1

6.7K 341 14
                                    

Suara musik terdengar mengalun di ruang santai yang berada di lantai dua rumah itu. Samar-samar terdengar suara lainnya namun tidak sekencang suara musik yang mengalun. Di sana terlihat seorang gadis duduk di atas karpet bersender pada sofa mengerakkan kepalanya ke kanan dan ke kiri berulang mengikuti alunan musik pop yang diputarnya dari ponselnya. Tangan kanannya sibuk memegang keripik kentang dan dimasukkan ke dalam mulutnya yang menyebabkan munculnya suara lain selain musik yang mengalun. Sedangkan tangan kirinya asik menjelajahi ponsel miliknya.

Dengan seksama ia membaca chat group yang masuk ke dalam ponselnya. Namanya juga ada 6 kepala di dalamnya. Entah apa yang sedang dibahas kali ini, yang pasti baru ditinggal dua jam, jumlah chat sudah menyentuh angka 1157 dan terus bertambah. Entahlah, saat ia hendak membukanya masih ada chat yang masuk. Teman-temannya ini memang kebiasaan kalau mengetik pesan sudah seperti diburu waktu, cepat sekali. Mungkin teman-teman gadis itu memiliki jurus mengetik tanpa bayangan. Gadis itu berpikir akan mencoba membacanya perlahan.

Chat group yang beranggotakan 6 orang. Semuanya adalah perempuan. Berawal dari Clara dan Mozza berteman semenjak mereka duduk di bangku taman kanak-kanak dan mereka berdua selalu berada di sekolah dan kelas yang sama. Termasuk saat mereka melanjutkan pendidikan ke bangku SMA. Saat orientasi SMA, Clara dan Mozza mendapat kelompok yang berbeda. Nah pada hari pertama orientasi sekolah dimulai, Clara yang terlewat gampang akrab dengan orang lain juga akrab dengan kelompok Mozza. Sebenarnya niat awal Clara iseng menghampiri Mozza yang sedang duduk bersama kelompoknya. Kebetulan juga posisi duduk dua kelompok itu tidak terlalu jauh. Sehingga jadilah dua kelompok itu akrab dan menamakan geng mereka The Markas.

Mozza Destiyanti, gadis yang masih duduk di kelas sepuluh itu merupakan gadis kecintaan dari geng The Markas. Lebih tepatnya kecintaan para gadis yang ada di dalam geng The Markas. Berbanding terbalik dengan Clara yang gampang akrab dengan orang lain, justru Mozza cenderung pendiam dan sulit akrab dengan orang yang baru dikenal.

Kecintaan para anggota the Markas pada Mozza terjadi karena Mozza menjadi pendengar yang baik bagi mereka semua. Terkadang ia bisa memberikan saran ataupun solusi di saat yang diperlukan. Jadi semua perempuan di The Markas akan mencari dirinya jika mempunyai masalah maupun unek-unek.

Jika mendengar nama Mozza Destiyanti pasti kalian akan membayangkan sosok yang sempurna yang memiliki nama itu. Rambut hitam tergerai panjang, body langsing bak artis Korea yang perutnya tipis minta ampun wajah cantik dengan ulasan make up tipis menghias wajahnya. Tapi semua itu bisa kalian dapatkan pada sosok Clara Claresta. Bukan pada Mozza. Mozza hanya terlihat seperti anak sekolah pada umumnya, tapi zaman dahulu. Berpakaian mengikuti peraturan sekolah. Kemeja selalu masuk di balik rok, dengan panjang rok di bawah lutut. Kaus kaki panjang sampai di bawah lutut. Jarang sekali menggerai rambut panjangnya, kecuali setelah selesai keramas. Setelah kering langsung diikat lagi atau dicepol asal. Bisa dibilang anak baik-baik yang tidak mau berurusan dengan guru-guru, kalau kata orang-orang, Mozza itu penampilannya culun alias nerd. Sebenarnya Mozza sendiri tidak merasa ia berpenampilan culun ataupun nerd. Ia hanya memilih berpakaian normal dan nyaman. Tidak ketat menyiksa tubuh ataupun kependekkan. Kedua hal itu membuatnya tidak nyaman.

Hobi Mozza itu makan dan nonton drama Korea. Jadi jangan heran kalau Mozza badannya berisi dan lebih suka menghabiskan waktu di rumah. Mozza dulu paling gak suka dandan. Tapi semenjak jadi penggila drama Korea, ia mulai belajar untuk sedikit merias wajahnya. Walau hanya sekedar mengaplikasikan krim wajah saja dan terkadang menggunakan lip gloss jika sedang pergi, itupun kalau ingat. Yah ibaratkan setiap geng biasanya ada yang semok, suka makan, taat peraturan sekolah maka di The Markas, Mozza lah orangnya.

Belum lama Mozza membaca chat yang masuk dalam groupnya, sudah ada telepon yang masuk dari Beatrix, salah satu anggota dari The Markas. Jika Beatrix sudah telepon, berarti Beatrix sudah tidak tahan menunggu Mozza untuk membalas pesannya di chat group.

LovestagramTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang