Sarada saat ini masih betah berada di sekolahnya untuk menunggu mamanya. Sudah hampir satu jam ia menunggu namun mama cantiknya tak kunjung datang menjemputnya.
Sarada berpikir bila mamanya telah lupa akan niat mamanya itu untuk menjemput dirinya tapi pikiran itu ia tepis karena ia tau bila mamanya tak akan melupakan dirinya.
Tak lama kemudian, setelah cukup lama Sarada menunggu akhirnya sebuah mobil mewah yang Sarada kenali sebagai mobil pamannya telah menjemputnya. Sarada yang melihat mobil itu datang tentu saja tersenyum senang dan segera menghampiri mobil itu.
"Sudah lama menunggu Sara-chan?" tanya Sasori begitu keluar dari mobil mewah nya disertai senyuman yang membuat gadis manapun akan pingsan melihatnya.
"Aku sudah menunggu sangat lama di sini paman, kenapa lama sekali menjemput? Dan kenapa bukan mama yang menjemput?" tanya Sarada membuat Sasori lagi-lagi tersenyum.
"Lihat itu" tunjuk Sasori pada kaca mobilnya membuat tatapan Sarada teralih pada kaca mobil itu.
Kaca mobil yang Sasori tunjuk itupun terbuka yang menampakkan seorang wanita cantik dengan senyum manisnya.
"Mama!" pekik Sarada saat melihat seseorang yang berada di kaca mobil itu yang tak lain adalah Sakura, Sakura yang memdengar pekikan anaknya hanya tersenyum dan langsung membuka pintu mobil kakaknya itu.
"Sarada" ujar Sakura lalu memeluk anak semata wayangnya itu, Sarada pun membalas pelukan mamanya dengan pelukan erat lalu setelah itu melepaskannya.
"Kenapa mama lama sekali menjemput Sara? Sara lama menunggu mama tadi" ucap Sarada.
"Maafkan mama sayang, tadi mama ada sedikit urusan makanya mama agak lama menjemput Sara" kata Sakura lembut berusaha membuat anaknya mengerti.
"Tapi kenapa urusan mama lama sekali?" tanya Sarada.
"Karena urusan mama ini penting sayang" jawab Sakura.
Sarada yang mendengar jawaban dari mamanya hanya diam tak membalas, Sakura yang melihat kebisuan anaknya hanya tersenyum, Sakura sangat tau bila anak nya itu sekarang sudah mengerti dengan apa yang ia ucapkan tadi karena bila Sarada hanya diam membisu artinya dia sudah mengerti maksud dari lawan bicaranya namun karena sifat dingin yang ada di dalam dirinya membuat Sarada hanya diam seperti halnya manusia yang memiliki sifat yang datar walau kenyataannya Sarada juga adalah anak yang datar namun di sisi lain ia juga adalah anak yang ceria seperti mamanya. Unik memang karena Sarada memiliki dua kepribadian sekaligus membuat dia dapat mencocokkan ekspresi nya di segala suasana contohnya saat senang Sarada akan ceria bila suasan nya sedang dalam keadaan tegang maka Sarada akan menjadi datar.
"Baiklah, mari kita pulang" ajak Sasori.
"Ya, ayo kita pulang" sahut Sarada ceria, Sakura yang melihat tingkah anaknya itu hanya menggeleng sambil tetap mempertahankan senyumnya, senyum yang hangat untuk anaknya.
.
.
Saat ini Sakura, Sarada, dan Sasori sudah berada di dalam kediaman Sakura. Di sana juga ada nenek Chiyo yang sedang menyiapkan membuatkan Sarada jus tomat kesukaan cucunya itu.
"Wahh, cucu obaasan ternyata sudah pulang" ucap nenek Chiyo ketika melihat Sarada masuk ke dalam dapur bersama dengan Sakura dan Sasori.
Sarada yang melihat keberadaan neneknya di sana pun langsung berlalu lalu memeluknya.
"Obaasan, aku merindukan mu" kata Sarada membuat nenek Chiyo terkekeh.
"Bukankah tadi pagi kita bertemu? Bahkan tadi obaasan yang menyisir rambutmu" ujar nenek Chiyo.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sarada'S Story [HIATUS]
FanfictionMengisahkan tentang Sarada yang hanya hidup berdua dengan ibunya. ia besar oleh kasih sayang ibu dan pamannya,tanpa kasih sayang ayahnya. ibunyalah yang menjadi tulang punggung keluarga menggantikan sosok ayah baginya hingga ia melupakan sosok ayah...