Chapter 5

2.8K 171 7
                                    

Harap Vote sebelum baca!
_________________________________________

Di Konoha Hospital yaitu tempat dimana Sakura bekerja tampak di salah satu ruangan rumah sakit itu duduklah dua orang dokter yaitu dokter Rasa dan dokter Sakura.

Di sana tampak hening,Sakura dari tadi terdiam tampak hanya menatap amplop putih yang tadi dokter Rasa berikan padanya. Ia sempat bingung dengan pemberian dokter Rasa itu,ia sempat berfikir kalau itu adalah surat pemecatan untuk dirinya tapi ia merasa tak pernah melakukan kesalahan apapun selama bekerja di rumah sakit ini.

Sekali lagi ia menatap amplop putih itu dengan berbagai pertanyaan di benak nya dan pada akhirnya ia memutuskan untuk bertanya tentang amplop itu pada dokter Rasa yang tadi memberikannya padanya.

"Ini apa dokter?"tanya Sakura sopan.

Dokter berambut merah itu hanya tersenyum mendengar pertanyaan Sakura yang membuat Sakura semangkin tambah bingung hingga dokter Rasa mengatakan apa isi amplop itu.

"Itu adalah surat pemindahan mu Sakura"jawab dokter Rasa.

Sakura menaikkan sebalah alisnya,surat pemindahan?ia merasa tak pernah meminta surat pemindahan,ia nyaman di rumah sakit ini dan tak mau pindah kemana pun tapi bila memang ia disuruh pindah kerja ke rumah sakit lain ia akan menerimanya walau dengan berat hati.

"Pindah kemana dokter?"tanya Sakura lagi dan jawaban dari dokter Rasa sukses membuat mata Sakura membulat sempurna.

O(∩_∩)O

Sekarang disinilah kita,di sebuah taman kecil namun indah dengan kolam ikan ditengahnya yang dihiasi bunga-bunga indah bermacam warna.

Taman itu adalah taman yang berada di rumah Sasori tepatnya di samping rumah Sasori.

Taman itu memiliki sebuah ayunan yang sangat indah yang terbuat dari kayu dengan ukiran-ukiran yang rumit. Tapi kita bukan akan membahas tentang taman atau ayunan yang ada di rumah Sasori namun seorang gadis kecil yang tengah menikmati taman itu sambil duduk berayun disana dengan puding menjadi santapannya.

Ia tampak sangat senang dan tampak sangat menikmatinya. Sambil bersenandung kecil ia menikmati puding buatan nenek nya itu sambil melihat kearah taman kecil yang disulap menjadi taman indah oleh neneknya dan ibunya itu.

Memang sangat indah hidupnya,penuh kasih sayang dan cinta yang selalu diberikan oleh ibunya,pamannya,dan juga neneknya ditambah lagi harta yang berlimpah milik pamannya selalu memanjakannya disana. Ya,menurutnya hidupnya sangat indah dan sempurna namun ia tak menyadari bila ada sesuatu yang hilang dari hidupnya yang sempurnya itu.

"Sara-chan"panggil neneknya,Sarada menoleh lalu tersenyum ke arah neneknya itu,senyum yang hanya ia tunjukkan pada keluarganya ya hanya untuk keluarganya.

"Ada apa obaasan?"tanya Sarada,nenek Chiyo yang menghampirnya itu langsung duduk di samping Sarada lalu tersenyum sambil mengelus lembut rambut hitam milik Sarada.

"Ini sudah sore,kapan kau akan mandi,hum?"tanya nenek Chiyo.

Sarada yang mendengar pertanyaan nenek buyutnya itu mengetuk-ngetukan jarinya pada dagu kecilnya sambil memasang wajah imut yang sangat lucu.

"Hum,mungkin nanti sekarang aku ingin menghabiskan puding ku dulu"balas Sarada lalu melanjutkan acara makan pudingnya membuat nenek Chiyo terkekeh.

"Apa puding nya seenak itu hingga kau tak mau mandi"kata nenek Chiyo membuat Sarada menatapnya sambil mengerutkan bibirnya.

Sarada'S Story [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang