Chapter 10

342 7 0
                                    

:v
Don't Like Don't Read >:(




Err... Entah kesambet setan dari mana, saat Caramel baru saja tiba di sekolahan dan memasuki kelasnya, tiba tiba saja Tarisa menyapanya dengan teriakan khas cempreng yang tidak dia dengan seminggu lebih ini.

Setelah meneriakinya dengan ucapan "Selamat pagi" dirinya langsung ditarik ke kantin. Caramel hanya bisa pasrah menerima perlakuan aneh Tarisa pagi ini.

Saat di kantin seperti biasanya, Tarisa mengoceh layaknya ibu ibu penggosip di kompleksnya sambil makan mie ayamnya. Sedangkan Caramel hanya diam masih tidak mengerti apa yang sedang Tarisa rencanakan kali ini. Bukannya dia lagi marah?

"Habis gitu ya.. dia itu nembak cowok kelas 12 A!!! Oh my god, gak punya malu banget!! Kayak cewek nggak laku aja! Tapi ya si cowok nerima, soalnya mereka sama sama suka.. " kata Tarisa panjang lebar dan mengakhiri ceritanya dengan meminum teh kotaknya.

Caramel masih memandang Tarisa dengan heran dan penuh tanya. 'Kenapa sih ni anak? Kesambet setan?' Batin Caramel.

"Ihh! Ca-Ra-Mel. . . Kok dari tadi diem mulu sihh!! Denger nggak sihh ceritaku tadi.. " kata Tarisa menatap Caramel seraya mengerutkan dahinya.

"Aaa... denger sih.. err.. Tarisa, kamu nggak lagi kesambet setan kan?" Tanya Caramel dengan nada was was takutnya Tarisa beneran kesambet setan :v

"Hahahaha......."

Bukannya menjawab Tarisa malah tertawa terbahak bahak membuat Caramel tambah was was dan mengira kalau setan yang ada ditubuh Tarisa berubah jadi gila.

'Jangan jangan dia beneran kesambet setan!! Gawat!' Batin Caramel.

"Tenang saja Tarisa, aku akan mengeluarkan setan yang ada di dalam tubuhmu!!" Teriak Caramel lalu mendekati Tarisa dan memegang kepala Tarisa sambil membacakan mantra abstraknya.

"Jing gonjang ganjing!!! Metuo kowe setan alas seng nek jerone Tarisa. Semar mesem jaran goyang hokya hokya hak e hak e-"

Bukannya malah berhenti tertawa, Tarisa pun semakin terbahak bahak.

"Hahahaha... hentikan Caramel.. hahaha.. aku nggak lagi kesurupan.. hahaha.. mantra macam apa itu" kata Tarisa seraya melepaskan tangan Caramel dari kelapanya.

Caramel pun menghela nafas lalu menyentil dahi Tarisa dan itu membuat Tarisa berhenti tertawa.

"Aw.. sakit tau!!" Kata Tarisa seraya mengerucutkan bibirnya.

"Hahhh.. aku tidak tau. Sebenarnya kau ini kenapa?" Tanya Caramel lalu kembali duduk.

Tarisa pun memandang Caramel dengan tatapan polosnya. "Lah? Emangnya aku kenapa?"

Caramel pun kesal dengan perkataan Tarisa.

BRAK

"Sudah cukup! Aku tidak tau kau sedang merencakan apa! Jangan libatkan aku lagi! Aku mohon!" Kata Caramel lalu beranjak dari sana.

"Aku minta maaf..." kata Tarisa membuat Caramel menghentikan langkahnya.

"Aku tau.. selama ini aku menjadi egois. Aku tau.. kalau selama ini aku juga tidak benar benar menyukai Verrell. Aku tau.. "

"Aku jijik dengan diriku sendiri.. aku tidak tau harus bertindak bagaimana lagi di depanmu. Aku rasa.. aku ini sudah sangat jahat kepadamu Caramel. Jadi.. maafkan aku"

DARI MATA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang