Chapter 5

543 11 0
                                    

Eh.. nggak sadar udah chapter 5 :v
Dan ceritanya masih jelek BGT :v
Mulai dari sini saya akan memulai konfliknya :v biar cepet end.
Oke cekido..
.
.
.
.
.
.

♡>□<♡

Brayn, Al, dan Doni sekarang sudah berada di kediaman Verrell.

Mereka langsung meluncur ke villa keluarga Verrell saat pulang sekolah. Sedangkan Caramel dan Tarisa pulang terlebih dahulu karena harus ganti baju.

Sekarang mereka ada di kamar Verrell.

Brayn dan Doni bermain ps2 milik Verrell, Al sedang memainkan ponsel pintarnya di sofa, sedangkan Verrell baru saja mengambil camilan untuk tamu nya yang diundang oleh Brayn.

Doni yang melihat makanan pun langsung meninggalkan ps2nya.

"Yeyyy.. makan makan makan!!"

Dia pun langsung menyerbu pisang goreng hangat itu.

"Sialan kau, ini belum selesai mainnya" kata Brayn kesal.

Sedangkan yang orang yang bersangkutan menghiraukan hanya fokus menikmati pisang gorengnya.

"Jadi villa ini milik keluargamu" kata Al memastikan yang masih memainkan ponsel pintarnya.

"Kenapa memangnya?" Tanya Verrell.

"Karena villa ini terlihat villa yang sudah terbuang, tapi ternyata masih ada pemiliknya" kata Doni yang baru saja menghabiskan pisang gorengnya yang ke 3.

"Tapi disini ada tukang kebunnya kok, sama seperti rumahku" saut Brayn yang masih asik bermain ps2. "Ngomong ngomong mereka berdua kok lama banget ya" kata Brayn lalu mengambil pisang goreng ke 5 yang akan dilahap Doni.

Doni pun langsung mengumpat kesal dan menyumpah serapahi Brayn agar tersedak karena sudah mengambil pisang gorengnya.

Al pun mendengus geli, "Kayak nggak tau kebiasaan cewek aja"

"Ya.. mereka mungkin dandan, apa lagi Caramel, dia pasti bingung mau pakek baju apa" kata Doni lalu melahap pisang goreng lagi (doyan apa lapar sih nih anak :v).

"Nggak kebalik, Tarisa yang selalu rempong kalau soal seperti itu. Dandannya 5 tahun baru selesai" kata Al sedikit kesal karena mengingat betapa rempongnya temen sekelasnya itu.

"Kalau pun Caramel beneran dandan pasti Verrell suka" kata Doni lalu melahap potongan terakhir pisang goreng yang ada ditangannya.

"Emang apa hubungannya?" Tanya Al yang tidak mengerti maksud Doni.

"Kamu nggak sadar ya kalau Verrell itu suka sama Caramel?" Kali ini Brayn ikut ngerumpi dan meninggalkan kegitannya dan ikut makan pisang goreng.

Al pun menggeleng tanda tidak mengerti. "Kalau Brayn yang bicara sih aku percaya, tapi kenapa kau bisa tau, Doni?" Tanya Al bingung.

"Kau bodoh ya?" Tanya Doni dengan wajah tanpa dosanya mengatai Al yang pintarnya level 12 sedangkan Doni setengahnya.

Al yang dikatai bodoh pun langsung menatap Doni dengan pandangan membunuhnya tapi Doni cuek saja karena sudah biasa.

DARI MATA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang