMBACA
unsee • p.jm
Fanfiction[BTS JIMIN X BLIND!READER] "Matamu indah sekali.." "Maaf..apa?" "Siapa namamu?" "(Y/N)" "Aku menyukaimu (Y/N)." •°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°• WARNING! => bakal banyak typo => Update mungkin agak terlambat => Yang pasti agak garing...