Revenge

3.6K 349 11
                                    

Jaejoong tengah melakukan latihan rutinnya diruang latihan bersama dengan Yoochun. Seolah samsak didepannya adalah orang yang sangat ia benci, Jaejoong memukul bahkan menendangnya dengan membabi buta membuat Yoochun tercengang dengan tenaga Jaejoong.

"Kita istirahat," ucap Yoochun menghentikan Jaejoong.

"Hah hah hah," napas Jaejoong terengah saat Yoochun menghentikan samsak yang ia gunakan.

"Yoochun ah, Yunho hyung kemana?" tanya Jaejoong setelah meneguk sebotol air hingga tandas seluruhnya.

"Saya tidak tau tuan, bos tidak mengatakan pada saya sebelumnya," jawab Yoochun.

"Sudah kukatakan kalau berdua tinggalkan formalitas itu Yoochun ah," ucap Jaejoong tanpa memandang Yoochun.

"Ahaha baiklah. Kenapa mencari bos? Kau merindukannya ya?" goda Yoochun.

"Hah aku hanya penasaran kemana dia tumben tidak memberi tau bahkan tidak membawa Changmin bersamanya. Apa mungkin semacam pertemuan diluar urusan perusahaan?" tanya Jaejoong bingung.

"Sepertinya itu urusan pribadi bos," jawab Yoochun membuahkan wajah merengut Jaejoong. Entah mengapa jika Yunho tidak memberi tau apapun padanya ia jadi merasa was was. Ia takut Yunho mungkin melirik namja yeoja diluar sana tanpa sepengetahuannya.

"Tenang saja, bos bukan orang seperti itu," sahut Yoochun seolah bisa membaca mimik wajah Jaejoong.

"Kan aku hanya was was. Awas saja kalau dia berani selingkuh dariku, aku akan mengebirinya," desis Jaejoong membuahkan tawa Yoochun.

Yunho side

"Makanlah," ucap Yunho pada namja didepannya.

"Aku tidak menyangka akan bertemu denganmu lagi Yoo Eunho-ssi," ujar Karam dengan nada bicara yang dibuat buat. Ya, dia memang Karam. Park Karam musuh abadi dari Kim Jaejoong. Bagaimana ia bisa bertemu dengan Yunho?

Flashback

Yunho baru saja keluar dari perusahaannya namun sebuah siluet tak asing tertangkap pandangannya. Dengan seringaian bengisnya ia berjalan seolah tidak tau apa apa hingga Park Karam, namja incaran kekasihnya mengenali dirinya.

"Tuan Yoo?" sapanya lebih dulu.

Yunho menoleh dan berakting seolah terkejut, "wah Park Karam-ssi?"

Yunho tau aktingnya sangat sangat buruk bahkan ia tidak bisa menipu Jaejoong saat sok berakting tapi entah mengapa bodohnya namja didepannya bisa tertipu akting buruknya.

"Anda masih mengingat saya?" ucap Karam sok malu malu.

Yunho mengangguk dengan senyuman bisnisnya membuat Karam tersipu. Yunho memikirkan sesuatu lalu menatap Karam membuat namja ular itu salah tingkah.

"Ini sudah masuk waktu makan malam apa kau sudah makan malam?"

"B-belum," jawab Karam sambil berdoa dalam hati semoga namja tampan didepannya mengajaknya makan malam.

"Maukah kau menemaniku makan malam?" tanya Yunho dan bingo! Karam bersorak dalam hati lalu mengangguk setuju.

Yunho membawa Karam kesebuah restoran dan memesan ruangan privat membuat Karam berpikir kalau Yunho akan melakukan sesuatu yang lebih pribadi. Bahkan memikirkannya saja Karam sudah sangat senang.

Yunho membiarkan Karam memesan apapun yang ia inginkan. Karam tentu saja senang mendapat perlakuan istimewa itu. Setelah memesan yang Yunho taksir makanan termahal direstoran ini, mereka hanya diam. Mungkin Karam hanya memikirkan pertanyaan yang akan ia tanyakan pada Yunho nanti hingga pesanan mereka datang

The Blood HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang