1

45.8K 529 15
                                    

First Note

Jadi FF ini sequel dari My Lovely Mom 18+ yang ada di Ngaku Nya OneShoot.

Ff ini sebenernya mau dibuat OS tapi berhubung ada ide bisa dipanjangin. Ya panjangin aja deh 😂😂

ANIN POV

Aku berjalan menuruni tangga dengan koper yang berada di tangan kiriku serta kacamata hitam menghiasi wajahku. Hari ini aku berencana untuk Trip ke Jepang selama 2 minggu sekedar melepas penat dari kehidupan perkuliahan.

Aku berjalan menuju meja makanku. "Pagi Bun" Ucapku sambil melepas kacamata dan meletakkannya diatas meja.

"Pagi sayang" Aku mencium bibir Bunda. Ya, ritual pagi yang selalu ku lakukan sejak kejadian 3 tahun lalu.

"Sarapan dulu, nanti kan perjalanan jauh..." Bunda mulai menyiapkan nasi untukku.

"Sendirian lagi. Bunda gak diajak" Lanjutnya sambil meletakkan piring berisi nasi di depanku.

Aku memanyunkan bibirku. "Kan Bunda yang emang ga bisa ikut?"

Bunda terkekeh melihatku, kemudian ia mengelus rambutku lalu turun dan berhenti di pipiku. "Kamu baik baik ya disana" Ucapnya dengan tatapan sendu.

Aku tersenyum mendengarnya, Bunda begitu mengkhawatirkanku. Aku mengangguk menanggapinya. Bunda tersenyum kemudian mengacak poniku membuatku terkekeh.

Kami pun segera menyelesaikan sarapan kami. Di sela sela sarapan Bunda hanya sedikit mengajakku ngobrol, begitupula aku yang hanya mengajak Bunda ngobrol sesekali.

Aku dan Bunda baru saja menyelesaikan sarapan hari ini. "Kamu masih 3 jam lagi kan?" Aku mengangguk. "Mau sarapan yang lain?" Bunda beranjak dan mendekatiku.

Bunda mulai membuka satu persatu kancing bajunya. Ia menatap nakal ke arahku. Aku segera menggeleng lalu berdiri. "Lain kali aja ya Bun" Bunda mengerucutkan bibirnya. "Gak usah sok lucu deh Bun, aku pergi dulu ya"

Aku meraih tangan Bunda lalu mengecupnya. "Dadah Bundaa!!" Teriakku sambil berlari membawa koperku.

Aku menanti Boby di depan gerbang rumahku. Ia janji akan mengantarkanku menuju bandara hari ini.

Hmm.. Soal Boby, dia sahabatku. Ya.. Walaupun dia sempat menembakku beberapa minggu lalu. Kami berkenalan saat ospek kuliahku tahun lalu.

Sebenarnya aku juga suka padanya namun, Bunda tak mengizinkanku. Bunda tak suka bila tubuhku dimiliki orang lain. Haduhh.. Punya Bunda gini banget ya, haha. Namun, status sahabat kita cuma status belaka. Ciuman, Grepe grepe dan petting sudah sering kami lakukan. Kalo sampe masukin sih gak deh, takut..

Selang beberapa menit sebuah mobil berhenti di depanku, kaca bagian kiri terbuka. "Yuk" Rupanya itu Boby. Aku tersenyum. "Koper By"

Boby menepuk jidatnya, ia membuka pintu di dekatnya lalu berjalan menghampiriku. "Kamu cantik banget" Ucapnya kemudian mencium keningku, ia lalu meraih koper dan memasukkannya ke bagasi. Aku langsung saja masuk ke mobil Boby.

Boby sudah kembali masuk ke dalam mobil. "By, langsung ke bandara aja ya, takut macet" Boby tersenyum kemudian mulai melajukan mobilnya.

Selama perjalanan tanganku hanya bermain ponsel sambil sesekali mengelus milik Boby dari luar. Aksiku itu membuatnya beberapa kali menepis tanganku. Ganggu fokus dia katanya.

"Kamu perginya 2 minggu, ntar kalo aku kangen gimana?" Ucapnya tepat saat mobil berhenti di lampu merah. "Ya main sendiri ajalah" Godaku membuatnya menatap sebal ke arahku.

"Emang mau main dulu?" Boby mengetuk ketuk jarinya di stir mobil. "Kamar mandi bandara?" Ucapnya yang langsung ku anggukki.

******

Aku dan Boby sudah berada di salah satu bilik kamar mandi. Aku sedikit melirik jam di jam tanganku. "Masih satu jam"

Aku tersenyum menatap Boby yang sepertinya sudah tak sabar. Boby mencium lembut bibirku.

"Mmmhhhh.. Shhhh Byyy" Ciuman Boby perlahan turun ke leherku. Mataku terpejam menikmati kecupan demi kecupannya yang selalu membuatku candu.

Ciumannya perlahan menuju telingaku, ia mengecup lalu mengulumnya. Membuatku semakin tak tahan. Apalagi tangan Boby sudah mulai bergerilya di 2 bukitku. "Ahhh.. Byyy..."

Boby melepaskan kulumannya. Tatapan sendu kuberikan ke matanya. Boby membuka resleting jaketku, lalu tangannya menyingkap baju yang kupakai hari ini. Hingga tampak bra berwarna hijau.

Boby meremas bukitku. Bibirnya juga mengecup bagian atas bukitku membuatku semakin melenguh nikmat. Aku menjambak rambut Boby lalu mendorongnya.

"Hah.. Hah.. Aku lagi males ganti celana" Boby terkekeh. Ia mencubit pelan nippleku. "Ih nakal" Aku mendorong jidat jenong nya dengan jari telunjukku.

"Sekarang gantian ya" Ucapku sambil tersenyum menggoda. Lalu mulai mengelus senjata Boby dari luar. Bibir Boby kembali menempel di bibirku.

Bunyi kecupan terdengar jelas di seluruh bilik ini. Tangan Boby masih asik bermain dengan bukitku. Tangannya turun dan mulai memeluk tubuhku. "Emmhh Byyy.."

Tangan kiriku berusaha mengeluarkan senjata Boby dari pelindungnya. Ciuman Boby terlepas. Kami berdua sangat terengah engah akibat kehabisan nafas. "Hah.. Hah.. Hah.."

Boby tersenyum dan melahap leherku dan menggigitnya memberikan tanda kepemilikan. "Akhh Byy sakittt" Erangku akibat perlakuannya.

Tiba tiba braku sudah terlepas. Boby segera mengecup nippleku sambil jarinya menggelitik bukitku yang lain.

Sementara itu, senjata milik Boby sudah kuurut walaupun aku tidak bisa fokus karena perlakuan Boby di bukitku yang merupakan titik sensitifku. "Ahh Byy.. Mmhhh.. Aku mau keluarr"

******

Seusai adegan panas itu aku dan Boby membeli minuman. Capek 😂

Kami duduk sambil menunggu pesawat yang datang sekitar 20 menit lagi. "Huh.. Untung aja gak kebablasan"

Boby tertawa. Ia merapikan rambutku lalu mencium keningku. "Makasih ya, aku pergi dulu" Aku mengangguk. Boby terpaksa pulang terlebih dulu karena ia harus ke kantor. Dan itu yang membuat kami menghentikan adegan panas sebelumnya. Yah.. Aku cukup kecewa karena aku belum mendapat asupan lolipopku hari ini.

Mataku memandangi satu persatu orang yang beraktivitas di bandara itu. Karena bosan aku memutuskan meraih ponsel di saku ku dan mulai mencari sesuatu.

Aku membuka akun instagramku, dan mulai scroll-like-comment. Aktivitasku sempat berhenti melihat teman semasa SMA ku dulu yang memposting fotonya sedang berlibur di Jepang beberapa waktu lalu.

Hmm.. Dia juga salah satu faktor kenapa aku ingin ke Jepang. Selain membuat rindu Bunda dan Boby tentunya.

Setelah cukup lama, panggilan bahwa pesawatku sudah tiba pun membuatku menghentikan aktivitasku dan segera menuju pesawat.

Aku berjalan mencari tempat dudukku. "Ah ini dia" Ucapku lalu duduk di dekat kaca.

Beberapa menit berlalu. Nampaknya seluruh orang sudah masuk dan duduk di tempatnya masing masing. Namun satu tempat di sebelah ku masih kosong. Hingga seorang wanita bertubuh hampir sama denganku dengan masker menutupi wajahnya datang dan duduk di sebelahku.

"Permisi ya Mbak"

"I-iya" Ucapku sambil mengangguk.

"Loh? Anin?"

Mataku memicing menatap mata orang yang baru saja mengucapkan namaku.

"Loh? Kamu kan?" Ia langsung memelukku. Maskernya ia lepaskan dan senyuman yang sudah 2 tahun ini tak kulihat.

Tbc

TripTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang