Chapter 1

1.6K 27 1
                                    

"CUT!!! "

Teriak pria paruh baya yang duduk dikursi kebesarannya dengan membawa gulungan naskah.

Dia pun berdiri dan berjalan kesal kearah sang aktor yang dari tadi tidak sesuai dengan peran yang dijalaninya.

"Verrell!! Kau ini kenapa?!! Ini yang ke 10 kalinya kau mengacau syuting hari ini!!" teriak sang sutradara dengan kekesalannya sejak pagi tadi.

Tapi orang yang membuat si sutradara kesal hanya memasang wajah tanpa dosanya. Sang maneger pun langsung menengahinya.

"Ah! Mungkin Verrell kecapean karena belum terbiasa dengan syuting malam kemarin" kata Anni sang manager Verrell.

Sang sutradara pun menghela nafas lelah. Jika memang alasannya seperti itu seharusnya Verrell bisa lebih prefesional karena syuting kali ini adalah proyek besarnya sebagai bintang yang baru bersinar.

"Kita sudahi saja syuting hari ini" kata sutradara ini pada akhirnyan,"Verrell, kau besok harus membayarnya dengan kerja keras" lanjutnya lalu berjalan meninggalkan lokasi syuting itu.

Verrell pun sedikit menghela nafas. Begitu juga dengan Anni.

"Ayo pulang, kau harus istirahat" kata Anni lalu segera mengemasi barang barang dan menghantar Verrell pulang.

Verrell hanya mengangguk lalu segera berjalan kearah mobil Anni yang diparkir.

Dia pun duduk di kursi belakang. Mengeliluarkan ponsel pintarnya untuk mengechek apakah ada pesan masuk.

Dia pun membuka ponselnya yang berwallpaper dirinya dan bundanya.

Tertulis "Pesan dari BODOH BD" dengan huruf kapital yang sangat jelas di ponselnya.

"From BODOH BD"
"15:29"
"Aku sedang menunggu dirumahmu"

Verrell pun langsung melihat jam tangannya yang menunjukan pukul 17:55. ' 2 setengah jam lalu, sibodoh itu, selalu saja melakukan hal bodoh ' batin Verrell.

Anni pun memasuki mobil dan segera menyalakan mesinnya.

"Tidak ada yang tertinggal?" Tanyanya sebelum meninggalkan lokasi syuting.

"Tidak" jawab Verrell singkat padat dan jelas.

"Oke"

Setelah itu mobil pun melaju menelusuri jalan kota Utara yang begitu ramai karena jam pulang kerja.

30 menit kemudian mobil itu pun sampai di depan rumah Verrell.

Verrell pun membawa tasnya keluar dari mobil.

Anni pun menurunkan kaca mobilnya. "Jangan lupa istirahat yang cukup, kau besok harus lebih berusaha bintang baru " kata Anni semangat supaya Verrell ikut bersemangat.

Sedangkan Verrell hanya memandang Anni dengan wajah datarnya lalu mengangguk patuh seperti anak anjing.

"Baiklah.. slamat malam, salam untuk bunda tercintamu, bye bye "

Setelah itu Anni pun langsung tancap gas dan pergi dari sana. Verrell pun segera masuk, siapa tau si bodoh BD masih di kamarnya atau sudah mati karena menunggunya terlalu lama.

" Assalamu'alaikum "
" Wa'alaikumsalam , anak bunda udah pulang, cepet ke atas, Brayn sudah lama loh ada di kamarmu" kata bunda Verrell seraya mendorong dorong kecil Verrell.

Verrell pun menuju kamar atasnya dan langsung menemukan sesosok manusia yang hampir mirip tumpukan sampah di atas tempat tidurnya saat dia masuk.

"Jangan seenaknya pakai kasurku" kata Verrell lalu menendang Brayn yang ada di kasur langsung jatuh ke bawah dengan suara yang cukup nyaring dan seperinya rasanya sakit.

DARI MATA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang