PART IV (JERITAN TENGAH MALAM)

712 54 2
                                    

Maaf nyepam....

************************

Venus terlonjak saat melihat orang yang memegang pundaknya, mengagetkan dirinya di tengah malam seperti ini terlebih di lorong sesepi ini. Secara perlahan dia mengusap usap dadanya yang masih berdetak tidak karuan. Venus menolehkan wajahnya melihat orang yang dengan kurang ajarnya membuat jantungnya nyaris lepas dari tempatnya, dan orang yang di tatap Venus hanya mendengus bosan.

"Mbak Diandra. Mbak apa apaan sih? ngagetin aja."Protes Venus masih terus mengusap dadanya bahkan dia harus berjongkok karena terlalu terkejut dengan kehadiran Diandra yang tiba tiba. "Aku nyaris jantungan gara gara kamu Mbak..."

"Kamu fikir aku siapa?Hantu?Cantikan aku kali di banding hantu"Balas Diandra "Terus, Kamu kenapa disini?"

Venus sesaat berdahem sambil menggaruk lehernya yang tidak gatal "Em...Itu keponakan aku ngefans banget sama Serena. Tapi gitu deh...gak bisa ketemu."ucap Venus sedikit sedih "Lalu Dirga mana Mbak Dy, bukannya tadi bareng ya"

"Tadi sih dia bilang ke mau toilet, tapi kok lama ya? Gak tau deh."Suasana kembali sunyi saat Diandra merasa getaran pada saku celananya,dengan segera ia melirik benda pipih dari sakunya dan melihat sebuah pesan masuk "Dirga nih kebiasaan. Udah deh kita pulang aja yuk. Udah malem kan. Mau bareng?"

"Kalo gak ngerepotin sih..."

"Banget..."Balas Diandra cuek berjalan mendahului Venus yang di belakangnya

Venus hanya mengikuti langkah Diandra dari belakang. Sesekali dia masih mengusap usap dadanya yang masih bergetar karena kaget, dan mulai mengatur napasnya. Begitu Venus sudah di samping mobil sekilas dia seperti melihat seorang yang sepertinya dia kenal. Sedang berjalan bersama seorang wanita, bergandengan lalu menghilang di pembelokan. Venus hanya mampu mengernyit keningnya bingung. Tiba tiba suara klakson menyadarkannya dari segala fikirannya yang melintas. Dengan perlahan dan pasti Venus mulai menarik pintu samping mobil Diandra dan mulai menyamankan posisi duduknya. Diandra hanya menoleh singkat kearah venus sebelum menjalankan mobil meninggalkan pelantara gedung.

Suasana hanya diisi oleh musik dari radio mobil Diandra. Diandra hanya memfokuskan fikiran di jalan yang kebetulan sudah sepi. Venus munundukan pandangannya sembari mamainkan jemarinya di atas pangkuannya. Dia masih sedikit penasaran dengan orang yang sempat dia lihat sebelum menghilang di persimpangan. Perlahan Venus mengeluarkan napasnya dari mulut dan melirik Diandra yang masih menatap lurus jalan.

"Mbak Dy. Em... Tadi yang kesini siapa aja selain Mbak Dy dan Dirga..."

"Kamu?" Diandra mulai memutar stir mobil memasuki jalan pintas kearah rumah Venus. "Yang di tugasin kesini kan Cuma aku dan Dirga, dan secara kebetulan ketemu kamu. Jadi setau aku Cuma kamu yang kesini selain kami berdua..."

Venus hanya manggut manggut, dan kembali menatapi jemarinya.

"Ah iya sampai lupa. Ve tolong donk ambil tas aku dibelakang..." Venus segera memutar tubuhnya dan sedikit menjulurkan tangannya mengambil sebuah bungkusan, begitu tangannya berhasil menggapai dengan segera dia menyerahkan pada Diandra"Kayaknya Dirga tadi nitip sesuatu sama aku untuk kamu..."

Venus hanya membuka bungkusan dan sedikit melirik isinya.

"Di dalem situ ada foto sama tanda tangannya Serena, kata Dirga aku harus kasih ke kamu. Tapi jangan bilang kalo dia yang ngasih..."

Venus hanya mengambil sebuah foto tersebut dan melihatnya "Loh memangnya kenapa?"

Diandra hanya mengangkat bahunya saja "Kamu tau sendri. Mantan terindah aku itu punya harga diri yang tinggi, dia gak mau kalo kamu tau dia yang ngasih..."

Beauty Obsession "Obsession Seris #1"(di Hapus Sebagian Untuk Revisi Ulang) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang