So sad, so hurt

1.6K 216 13
                                    

Happy reading!
Sorry for typo!
17+

" myungsoo.. bangunkan dia..suruh dia bangun myungsoo.." sooji menguncang tubuh myungsoo dengan kedua tangannya bahkan meremas kemeja yang di gunakan myungsoo saat ini. Myungsoo hanya bisa diam membisu menatap iba ke arah sooji dan tentu saja shock atas apa yang di lihatnya. Berharap bahwa semua hanyalah mimpi dan segera bangun kembali.

Myungsoo mencintai sooji itu fakta rapat yang tidak dapat di lupakan sama sekali saat ini dan dua tahun sebelumnya namun bukan ini yang ia inginkan. Ia tidak menginginkan sama sekali sepupunya meninggal apalagi tanpa mengatakan apapun bahkan dia hanya mengeluh sakit kepala kemudian tidak bangun lagi dari tidurnya. Sebagian dari dirinya mengatakan bahwa ia menghianati jongin bahkan sampai kepergian lelaki itu yang tidak di duga sama sekali.. tidak pernah dalam pikirannya terbersit untuk mengambil sooji dari saudaranya tersebut.

" sooji.." suara myungsoo sarat akan makna di dalamnya terkandung kesedihan yang mendalam. Ia sangat sedih sama seperti sooji yang sedih karena jongin meninggal secepat ini.

" tidak.. aku tidak percaya..ini mimpi.." sooji terus terisak sambil menguncang tubuh jongin yang terbujur kaku di ranjang mereka.

" sooji jangan begini.." myungsoo hanya bisa berusaha untuk menghibur sooji walaupun ia sangat terpukul juga.

" tidak..! Jangan sentuh aku.. aku harus membangunkan dia. Dia mengatakan akan merayakan hari pernikahan kami.. aku harus bangunkan dia." Sooji menatap marah ke arah myungsoo yang berusaha menarik sooji dari sebelah tubuh jongin.

" dia sudah pergi sooji.. relakan dia.." suara myungsoo bergetar dan ingin sekali ia menangis. Sesaat setelah mendengar teriakan sooji myungsoo kemudian menyusul sooji ke arah kamar mereka dan mendapati jongin sudah tidak bernafas. Dengan begitu tergesa - gesa myungsoo memanggil dokter untuk memeriksa jongin yang sama sekali tidak bernafas saat itu. Dokter mengatakan kemungkinan lelaki itu menderita aneurisme otak. Aneurisme adalah kondisi di mana pembesaran terhadap pembuluh darah sehingga menyebabkan pecahnya pembuluh darah di otak. Gejala awalnya adalah seringnya sakit kepala yang berkepanjangan.

Sooji begitu syok saat mengetahui hal itu, karena ia tidak menyangka sakit kepala yang selama ini jongin derita bisa menyebabkan lelaki itu pergi dari dunia ini.

" dia hanya mengeluh sakit kepala., seharusnya aku menemaninya.. seharusnya aku ada bersamanya.. bahkan di saat dia pergi aku tidak ada di sisinya.. istri macam apa aku ini.." sooji terus terisak sambil menyalahkan dirinya sendiri dan myungsoo hanya bisa diam mendengarkan wanita itu terus menangis.

" semua ini salahku myungsoo.. aku.. ak .. hiks..." sooji hanya bisa menangis bahkan ia tidak perduli matanya akan bengkak esok pagi karena terus menangis.

" aku tahu.. " hanya kata itu yang bisa myungsoo keluarkan dari mulutnya saat ini. " jangan salahkan dirimu sooji.. relakan dia pergi." Setelah mengatakan itu tangis sooji pecah saat itu juga menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Myungsoo ingin sekali membawa sooji dalam pelukannya namun ia tidak bisa melakukan itu dan tangannya kembali ia tarik saat ingin memeluk sooji kemudian menepuk pundak sooji untuk menguatkan wanita itu.

Hal yang tidak pernah terduga sama sekali dalam benak myungsoo adalah kepergian jongin yang begitu cepat dan mendadak seperti ini.

Myungsoo terlihat begitu tercengang sebenarnya karena sooji yang sedari tadi terus menangis tanpa henti bisa mengurus segala hal dalam urusan persiapan pemakaman jongin. Dari memilih pakaian untuk lelaki itu yang terahir kali maupun peti yang akan di gunakan oleh jongin semua sooji yang memilih. Bahkan sooji bisa dengan kuat untuk menemui setiap tamu yang mengucapkan bela sungkawa untuk dirinya.

Kedua orang tuanya maupun orang tua jongin datang sore itu juga saat mendengar kabar darinya. Ibu jongin begitu terpukul dan terus menangis saat melihat jasad anaknya yang sudah terbujur kaku di dalam peti mati. Melihat ibu mertuanya menangis sooji pun kembali menangis lagi. Wanita itu terlalu amat sering menangis dan myungsoo tidak dapat melakukan apapun untuk itu.

Unexpected loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang