Sasuke menghembuskan nafas nya saat melihat Lamborghini Veneno hitam di halaman rumah.
" Tadaima..." sapa seorang pria yg tidak asing lagi suara nya bagi wanita yg memasak ini.
" Okaerinasai ... " bukan istri nya yg muncul tapi malah wanita blonde." Aku pantas kan menjadi seorang istri yg baik hati? " Ino berdiri di ambang pintu.
Sasuke hanya mendengus mendengar perkataan wanita itu.
" Jika kau tidak bisa memasak, belum pantas kau di sebut istri. " selesai melepas sepatu, Sasuke masuk ke dalam rumah.
" Sakura... Suami mu benar-benar menyebalkan. " adu nya pada wanita yg baru selesai menyiapkan makan malam.
" Kalian ini selalu saja bertengkar jika ketemu. " Sakura berkacak pinggang.
" Turunkan tangan mu, Cherry. Nanti kota ini jadi sempit. " Sasuke mengecup bibir Sakura sekilas lalu berjalan menuju kamar nya.
" Bahkan jika sedang bercanda pun tidak ada senyum nya. Dasar muka tembok. " ucap Ino dg keras.
" Memang nya pacar mu tidak? " tanya Sasuke yg berhenti di depan pintu.
Perkataan Sasuke membuat dua wanita ini saling berpandangan.
" Memang kau sudah tau siapa pacar ku? " tanya Ino.
" Belum. Tadi kan aku hanya bertanya. Kau saja yg terlalu pintar. " Sasuke membuka pintu kamar nya sambil tersenyum jahil.
" Sasuke! " teriak Ino memekakkan telinga.
Sedangkan Sasuke buru-buru masuk kamar dan mengunci pintu sebelum Ino mengamuk.
" Ya ampun, jidat. Kenapa kau bisa jatuh cinta pada pria seperti dia? " tanya Ino kesal." Padahal awalnya kalian hanya di jodohkan . "
Sakura hanya tersenyum. Dia duduk disamping Ino. Mengingat kembali pertemuan nya dg Sasuke.
Saat itu Sakura berusia 17 tahun. Ini adalah pertama kalinya mereka bertemu.
" Sial! Hujan nya deras sekali. " umpat Sakura yg sedang berteduh di halte. Dia baru saja pulang sekolah.
Lalu, datanglah seorang pemuda yg juga sedang kehujanan berteduh di halte tersebut.
" Kenapa mendadak hujan? "
Sakura melirik pria berkacamata disamping nya. Pria itu terlihat pucat dan kedinginan.
Hatchu...
Pemuda itu bersin. Tubuhnya sudah menggigil karena kedinginan. Celana panjang nya sudah basah, kecuali jaket yg dia pakai. Mungkin karena jaket itu anti air.
Entah kenapa Sakura menjadi kasihan pada nya. Meski jaket nya tidak basah, hujan ini berhasil membuat nya keramas. Otomatis air hujan itu akan menembus baju dalam nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My husband is an Intel
AksiSelama ini dia menipu ku dg identitas palsu nya Aku sangat membenci nya Tapi aku juga mencintai nya