6. KENAPA CEMBURU?

137 10 0
                                    

Tiga hari mereka melaksanakan perkemahan. Ini hari terakhir mereka berkemah disini. Kila sudah packing semua barang - barangnya. Siap pulang. Ia rindu kasur nya.

Setelah semua selesai, Kila berjalan ke luar sekolah. Berniat menunggu jemputan. Tapi suda 30 menit lebih namanya belum datang juga.

"Pulang bareng gue aja"

Kila menengok kepada orang yang mengajaknya berbicara. Devan?? Kenapa belum pulang?

"Kok lo disini?"

"Habis beres - beres" kila hanya mengangguk, kemudian melihat jamnya lagi. Pukul 5 sore lebih tapi ia belum juga dijemput. Ia menoleh kearah Devan, niatnya ingin menyuruh Devan mengantar dia pulang. Tapi saat dia menengok, sosok Devan sudah menghilang.

"Tadi ngajak bareng, tp malah balik duluan" omel Kila yg ia tujukan kepada Devan. Padahal ia tahu bahwa Devan tdk ada disampingnya.

"Nggak usah ngedumel, ayo pulang! Gue anter."  Kila kaget dengan kedatangan Devan yang tiba - tiba. Kila menurut, daripada ia harus menunggu mamanya sendiri an??

Devan mengantar kila pulang.
"Gue langsung balik ya, capek banget"

"Iya"

Setelah dikiranya motor Devan telah pergi. Ia masuk ke dalam rumahnya. Lalu berlari kekamarnya untuk tidur. Ia benar - benar capek. Saking capeknya, Jika ketiduran sampek sore. Dan sore harinya wati mengajaknya hangout. Dan di'iyakan oleh kila tanpa memikirkan dirinya yang masih capek.

Saat di mall. Kila melihat pemandangan tak sedap di depan matanya.

Mereka sedang berdua.

Devan dan...

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Dilla!!!

"Udahlah, mending ayo nonton" ajak wati mencoba mengembalikan mood Kila yg ia tahu sudah hancur.

"Kenapa sih kil??"

"Kemaren dia baikin gue, curhat ke gue, ngebuat gue terbang. Sekarang sama yg laen!"

"Makanya jangan gampang baper dehh!"

Mereka melanjutkan menonton bioskop. Tapi wati melihat Kila tdk memperhatikan layar bioskop, melainkan menatap layar handphone nya.

"Chatt siapa?" tanya wati penasaran.

"Bukan siapa - siapa" kila memasukan handphone kedalam tas. Wati tahu, ada yg di disembunyikan Kila darinya.

Malam hari, setelah kila dan wati pulang dari mall. Kila memutus kan untuk belajar dan tidak memikirkan apa pun.

Termasuk perkataan devan siang tadi. Walau devan tidak mengatakan langsung melain kan hanya melalui chatt, tetapi perkataan yang di lontarkan Devan ke kila sangat membuat kila sakit hati.

Devan yang saat itu menunggu chatt dari kila tetapi kila masih belum chatt dia.

"Chatt duluan aja kalik ya?" gumam devan kepada diri nya sendiri.

Setelah ia memutuskan untuk chatt kila duluan, saat ia membuka obrolan nya dengan kila di watsapp ia sangat kaget.

Ia melihat kata kata kasar yang di kirim kan ke kila.

Tapi ia merasa tidak pernah mengirim kan kata kata itu ke kila.

Lalu ia melihat waktu dan tanggal kalimat - kalimat kadar itu di kirim "berarti ini yang ngirim pas gue lagi jalan sama dilla tadi? Tapi kayak nya gue gak ngirim ke kila deh! Terus siapa?" ia mencoba mengingat kejadian di mall siang tadi "oh! Gue inget waktu itu gue pamit ke dilla mau ke toilet! Atau jangan - jangan ini ulah dilla? Apa - apaan sih si Dilla?! Udah untung gue mau nurutin dia, sekarang malah ngelunjak!" lanjut devan.

School Love Story❤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang