Yang lebih penting dari dicintai adalah dihargai. Sebab banyak orang yang terlalu mencintai lalu lupa caranya menghargai.
***
Semakin siang kediaman Kyai semakin ramai. Para santri terlihat sibuk membantu mensukseskan acara haul akbar ini.
Adilla yang baru saja turun dari mobil mendapat tatapan tajam dari beberapa santriwati yang melihatnya.
Bagaimana tidak? Siapa yang tidak ingin bisa satu mobil dengan keluarga Kyai apalagi Rasyid dan Wafa yang tampannya luar biasa.
"Ih Adilla anak istimewa ya kayaknya."
"Adilla santri kesayangan Ummi."
"Calon mantu kali"
Adilla menghembuskan nafas pelan. Mencoba menambah kesabarannya agar tak terpancing, lagian ini udah biasa untuknya.
"Udah biarin aja, " Wafiq merangkul Adilla dan mengajaknya kedalam.
"Syuttt dilarang ghibah." Wafiq dengan sengaja menegur para santriwati yang tadi membicarakan Adilla.
Para santriwati itu tersenyum lalu bergegas untuk menjauh.
"Yaampun gak ada kerjaan aja ya ghibah. Untung Adilla sabar banget,"
Adilla hanya tersenyum.
"Eh kalian udah pulang," ujar Ummi yang melihat Wafiq dan Adilla.
"Assalamualaikum," Adilla mencium tangan Ummi.
"Wa'alaikumussalam, masuk yu belanjaannya mana?"
"Ada sama Bang Wafa sama Mas Rasyid." ujar Wafiq
Ummi hanya mengangguk lantas menuntun Adilla dan Wafiq untuk masuk ke dalam rumah.
Didalam rumah Adilla semakin canggung. Banyak sekali keluarga Kyai disana dan mungkin beberapa tamu penting.
Wafiq terlihat menghampiri salah seorang wanita yang usianya tak beda jauh dengan Ummi.
"Ini Adilla Bun," ujar Wafiq
"Adilla? Anaknya Pak Hanan ya?" tanya wanita tersebut.
Adilla mengangguk sembari tersenyum. Adilla sendiri bingung kenapa wanita itu tahu dirinya. Adilla menghampiri wanita tersebut dan mengalaminya.
"Masyaa Allah udah besar makin cantik ya, persis Ummi nya." ujar wanita tersebut.
Adilla hanya tersenyum canggung, Adilla memilih untuk pamit dan ikut membantu santri yang lain.
***
"Kalo gak bisa gak usah bantuin,"
"Aku bisa kok. Ini mah A Rasyid aja yang cari masalah sama aku."
"Hilih emang keliatan banget kalo kamu itu gak bisa. Itu hasil kerjaan Aqila sama Zahra Bagus yang kamu beda sendiri."
Adilla yang berniat menghampiri ketiga sahabatnya itu malah terdiam menyaksikan Rasyid dan Obi yang sedang berdebat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Skenario Indah dari-Mu (Proses Revisi)
EspiritualKita tak pernah tau siapa sesungguhnya si fulan yang Allah janjikan itu. Maka, pandai-pandailah menyimpan rasa, maka semesta akan menjagamu. Tak pernah ada yang salah dalam rasa, jika pun itu tak sesuai rencana, yakinlah di depan sana ada hal yang i...