I think she hate me

1.4K 206 25
                                    

Happy reading!!!
Sorry for typo!
17+

Suasana di kamar rawat inap vip yang didiami sooji hanya terdengar suara isak tangis dari yang empunya kamar tanpa mau berhenti sejak tadi. Hampir satu jam sooji menangis dan myungsoo hanya bisa duduk diam di samping tempat tidur sooji tanpa tahu apa yang harus ia lakukan. Seharusnya ia tidak mengatakan dengan terus terang seperti tadi, seharusnya ia bisa menjaga perasaan sooji dan tidak membuat wanita bersurai panjang itu shock atas apa yang terjadi.

" maafkan aku.." myungsoo hanya bisa mengatakan itu berulang - ulang sekarang hanya berusaha untuk menenangkan wanita yang terus saja menangis di hadapannya ini. Wanita yang biasanya ceria dan cerewet terlihat sangat rapuh, lemah dan kaku. Hanya ada isak tangis yang keluar dari mulut wanita itu hampir 2 jam yang lalu. Hei.. myungsoo tahu sooji sedang sedih tapi tidak menangis terus menerus seperti ini bukan? Apalagi sekarang sooji baru saja siuman dan kehilangan banyak darah.

" aku mau anakku.." sooji menggeram seakan lupa diri dan tidak perduli akan apapun. Sial.. ia tidak menyukai wanita yang amat mencuri perhatiannya ini terluka seperti ini. Namun, ia tidak dapat melakukan apapun.

" relakan dia sooji.."ingin rasanya myungsoo memeluk sooji dan mendekap sooji saat ini juga, mendekapnya dengan erat. Mengusap dan membelai rambut panjang sooji dengan kata - kata yang membuat wanitanya bisa akan terlihat lebih nyaman. Walaupun myungsoo tahu itu tidak akan membantu banyak setidaknya ia harus melakukan sesuatu. Benci dan marah rasanya jika tidak dapat melakukan apapun saat melihat wanita yang begitu mengisi relung hatinya menangis. Menangis karena lelaki lain dan kedua kalinya menangis karena anak dari lelaki lain. Jika ia orang lain mungkin ia akan bersorak gembira karena hal itu, namun ia adalah myungsoo, dan lelaki yang sooji cintai adalah sepupu tercintanya.

" tidak ada lagi yang tersisa..maafkan aku oppa, semua ini salahku.. seharusnya aku bisa mejaga diriku aku yakin kau akan menyalahkanku.." sooji berteriak histeris seakan tidak memperdulikan apappun lagi. Air mata yang terus keluar dari bola mata indah wanita bersurai panjang itu mengalir deras turun ke pipi hingga dagu dan leher.

Dia marah..

Raut wajah sooji terlihat marah saat ini, setelah menangis terus menerus raut wajah sooji berubah. Tidak ada lagi tangis pilu hanya ada tangis tanpa suara dan itu sungguh menakutkan pikir myungsoo. Mungkin jika di ukur maka ini adalah titik terendah yang wanita itu rasakan. Ibu jongin berjalan menghampiri ke arah ranjang di mana sooji duduk dan memilih memeluk sooji dengan begitu erat persis seperti yang myungsoo inginkan.

" omma.. maafkan aku.. aku kehilangan dia.. seharusnya aku bisa menjaganya seharusnya aku tidak turun dari ranjang.. ak.. ak.. " dan menangis lagi sooji kembali menangis.

" nak.. sudahlah mungkin memang ini takdir tuhan, kita sebagai manusia hanya bisa berdoa dan mengucap syukur. Saat mengetahui kau hamil aku begitu senang setidaknya masih ada yang tersisa dari jongin tapi mungkin tuhan berkehendak lain." Ucap ibu jongin sambil menepuk lengan sooji seolah menguatkan sooji namun nyatanya sooji kembali menangis lagi.

" maafkan aku omma.. maaf.. aku sungguh tidak berguna." Racau sooji sedangkan ayah dan ibu myungsoo hanya bisa menatap sedih kearah sooji saat ini. Myungsoo sudah tidak tahan lagi dan memilih keluar dari ruang rawat inap sooji.

3 hari lamanya sooji di rawat di rumah sakit dan selama 3 hari itu pun myungsoo tidak menengok sooji sama sekali. Ia memilih hanya mendengar kabar sooji dari ibunya. Melihat wanita itu rapuh membuat myungsoo bertambah sesak untuk itu ia memilih tidak mendatangi sooji.

" bu.. kemana myungsoo?" Sooji bertanya saat melihat ibu myungsoo membantu dirinya bersiap - siap untuk keluar dari rumah sakit.

" dia di apartemennya sooji, myungsoo masih saja keras kepala untuk masuk ke perusahaan." Oceh nyonya kim dan sooji sempat melirik melalui ekor matanya menatap ibu myungsoo. Mungkin myungsoo menghindarinya bahkan sejak hari pertama ia masuk rumah sakit  hanya melihat sebentar lelaki itu dan pergi.

Unexpected loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang