Brak!
" Kalian memang bodoh! Menculik satu orang saja tidak bisa! Dan sekarang terbongkar sudah kita semua. "
" Aku tidak tau jika akan seperti ini, Obito. "
" Kau terlalu bodoh, Karin. Seharusnya kau menyuruh orang yg lebih pintar! "
" Kalian sudahlah. Apa yg harus kita lakukan sekarang? " tanya Suigetsu.
" Tidak ada perdamaian. Kirim surat balasan untuk mereka. Kita akan berperang. " jelas Obito.
" Akhirnya ini terjadi juga. Tangan ku sudah gatal ingin menyentuh wajah kapten itu. " jelas Jugo yg sejak tadi duduk manis di pojok ruangan.
" Kita akan bertemu di medan perang, saudara ku... " ucap Obito dg tawa nya yg memenuhi ruangan.
" Uchiha Sasuke. Apa dia akan mati? Aku tidak ingin dia mati. Tapi mau bagaimana lagi? Dia lebih memilih wanita pink itu dibanding diri ku. " kata Karin dalam hati.
# # #
" Aku pantas tidak sih pakai baju mu ini?" Sakura mematut diri nya di cermin. Sejak kemarin dia masih menginap di rumah Ino.
Apa kabar dg rumah nya?
Mungkin sudah dirampok orang.
Abaikan!
" Kau tidak akan pernah pantas memakai baju sexy ku. Tubuh mu saja rata. Aku heran pada Sasuke, dia itu rabun apa bagaimana? Kenapa dia setia pada tubuh jelek mu ini? "
" Hey. Jaga ucapan mu, pig. Meski tubuh ku ramping, tapi Sasuke tidak pernah puas jika hanya melakukan tiga atau empat ronde. Dia masih ingin lagi dan lagi. " jelas Sakura bangga.
" Sai jauh lebih suka dg payudara ku yg besar . " Ino meremas sexy dada nya sendiri.
" Iiiyuuu... Kau terlihat menjijikkan. " ucap Sakura.
" Lain kali bagaimana jika kita sex di tempat yg sama. Anggap saja double date. "
" Tidak mau! Enak saja! Aku tidak akan membiarkan kau melihat tubuh Sasuke! "
" Yahhhh... Sayang sekali. Padahal aku ingin merasakan milik nya memasuki ku. " Ino mengedipkan sebelah mata nya lalu berjalan menuju balkon.
" Dalam mimpi mu. " Sakura mengambil bantal kemudian menghampiri Ino.
" Lihat itu. " Ino menunjuk ke bawah saat Sakura akan menimpuk nya dg bantal.
" Jangan mempengaruhi ku! "
" Tidak. Mereka bersenjata. Sungguh. "
Sakura mengikuti arah pandang Ino, dan benar, beberapa pasukan bersenjata berada di sekitar rumah Ino.
" Ayo kita hampiri mereka. " Ino menarik tangan Sakura keluar dari kamar nya. Mereka berlari menuruni tangga menuju luar rumah.
" Maaf. Kalian di larang keluar dari gerbang. " jelas beberapa penjaga yg langsung menghadang jalan dua wanita itu.
" Kami ingin ke kampus. " jelas Sakura.
" Tidak bisa. Ini perintah. "
" Siapa yg menyuruh kalian? Ayah ku? " tanya Ino.
" Bukan. Tapi kapten Uchiha. " perkataan orang itu membuat Sakura membeku.
Pria yg dicampakkan oleh nya masih peduli pada nya.
" Saat ini mereka akan pergi berperang. Kami ditugaskan di sini untuk segala kemungkinan terburuk. "
" Aku ingin bertemu dg kapten Uchiha. " ucap Sakura.

KAMU SEDANG MEMBACA
My husband is an Intel
AcciónSelama ini dia menipu ku dg identitas palsu nya Aku sangat membenci nya Tapi aku juga mencintai nya