Pengakuan

3.2K 351 5
                                    

Yunho dan mobilnya memasuki area mansion Jung setelah kembali dari perusahaan. Saat hendak memasuki ruangan nya, dia mendengar tawa dua namja dan seorang yeoja di lapangan.
"Jangan coba coba kau lari dari ku anak nakal,"

"Noona ayo kejar Min, hehe"

"Panggil aku hyung Changmin-ah"

"Shireo, noona cantik sih hehe. Iya kan dokter Song?"

"Aigoo Changmin-ah, kau benar"

"Umma! Aku ini 100% namja, lihat aku tampan dan tidak kalah tampan dari Yunho hyung"

Yunho yang melihat nya dari jauh tersenyum bangga saat Jaejoong secara tidak langsung bilang kalau dia tampan. Dan kalau dibandingkan dengan Jaejoong menurutnya dia jauh lebih tampan dari Jaejoong yang menjurus ke cantik. Ah, namja cantik itu sungguh menggemaskan.

Mereka tampak bahagia, keluarga kecil yang bahagia. Dokter Song seperti tengah mengawasi kedua anaknya yang sedang bermain. Yunho pernah kesepian karena ia hidup sendiri, ia merindukan Umma dan Appa nya. Juga dongsaeng kesayangan nya.

Tetapi sejak hadirnya Changmin dan dokter Song, rasa sepi itu perlahan lenyap meski tidak sepenuh nya. Yah setidaknya Yunho bersyukur tuhan masih berbaik hati memberinya Changmin dan dokter Song dan kini bertambah Jaejoong yang menjadi penyempurna nya.

Melihat mereka yang bermain main tanpa menyadari kedatangan nya,  Yunho berinisiatif menghampiri mereka.

"Seru sekali sampai tidak menyadari kedatangan ku," ujar Yunho membuat semua arah pandangan melihat ke arahnya.

"Oh Yunho-yah, mian aku terlalu senang melihat mereka," ujar dokter Song.

"APPA! " ujar Changmin langsung menerjang tubuh besar Yunho dan memeluknya.

Jaejoong hanya diam memperhatikan Yunho dan Changmin yang berpelukan. Jaejoong memperhatikan penampilan Yunho hari ini. Dan satu kata yang terlintas 'tampan'. Jujur saja Jaejoong lebih menyukai Yunho dengan pakaian formal seperti ini dari pada baju serba hitam dan topeng mengerikan setengah wajah itu.

Dokter Song menyadari tatapan memuja dari anaknya itu pada Yunho lantas melempar candaan.

"Ehem, Joongie. Apa kau akan melihat Yunho dengan mulut membuka dan iler menetes?" ujar dokter Song menggoda Jaejoong.

Jaejoong tersadar dan menyentuh mulut nya namun tidak ada iler yang dimaksud Umma nya. Dia menatap tajam Umma nya yang sudah mengerjai nya.

"Hahaha kau sangat lucu sayang," tawa dokter Song membuat Yunho dan Changmin mengalihkan pandangan nya.

"Ada apa? Kenapa dokter Song tertawa?" tanya Yunho.

"Tadi Joo---"

"Umma, katanya mau masak makan siang bersama para maid? Kajja, Joongie mau bantu juga," ujar Jaejoong langsung menyeret tangan Umma nya untuk menghindari pertanyaan Yunho.

Yunho bingung dengan Jaejoong yang tiba tiba menarik dokter Song dan pergi. Apa Jaejoong menghindarinya? Apa salahnya? Batin Yunho.

Jaejoong berjalan ke arah dapur bersama Umma nya. "Kenapa kau membawa Umma ke dapur Joongie? Seingat Umma, Umma tidak mengajak mu memasak hari ini," tanya dokter Song yang sebenarnya tau apa maksud anaknya ini.

"Lupakan yang tadi, lebih baik kita bantu maid saja yuk," ujar Jaejoong mengalihkan pembicaraan mereka.

Dokter Song tertawa melihat tingkah Jaejoong yang malu malu jika bertatap dengan Yunho. Dokter Song akui Yunho memang tampan, bahkan sangat tampan untuk ukuran pemilik organisasi gelap.

"Joongie, jawab pertanyaan Umma dengan jujur," ujar dokter Song dengan nada serius.

Jaejoong menatap Umma nya, perasaan nya tidak enak. Kalau ditanya macam macam soal---

"Apa kau menyukai Yunho?"

Yunho. Aaah, bagaimana aku akan menjawabnyaaa.. Tuhan tolong aku, batin Jaejoong.

Jaejoong menundukkan kepala dan memilin ujung kaosnya. Dokter Song tau gelagat Jaejoong yang seperti itu berarti putranya itu sedang malu.

"Aigoo.. Namja kesayangan Umma malu nee.. Arra.." ujar dokter Song.

"Umma, jangan beri tau Yunho ne.. Jebal" ujar Jaejoong memohon.

"Wae?" goda dokter Song.

"Aish pokoknya jangan, titik."

"Hahaha arraseo, hmm putra Umma sudah dewasa ne," ujar dokter Song mengelus kepala Jaejoong sayang.

Dokter Song tak percaya bahwa putra kecil nya yang manja kini menjadi lebih dewasa meski masih tampak sifat manjanya. Dia merasa bersalah karena meninggalkan Jaejoong pada mantan suaminya yang memperlakukan Jaejoong dengan buruk. Dia merasa bersalah karena melewatkan masa pertumbuhan Jaejoong. Lima tahun bukan waktu yang singkat untuk hidup dalam rasa bersalah.

Yunho dan Changmin side

Yunho menurunkan Changmin yang ada di gendongan nya. Yah meski Changmin bertubuh tinggi dia tidak akan segan segan minta gendong padanya jika ingin.

"Minnie-ah, apa yang kalian lakukan saat Appa pergi?" tanya Yunho.

Changmin memasang pose berpikir dengan tunjuk di dagunya.

"Kami hanya duduk dan bercerita,"

"Tentang?"

"Sekolah Jaejoong hyung, bagaimana dia saat sebelum sampai ke sini, dan masa kecil Jaejoong hyung aku tau semua," ujar Changmin.

"Minnie, Appa akan menambah stok eskrim dan coklat mu di kulkas,"

"Jinjja?"

"Ne, asal kau mau menceritakan lagi apa yang kau ketahui tentang Jaejoong tadi,"

"Aish, sama saja. Kenapa harus bersyarat"

"Karena semua tindakan ada konsekuensi nya"

"Aish, itu selalu yang kau ucapkan"

"Kau tau itu nak"

"Tunggu, tadi Appa minta informasi tentang Jaejoong noona?"

"Heoksi.. Appa.. Jaejoong noona johahae?"

Yunho tertegun dengan ucapan Changmin, dia tidak memungkiri ia nyaman dengan debaran saat dia melihat Jaejoong meski dari jauh. Apa dia menyukai Jaejoong? Menyukai namja cantik itu?  Ania.. Dia tidak boleh jatuh cinta secepat itu.

"Oh ternyata benar" lamunan Yunho buyar karena tawa keras Changmin.

"Ya, aniya.. "

"Appa.. Joongie noona johahae, yeee" ujar Changmin menggoda Appanya yang telinganya sudah memerah malu.

"Appa.. Joongie noona johahae," Changmin masih saja menggoda Yunho.

"Baiklah Appa batalkan semua eskrim dan coklat mu, selamat tinggal, " ucap Yunho santai lalu meninggalkan Changmin yang seketika pias mendengar ucapan horror Appanya yang akan membatalkan harta karunnya.

"Hehe arra, aku akan diam, tapi jangan batalkan eskrim dan coklat nya nee," ujar Changmin memeluk Yunho dari belakang.

Yunho menyerigai, dia tidak masalah uang nya habis karena membelikan banyak eskrim dan coklat untuk Changmin, yang penting dia mendapat informasi mengenai Jaejoong'nya'.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC
Mianhaeee.. lama gak update tugas bejibun. Untuk ff baru koko masih tahap revisi udah kek skripsi aja ya. Votement yaa

The Blood HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang