" sampai jumpa besok lagiiii" alia dan preeti berpelukan.
"Sampaikan salamku pada bibi gauri dan paman nitin ya preeti"
"Iya nanti jika mereka pulang pasti akan aku sampaikan"
"Dahh aku pulanggg " Alia masuk ke mobilnya sambil melambaikan tangannya dan preeti pun membalas melambaikan tangannyaa pada alia yang berada di dalam mobil bmw hitam yang mewah.seakan tak puas setelah meet up di cafe kemudian jalan jalan ke mall dengan membawa tentengan bermerk yang lumayan banyak besok mereka janjian akan bertemu lagi.. perlahan mobil alia menghilang dari hadapan preeti.
"Aku pulang ..." hmm kenapa sepi?? Kemana semua orang drumah ini??? Alia celingak celinguk ke seluruh sudut mansionnya, hanya ada bbrp art yang terlihat
"Upasna, ibu dimana?? Kakak ipar???" Tanya alia penasaran
"Nyonya besar dan nyonya muda sedang pergi sebentar katanya mau bertemu teman nyonya besar dan nyonya muda juga ikut" ucap sang pengasuh
"Ohh kau tidak ikut?? Apa aryan ada drumah??"
"Iya nona, tuan kecil sedang tidur karena kelelahan bermain, jadi nyonya muda tidak membawanya pergi" ucapnya lagi sambil dia pamit undur diri ke belakang
"Plekkk" alia membuka pintu kamar aryan
Ia masuk mendekati tempat tidur aryan dengan langkah kaki yang pelan.. kemudian ia mendekati aryan dan duduk di samping bocah menggemaskan itu, alia membelai rambut aryan lembut karena tak ingin bocah itu sampai terbangun dari tidurnya"
"Aryan.. maafkan bibi ya sayang, bibi sempat tidak pernah mau melihat wajahmu,, karenaaaaa wajahmu mengingatkan bibi pada ...." belum sempat alia menyelesaikan kalimatnya dan aryan pun terbangun
"Ibu ibu,. Ibu dimana?? "Rengek aryan
"Sayang, ini bibi.. ibumu sedang pergi sebentar dengan nenek, aryan sama bibi dulu ya" alia pun mengambil aryan kemudian mendekapnya di dadanya.. terlihat aryan sangat nyaman sekali berada di dekapan alia dan bocah itupun tak jadi menangis
Skip rumah preeti
"Hmm lelah sekaliii tapi aku senangg" ucapnya sambil tersenyum sumringah
"Kring kringg" hp preeti berbunyi dan tertera di layar hp "Innocent Man is calling"
"Hmm ada apa sich dia telpon telpon aku??" Preeti mendenguskan nafasnya
" aku biarkan sajaa lah lihat berapa lama dia mencoba untuk menghubungiku" preeti mengacuhkan telpon dari sameer sambil melirik sedikit ke arah hp tersebut. "Lama juga dia menelpon?? Coba aku angkat siapa tau penting" ia sedikit penasaran.. "hallo sameer ada apa kau menelponku??" "Hallo Preeti aku besok ingin mengajakmu ke pesta temanku di juhu, apa kau mau menemaniku??" Ucap sameer agak sedikit ragu
"besok????? Jam berapaa???" "Jam 4 sore, tapi kalau kau tidak bisa tidak apa apa aku tidak akan memaksa"ucap sameer seolah olah dia tau jawaban apa yang akan di berikan oleh preeti
"Hmmm Besok aku ada janji dengan Alia" preeti sambil berpikir lagi dan sekarang hatinya mulai bingung antara pergi bersama alia atau menemani sameer"
"Alia juga boleh ikut koq" bujuk sameer
"Hahh benar alia boleh ikut?? " tanya preeti antusias
"Iya boleh" , "jika ini salah satu cara agar kau mau pergi denganku tidak apa apalah aku mengajak sahabatmu juga"batin sameer
"Baiklah aku besok mau ikut,, kau jemput aku ya!!"
"Ahh iya iyaa pasti akan ku jemput" wajah sameer begitu senang
"Baiklah sampai jumpa besok, da aku mau mandi dulu ya karena tubuhku gerah,, bye sameer" alia menutup telponnya
"Byee preeti"
Sameer begitu bahagia karena preeti yang sebulan lalu di kenalnya akhirnya mau di ajak kencan yah meskipun kencan pertama mereka harus melibatkan alia,, tapi sameer sudah sangat bersyukur karena sedari awal berkenalan sameer sudah menyukai sosok preeti yang sopan,cantik ,cerdas dan periang..
Simran dan meera sudah pulang kerumah . Mereka sedikit kaget melihat pemandangan di dalam rumah.. aryan dan alia main di taman belakang sambil tertawa renyah
"Meera apa aku tidak salah lihat??" Ucap simran dengan mata berbinar
"Tidak bu, ibu tidak salah lihat" jawab meera dengan mata yang berbinar pula
Simran dan meera saling memandang mereka tersenyum ke arah alia dan aryan yang asyik bermain sehingga tidak menyadari kedatangan ibu dan kakak iparnya
Patel Mansion
Tok tokk...
bunyi ketokan pintu sedikit mengagetkan suchitra devi yang sedang melamun di kamarnya
"Ibu.apa aku boleh masuk?"
"Masuklah nak"
Ankita pun membuka pintu kamar ibunya dengan perlahan dan menlangkahkan kaki ke arah ibunya yang sedang duduk di sofa dekat jendela
" ada apa??"tanya suchitra devi tanpa menoleh ke wajah putrinya yanh sedang berdiri di sampingnya
"Ibu , aku merindukan ibu" airmatanya mengalir ia bersimpuh di kaki ibunya kemudian menyandarkan kepalanya di paha ibunya.. sontak suchitra kaget dan menunduk ke arah putrinya
"Maafkan ibu nak" matanya berkaca kaca kemudian dia angkat wajah putrinya dengan memegangi kedua pipinya
"Jangan menangis sayang, ibu yang telah membuat keadaan jadi seperti ini, ibu egois ibu lebih mementingkan kebahagiaan ibu daripada kebahagian anak anak ibu" tangisnya pecah dan iapun memeluk putrinya erat
"Aku sudah lama memaafkan ibu,ibu kembalilah kerumah ini jangan pernah pergi lagi, kami sangat membutuhkan ibu dan kami sangat menyayangi ibu" tangis ankita semakin menjadi jadi
"Hanya kau yang membutuhkan dan menyayangi ibu, tidak adikmu " ucapnya lemah dan tiba tiba tangisnya berhenti
"Tidak ibu, tidakkk.. selama ini arjun sangat membutuhkan ibu dia hanya terlalu gengsi untuk mengatakannya. Aku yakin arjun masih sangat menyayangi ibu, dia hanya belum memaafkan perbuatan ibu karena ibu juga mengacuhkannya selama 5 tahun ini...
"Arjun mengalami banyak peristiwa hebat 5 tahun yang lalu, apalagi ditambah dengan kepergian ibu dari rumah ini jiwanya sangat sangat terpukul " ucap ankita emosi dengan airmata yang terus mengalir
"Peristiwa hebat??? Apa ada peristiwa lain yang terjadi 5 tahun lalu selain kematian ayah kalian???" Tanya suchitra dengan mengernyutkan keningnya dan memegang kedua bahu ankita dengan erat
"Iya ibu,, sesuatu yang besar telah terjadi pada arjun" ankita menatap dalam mata mata ibunya
"di balik sikapnya yang dingin kepada ibu, sikapnya yang berwibawa dan tegas terhadap karyawan karyawan di kantornya dan sikapnya yang sedikit manja bila ia sudah dirumah.. sesungguhnya di dalam relung hati yang paling dalam ada rasa bersalah yang sangat besar yang masih menyelimuti arjun hingga detik ini "
"Apa yang terjadi pada adikmu ankita?? Bicara yang jelas pada ibu nak??? Suchitra kembali terisak
BERSAMBUNG
Jangan lupa vote dan koment ya 😉
Maafkan baru update karena Authornya super duper sibuk 😥