Chapter. 10

391 167 51
                                    


Imajinasi tanpa batas!
Happy reading guys

Fyi:v
Silahkan tekan vote, 🌟 sebelum memulai membaca, lanjut dengan bismillah
Atau baca bismillah dulu baru vote, juga terserah kalian hehehe.
Happy reading;)
#
____________________________________


🌺🌺🌺

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا

"Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni'mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu" (QS. Al Ma'idah: 3).

🌺🌺🌺

"Hey, yo Shilla?"

"Hey?" balas Shilla memicingkan matanya mengingat seseorang.

Seorang pria bertubuh tinggi tegap, berkulit putih serta berambut coklat mulai mendekati Shilla. Pria itu memakai jeans, yang robek di kedua lututnya. Baju kaos yang sedikit ketat, sehingga terlihat jelas dadanya yang bidang dan lebar. Sementara tangan kanannya memegang kaleng minuman.

"Lucas? That's you?"

"Yes i am. Long time not see you? How are you darling?" ujar laki-laki berkulit putih itu tersenyum sinis sambil melebarkan kedua tangannya, seperti ingin memeluk gadis yang kini berada di hadapannya.

~~~~~
~~~~~

Melihat adegan tersebut berlangsung, spontan saja Shilla melemparkan tasnya sambil membelalak, karena kaget

Bugh...

Lemparan cantik dari Shilla mengenai dada laki-laki itu, dan membuatnya meringis sambil memeluk dadanya sendiri.

"Stop! Bukan mahram!"

"Hahah aku sudah menerka respon apa yang kau berikan," ujar laki-laki berwajah asing tersebut yang masih memeluk dadanya.

"What are you doing here? You should be in Spanish now," Shilla memungut kembali tas yang ia lempar di lantai

"Ahh yeah, right. But I am now here cuz i Missing you."

"Oh, Lucas Leiva Mourinho please deh nggak usah ngaco! Ngapain kamu di sini. Jangan bilang kamu mau bikin onar lagi!"

Laki-laki bernama Lucas tersebut tertawa renyah menanggapi ocehan Shilla.

"Aku kembali ke sini karena aku merindukan kamu, Shilla Anindita Putri. I'm here because I miss you," ucap Lucas, "Mau aku perjelas dengan bahasa ku? Estoy aquí porque te extraño."

"Ya kali kalau aku ngerti bahasa mu, ck!"

"Hahahaha," tawa Lucas sedikit bervolume, sehingga mengundang perhatian orang yang melihat mereka.

"Ntar kalau aku udah selesai shopping, kita harus bicara. Aku mau tahu, motif apa yang membawa mu datang lagi ke sini."

"Si cariño"
(Ya Sayang)

My CaIm✓ [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang