" Sasuke!" teriak Sakura dg kencang.
Dia menangis sejadi-jadinya. " Tidak...dia tidak mungkin mati...dia tidak mungkin mati..."
Ino bersimpuh dan memeluk Sakura dg erat. " Kau harus kuat. Okay?"
" Aku mencintai nya, Ino. Aku mencintai nya. "
" Iya. Aku tau. Biarkan dia tenaga di sana. "
" Tidak, Ino. Dia pasti masih hidup. Dia tidak mati, Ino. Dia pasti masih hidup. "
Ino hanya bisa menangis sambil memeluk Sakura.
" Sai. Lebih baik kau beristirahat dan pulihkan tenaga mu. " suara baritone itu sukses membuat Sakura dan Ino menatap nya.
Kedua wanita ini terkejut bukan main melihat seorang pria dg banyak luka di tubuh nya sedang di bantu seorang wanita cantik dg pakaian khas team medis.
" Dimengerti, kapten. Aku sudah memberikan benda itu pada nya. "
" Terima kasih. Aku duluan. " ucap pria itu melihat Sakura sekilas dg tatapan datar lalu berjalan dg di bantu wanita cantik itu.
" Sai? " Ino menatap tunangan nya dg penuh tanda tanya.
" Apa? Aku sejak tadi hanya diam. Jangan menatap ku seolah aku ini melawan kesalahan. "
" Kau memang melakukan kesalahan! " Ino berdiri dan menarik kerah jaket Sai bersiap mencekik leher pria itu.
" Ino sudahlah. " Sakura berdiri dan menarik tubuh Ino.
" Aku hanya menjalankan perintah Sasuke. Dia menyuruh ku untuk memberikan kalung itu pada Sakura. "
" Tidak apa. Melihat nya masih hidup, itu sudah lebih dari cukup. " Sakura memaksakan senyum terbaik nya.
# # #
Perang telah usai. Kini negara itu kembali hidup damai. Meskipun, Kakashi harus berduka. Dia kehilangan banyak pasukan nya dan juga Obito yg tertimpa tower. Para bawahan Obito yg masih hidup telah di adili. Begitu juga dg Karin yg saat ini mendekam di penjara.
Sakura mulai menjalani hidup nya kembali, tanpa Sasuke.
Sejak pulang dari perang, Sasuke tidak lagi pulang ke rumah nya.
Kalung yg di berikan Sai sudah cukup menjadi bukti jika Sasuke tidak ingin kembali pada nya.
Sakura sadar.
Dia yg lebih dulu melepaskan cincin nya. Wajar saja Sasuke sakit hati. Apalagi saat pulang dari perang, dia di bantu seorang wanita cantik dari team medis.
Sakura bisa merasakan tatapan wanita itu penuh arti pada Sasuke.
" Hhhuuuffffttt... " Sakura menghembuskan nafas nya dg lemah. Sebenarnya dia malas masuk kuliah hari ini.
Tapi, jika dia tetap berada di rumah, niat nya untuk melupakan Sasuke akan gagal.
" Hey, jidat. " Ino yg baru datang berhasil mengagetkan nya.
" Ada apa? " tanya Sakura saat Ino duduk disamping nya.
" Ku pikir kau tidak akan masuk. "
" Diam di rumah membuat ku pusing. " jelas Sakura.
" Bukankah belajar itu malah membuat pusing? " tanya Ino.

KAMU SEDANG MEMBACA
My husband is an Intel
AcciónSelama ini dia menipu ku dg identitas palsu nya Aku sangat membenci nya Tapi aku juga mencintai nya