Chapter. 1

1.2K 409 281
                                    


Fyi:v
Silahkan tekan vote, 🌟 sebelum memulai membaca, lanjut dengan bismillah
Atau baca bismillah dulu baru vote, juga terserah kalian hehehe.
Happy reading;)
#
____________________________________

Jika semua urusanmu terasa sempit maka di dalam Al Qur'an ada syurgamu
Dan jika kesendirianmu menyakitimu, maka kelangit kirimkan do'amu.

*****

Percaya atau tidak, bodoh dan setia itu beda-beda tipis! Banyak dari kalangan umat manusia memiliki definisi tersendiri mengenai 'setia' ini. Dalam sebuah perhubungan tentu istilah dari kata tersebut menjadi daya pikat tersendiri bagi para pencinta. Dengan diiming-imingi beribu janji manis yang belum tentu akan terwujud kedepannya.

Apalagi sebuah kesetiaan sudah menjadi keharusan, hal yang sangat diwajibkan. Yang nantinya tentu membawa mereka dalam lembah kebahagiaan. Pernikahan.

Tidak jarang pula sebuah kesetiaan diuji dengan berbagai cobaan, salah satunya adalah jarak. Untuk soal asmara, menyatukan insan yang terpisah adalah ujian terbesar. Tidak hanya tempat, dan waktu yang berbeda. Namun juga kadang timbul perasaan curiga jika salah satu dari pasangan tersebut mulai berubah. Sejatinya seorang wanita sangat peka, jika ada sedikit saja keganjilan dari pasangannya.

Kesetiaan! Keraguan! Keduanya juga hampir seiya. Ada dari mereka yang beranggapan bahwa, kesetiaan itu hanya untuk orang-orang yang dungu. Tidak perlu diambil pusing, kalau benar jodoh. Toh, nanti akan bersatu. Tuhan juga yang akan mempertemukan. Ada juga yang beranggapan setia memang sangat penting. Jika, dari awal saja sudah tidak setia, apalagi nanti kalau sudah menikah. Yang ada malah main gila.

Tentu semua yang terjadi di muka bumi ini sudah menjadi skenario Tuhan. Terkadang kita dipertemukan dengan orang salah, bukan karena Tuhan benci. Tapi Tuhan ingin memperlihatkan, contoh orang yang memang tidak pantas untuk mu. Jadi lebih berhati-hati lah dalam memilih pasangan.

Terkadang Tuhan langsung mempertemukan kita dengan orang yang baik. Jangan besar kepala dulu, bisa jadi itu juga salah satu metode Tuhan untuk menguji mu. Mampukah kamu menjaga kebaikan itu, atau malah kamu sendiri yang menjerumuskan diri dalam keburukan. Menggunakan kebaikannya untuk memperdaya orang lain. Jika sudah begitu, tentu kamu tidak pantas untuk dirinya.

Iya, lain lagi urusannya jika benar penantian kita nanti terbayar dengan kesetiaan, janji yang diberikan sang kekasih. Jika, tidak! Lantas bisa apa? Bertahun-tahun lamanya menghabiskan waktu untuk penantian namun berakhir dengan kesia-siaan. Sekian lamanya kita tahankan hati untuk orang lain, rupanya sang kekasih malah membuka pintu hati untuk yang lain. Kita bisa apa! Gigit jari!

Gigit jari? Iya, kalau mengigit dengan artian sadar, kalau tidak? Putus, lah itu jari. Merasa rugi? Ya, tentu saja. Sudah berapa waktu yang kamu habiskan untuk kesia-siaan tersebut?

Hal demikian juga sedang dialami oleh seorang gadis yang tengah disibukan oleh penantian samar dari pujaan hatinya. Bagaimana tidak, mereka sudah berpisah dalam kurun waktu yang cukup lama. Namun, gadis tersebut masih setia dengan penantiannya.

"Mau nunggu sampai kapan, sih? Mending, yuk sama Abang aja."

"Di jaman milenial gini, mana ada sih. Cowok yang setia sama satu cewek."

My CaIm✓ [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang