Chapter 7

2.6K 165 5
                                    

Harap Vote sebelum baca!
_________________________________________

Sekarang sudah pukul 11.00pm. Jalanan kota saat ini sudah mulai sepi,toko-toko pun mulai tutup.

Sakura yang baru pulang dari rumah sakit tempatnya bekerja mengendarai mobil dengan kecepatan sedang,ia tak mau menggunakan kecepatan tinggi walau saat ini jalan tengah sepi.

.

Di dalam mobil wajah Sakura tampak kusut,itu disebabkan karena banyak nya pekerjaannya tadi dimulai dari memeriksa beberapa pasien hingga mengoperasi 3 pasien itu pun memakan waktu berjam-jam. Sekarang ia sangat lelah bahkan tangan nya pun terasa berat untuk menyetir.

Sebenarnya tadi ia ingin menelpon kakaknya dan meninggalkan mobilnya di rumah sakit karena memang di rumah sakit tempatnya bekerja memiliki penjaga untuk malam hari jadi ia bisa menitipkan mobil nya di sana,namun ia takut bila nanti ia akan mengganggu pekerjaan Sasori jadilah dia terpaksa menyetir mobil walau dengan keadaan lelah,ia pun memutuskan untuk menitipkan Sarada hingga esok hari kepada kakaknya dan juga neneknya.

.

.

Sesampainya Sakura di rumah nya ia pun segera memasukan mobil nya ke dalam garasi lalu setelah itu menguncinya. Setelah mengunci mobil dan garasi nya ia pun kemudian masuk ke dalam rumahnya lalu mengunci setiap pintu yang ada untuk berjaga-jaga bila nanti tiba-tiba pencuri masuk rumahnya terlebih juga sekarang ia sedang sendiri.

Setelah mengunci semua pintu rumah,Sakura segera masuk ke dalam kamarnya lalu pergi membersih kan diri di kamar mandi dengan air hangat untuk menghilangkan semua penatnya.

.

15 menit sudah berlalu,sekarang Sakura sudah keluar dari kamar mandi dengan menggunakan handuk yang hanya menutupi dada hingga sebatas pahanya ,ia pun berjalan menuju lemari pakaiannya untuk mengambil piyama tidurnya. Saat ia akan mengambil piyama tidurnya yang berada paling bawah tumpukkan pakaiannya tiba-tiba selembar foto terjatuh dengan posisi tertutup,Sakura yang melihat foto itu semula diam lalu kemudian ia mengambilnya dan membukanya saat ia duduk di pinggir ranjang kamarnya.

Setelah duduk di tepi ranjang kamarnya,Sakura pun mulai membalikkan foto yang tadi ia dapat dari lemari pakaiannya itu,foto itu pun terlihat,menampakkan sepasangan anak manusia berlainan jenis yang sedang bepose romantis dengan si pria memeluk tubuh si gadis dari belakang sedang si gadis tampak sedang tertawa ceria.

Sakura yang melihat foto itu tersenyum miris sambil menitikkan air matanya,ia memalingkan pandangannya dari foto itu berusaha menahan tangis yang akan pecah.

Foto itu adalah fotonya bersama Sasuke dulu,foto itu diambil saat mereka merayakan hari jadi mereka ke empat bulan.

Sakura yang mengingat masa-masa indah itu hanya dapat tersenyum miris dengan air mata menitik,itu hanya masa lalunya ya itu hanya masa lalu,masa lalu yang tak dapat lagi ia ulang bersama orang yang ia cintai.

ㄟ(≧◇≦)ㄏ

Saat ini di rumah mewah Sasori tampak sepi,semua lampu sudah dimatikan kecuali pos penjaga yang berada di dekat gerbang rumahnya.

Tampak semua orang sudah tertidur di kamar mereka masing-masing dengan mimpi menghiasi tidur mereka namun tampaknya tidak untuk Sarada.

Kamarnya sudah gelap namun matanya belum juga tertutup. Entah mengapa malam ini ia sulit untuk tidur padahal besok hari keduanya sekolah,seharusnya ia sudah tidur sejak dua jam yang lalu.

Setelah mencoba beberapa memejamkan mata akhirnya Sarada menyerah,ia pun bangun dari posisi tidur nya laku duduk sambil melipat kedua kakinya di ranjang,ia menghembuskan nafas nya lalu mengambil kacamatanya yang ada di sebuh meja kecil samping tempat tidurnya.

Ia pun mengedarkan pandangannya di kamarnya yang gelap lalu pandangannya berhenti tepat di meja riasnya.

Ia pun turun dari ranjang tidurnya lalu berjalan menuju meja riasnya. Setelah sampai ia pun duduk di bangku depan meja riasnya lalu memperhatikan bingkai foto keluarganya.

Ia memperhatikan cermat-cermat foto itu walau dengan keadaan gelap,ia ingin mencari tau apa yang salah dari foto keluarganya itu,ia pun membawa bingkai foto itu ke meja belajarnya lalu meletakkannya di bawah lampu belajarnya yang sebelum nya sudah ia hidupkan.

Sarada kembali memperhatikan foto itu sambil mengelus tempat di samping kanan dirinya yang ditempati oleh pamannya,entah mengapa ia merasa itu bukan tempat untuk pamannya melainkan untuk seseorang ya seseorang.

Setelah sekian lama memperhatikan foto itu akhirnya matanya lelah juga,ia pun tertidur di meja belajarnya dengan posisi tangan memegang bingkai foto keluarganya,foto keluarga yang belum sempurnaya.

.

.

.

Keesokan paginya Sarada pun terbangun setelah mendengar suara jam alarm nya. Ia menggeliatkan badannya yang sedang dalam posisi duduk dengan kepala bertumpu pada tangannya,tak lama kemudian matanya terbuka,ia pun mengangkat kepalanya lalu menggosok matanya. Ia kembali menatap foto yang ada di pegangannya lalu beberapa menit kemudian ia pun melepaskannya lalu berdiri dari kursinya dan berjalan ke kamar mandi.

.

Setelah 15 menit di dalam kamar mandi Sarada pun keluar dengan menggunakan seragam sekolahnya. Setekah ia keluar dari kamar mandi,nenek buyutnya pun datang sambil tersenyum.

"Kau sudah bersiap?"tanya nenek Chiyo kepada Sarada.

"Sudah Obaasan,sekarang aku hanya perlu menyisir rambut ku"jawab Sarada sambil tersenyum pula.

"Hmm,baiklah,Obaasan akan membantumu menyisir rambut mu"kata nenek Chiyo,Sarada mengangguk antusias lalu segera duduk di depan meja riasnya.

Nenek Chiyo pun mengambil sisir lalu mulai menyisir rambut Sarada dengan lembut tak ingin menyakiti Sarada bila nanti ada rambut yang kusut.

"Obaasan aku memiliki sebuah pertanyaan"ucap Sarada.

"Apa itu?"tanya nenek Chiyo.

"Apa kau merasa ada yang aneh dari diriku?"tanya Sarada.

Nenek Chiyo yang mendengar pertanyaan dari Sarada menghentikan aktifitas menyisir rambut cucu buyutnya itu.

"Apa yang aneh dengan dirimu?kurasa tidak ada"jawab nenek Chiyo.

"Benarkah?tapi kenapa aku merasa aku berbeda dari kalian bahkan teman-teman ku,dari rambut,mata hingga wajah kalian tak ada yang mirip dengan ku kecuali jidat milik mama,kurasa satu-satunya yang mirip dengan ku"kata Sarada.

Nenek Chiyo yang mendengar perkataan Sarada lalu tersenyum,ia mengelus lembut rambut hitam milik Sarada.

"Sayang,tidak semua yang ada di dalam dirimu itu berbeda dari kami,jika kau berbeda maka sekarang kami akan mengucilkan mu"balas nenek Chiyo,Sarada hanya diam.

Nenek Chiyo pun memeluk Sarada erat "jangan pikirkan tentang hal  berbeda yang ada di dalam dirimu nak,pikirkanlah sesuatu hal yang membuat dirimu begitu dekat dengan kami"lanjut nenek Chiyo.

'Tapi hatiku tidak akan tenang obaasan'

TBC

Halo guyssss...
Bagaimana cerita nya bagus nggak?nyambung nggak?banyak typo nggak?kalo iya aku minta maaf banget ya guys soalnya aku itu buat nya keburu-buru hehe...

Jangan lupa Voment ya...

Arigatou~


Sarada'S Story [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang