Pagi datang, matahari mulai menampak kan sinarnya di antara celah celah korden ruangan ini membuat pemilik ruangan ini yang sedang tertidur terusik dengan cahaya silau.
Jaejoong, penghuni kamar itu terbangun dari tidur nya. Dia tidak berada di kamar tawanan lagi sekarang dia berada di mansion utama. Kenapa? Karena Jaejoong hanya menurut perintah Yunho yang memintanya tinggal tidak dengan anggota lain nya.
"Hoam.. " lenguh Jaejoong bangun dari tidurnya sambil menguap. Jaejoong bangun lantas masuk ke kamar mandi dan segera bersiap. Jam 7 ia harus sudah berada di ruang latihan.
Setelah di rasa sudah siap, Jaejoong melangkahkan kaki nya menuju pintu keluar tapi langkah nya terhenti karena seseorang memanggil nya.
"Noona!" pekik orang itu, siapa lagi kalau bukan Changmin yang memanggil Jaejoong noona.
Jaejoong menoleh melihat Yunho dan Changmin duduk di meja makan. Sepertinya mereka hendak sarapan melihat beberapa sajian di meja makan. Jaejoong lantas membungkuk memberi hormat pada Yunho.
"Noona, sarapan lah bersama kami," ajak Changmin. Jaejoong enggan menerima karena dia sadar posisi nya di sini dan dia akan bergabung sarapan dengan anggota lain di paviliun.
"Saya akan sarapan dengan anggota lain nya saja," jawab Jaejoong menolak halus.
"Sudahlah Jae, Changmin tidak suka di tolak. Bergabung lah aku tidak keberatan," jawab Yunho mempersilakan Jaejoong bergabung. Changmin menatap Jaejoong dengan tatapan memohon, mata bambi nya benar benar imut.
Akhirnya Jaejoong mengangguk dan duduk di sana, dan sarapan dengan bos dan putranya.
"Noona, nanti kita berangkat latihan bersama saja. Aku juga akan latihan dengan Yoochun samchoon," ujar Changmin riang.
Jaejoong diam saja, soalnya dia tidak tau siapa namja yang bernama Yoochun itu. "Aku tau noona tidak tau Yoochun samchoon, pokok nya cari saja yang jidat nya paling lebar," ujar Changmin yang sadar akan diam nya Jaejoong.
Jaejoong menatap Changmin, 'Tidak Appa tidak anak sama sama bisa membaca pikiran' batin Jaejoong.
"Itu bukan membaca pikiran Jae, hanya menebak," ujar Yunho membuat Jaejoong menoleh ke arah Yunho yang terkekeh karena ekspresi konyol dari bingung nya Jaejoong.
"Baru saja kau menebak dengan benar," ujar Jaejoong ngeri. Benar benar keluarga ini.
Yunho dan Changmin lantas tertawa keras melihat tingkah Jaejoong yang menggemaskan. Astaga, Jaejoong bisa merubah suasana mansion yang biasanya sepi menjadi lebih ramai.
"Aish, noona itu ada trik nya," jawab Changmin dengan kekehan. "Aish," keluh Jaejoong meletak kan kepalanya di meja dengan wajah tepat di atas meja seperti kebiasaan nya.
"Sudah sudah, ini waktu nya sarapan. Changmin, Jaejoong nikmati sarapan kalian," ujar Yunho.
"Ne Appa/Hyung" jawab Changmin dan Jaejoong bersamaan lalu menikmati sarapan nya.
Setelah sarapan, Jaejoong dan Changmin berjalan ke ruang latihan yang berada di belakang mansion dekat dengan paviliun mansion ini.
"CHUN SAMCHOOON.......!!!" pekik Changmin memanggil Yoochun yang masih menyiapkan alat untuk latihan.
"Astaga tuan muda," kejut Yoochun menoleh menatap anak bos nya bersama seorang namja cantik di samping nya. Bayangkan suara Changmin yang berteriak di dalam gedung kosong pasti nya akan menggema.
"Hehe," Changmin hanya tertawa tanpa dosa. "Apa yang akan kita lakukan hari ini samchoon?" tanya Changmin.
"Hari ini samchoon akan mengajarkan bela diri untuk Jaejoong dan kau hari ini menembak bersama Seunghyun di luar dia sudah menunggu mu," ujar Yoochun.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Blood Hunter
FanficJung Yunho, ketua mafia yang paling di segani di Korea bahkan Asia. Memiliki dendam besar pada orang yang telah membunuh orang tua bahkan adik nya yang masih berusia 2 tahun. Yunho harus masuk kedalam dunia gelap nan menjijikkan demi menuntaskan has...