Arora Mansion 05.00 pm
Alia,veer dan meera saling bercengkerama dan tertawa di ruang keluarga mereka dan tiba tiba ada tangisan anak kecil yang cukup keras mengenghentikan tawa mereka..
"IBU IBU" anak kecil itu berteriak sambil berjalan keluar kamar memanggil ibunya..
meera pun menoleh dan segera bangkit dari duduknya .. "aryan sayang, kau sudah bangun" tanya nya.. cepat cepat meera naik ke atas diikuti oleh veer sementara Alia masih terpaku d sofa nya..
"Ibu aku ingin pipis , tadi aku bangun kenapa ibu tidak ada di kamar??" Bocah laki laki itu menangis sesenggukan. Mira pun dengan cepat menggendong aryan dan menyandarkannya di bahunya..
" sayang cup cup jangan menangis, maafkan ibu ya tadi ibu kebawah sebentar karena bibimu sudah datang"
Meera menggendong aryan sambil membawanya ke kamar mandi di lantai bawah..
"Aryan sudah besar ya kak, dia sangat tampan "ucap Alia . Veer sedikit kaget dengan ucapan Alia.. "ehm iya dia sudah besar dan skrg aryan sudah sekolah PAUD di sekolah milik bibi Shilpa"
Veer menghampiri Alia dan memegang kedua bahu adiknua, "kau sudah bisa melupakan kejadian itu kan??" Alia termenung bbrp detik kemudian dia menjawab pertanyaan kakanya dengan senyuman " iya kakak, aku sudah merasa jauh lebih baik saat ini ini semua karena cinta dan kasih sayang kalian dan juga bibi kajal dan paman yash"
Dan seketika Alia menepuk pelan jidadnya dan teringat akan kajal, dia belum menghubungi kajal sedari tadi sampai d mumbai.. "ya tuhan aku lupa, kalau aku belum menghubungi bibi kajal, aduh bisa2 bibi merajuk dengan aku" ada sedikit rasa gundah d wajah alia..
"Ya sudah cepat sana kau hubungi bibi kajal, beliau sudah seperti ibu kedua bagimu,, nanti kau kualat lagi " veer tertawa kecil sambil sedikit mengejek adiknya..
SKIP
"Aryan sudah besar kalau mau pipis sudah bisa bilang sendiri" ucap Meera bangga pada putranya yang kini sudah semakin pintar.. "iya ibu, aryan kan anak ibu" cuphh aryan mencium kilat pipi meera dan meera pun tertawa bahagia ." Aryan sekarang kita keluar ya temui bibi Alia, aryan kan belum pernah bertemu dengan bibi Alia" aryan tersenyum "iya ibu" ucapnya bersemangat. Meera dan aryan pun keluar dari kamar mandi untuk menemui alia dan veer yang masih menunggu di ruang keluarga..
"Alia kau masih belum ganti bajumu" ucap simran sambil turun dari tangga. "Hehe maaf ibu tadi aku keasyikan ngobrol dengan kakak dan kakak ipar jadi lupa mengganti bajuku" ucapnya manja
"Veer, meera dimana??" "Dia sedang membawa aryan ke kamar mandi bu" eh nah itu mereka sudah keluar ucap veer sambil menunjuk ke arah meera..
Bocah laki laki tampan itu pun berlari begitu melihat neneknya dan segera ia memeluk kaki neneknya .." nenek aku sudah bisa pipis sendiri nek tapi tadi ibu juga membantuku" ucap bocah berusia 4 tahun itu senang.. neneknya langsung menggendongnya "aduu aduu cucu nenek sudah semakin berat ya" "hmm nenek selalu berkata seperti itu setiap harinya, padahal setiap hari kan nenek selalu menggendongku setiap pulang sekolah, jika tiap hari beratku bertambah maka nenek tidak akan sering menggendongku lagi" ucap aryan memelas "eh tidak tidak maafkan nenek , iya skrg nenek masih bisa kuat menggendong aryan tapi nanti kalau aryan sudah bertambah besar pasti nenek tidak akan kuat menggendong aryan dan kelak aryanlah yang akan menggendong nenek jika nenek sudah tidak kuat berjalan" cuphh aryan mencium pipi neneknya dengan dalam hingga simran tertawa dibuatnya "aku sayang nenek" "nenek juga sangat menyayangimu sayang"..
" sudah susah ayo aryan sapa bibimu" uca meera sambil meraih aryan dari gendongan ibu mertuanya.. kemudian menurunkannya lgi untuk agar aryan bisa menyapa Alia. Aryan berjalan pelan tapi pasti menuju Alia yg hanya berjarak 3 meter darinya.. "hai bibi apa kabarmu??" Aryan mengulurkan tangannya kepada Alia.. alia pun menyambut uluran tangan aryan kemudian langsung memeluknya erat untuk beberapa menit.. veer meera dan simran saling menatap dan mereka tersenyum..
"Semoga Alia sudah bisa menerima kejadian itu" batin simran
Skip
Arora Mansion 07.00 pm
Semua keluarga sudah berkumpul di ruang makan untuk makan malam, Jai pun sudah kembali dari kantor, sesibuk2nya Jai dia selalu menyempatkan makan malam bersama keluarganya
"Alia dimana ya?? Kenapa belum turun??? " "biar aku saja yang memanggilnya ibu" "baiklah meera kau saja yang panggil"
Meera segera ke atas menuju ke kamar Alia. Dan meera pun sampai di kamar Alia yang bak kamar puteri raja.. meera mengetuk pintu beberapa kali namun tak ada jawaban dari sang pemilik kamar akhirnya dia buka gagang pintu dan masuk ke dalam, dilihatnya Alia tertidur d atas tempat tidurnya dan meera mendengar erangan kecil dari Temat tidur itu ..
" JANGAN JANGAN JANGAN SAKITI AKU KUMOHON" mulut alia terbata bata dan wajahnya mengeluarkan keringat dingin , segera meera mengahmpirinya dan membangunkannya "Alia alia bangunnnn bangunlahh" meera menepuk nepuk
Pipi alia dan mata alia terbuka dan segera ia bangkit dari tidurnya dengan keringat yg masih banyak membasahi wajahnya..
"Alia kau masih bermimi tentang itu??" Ucap meera lembut dan pelan. alia menoleh ke arah meera kemudian langsung memeluk meera dengan erat dan aliapun menangis di pelukan meera. "Kakak kenapa aku masih bermimpi tentang itu kak?? Kenapa kenapaaaa" dia menangis sesegukan. "Alia tenanglah, semua sudah berlalu sekarang kau harus menatap masa depanmu , sampai kapan kau akan selalu terpuruk akan masa lalu itu??" Meera menenangkan Alia sambil mengusap pundak dan kepala Alia..
"Iya kakak mimpi itu tiba2 saja datang lagi setelah lama aku tak bermimpi" ucapnya lirih
"Sudahlah jangan diingat lagi, kau ingat kata kata bibi kajal kau harus melawan semua itu dan bangkit dari keterpurukanmu , ingat kau sekarang sudah lebih baik dari sekarang, kau juga sudah jadi sarjana dan masa depan cerah sudah menantimu sayang " meera mencium kening alia dan alia pun sudah kembali tenang.. "ingat ketika mimpi itu datang kau harus sekuat tenaga melawannya, jangan biarkan dia menghancurkan hidupmu lagi " Alia mengganguk dan meera pun mengajak Alia untk turun kebawah karena semua keluarga sudah menunggu mereka untuk makan malam.
"Hapuslah airmatamu jangan biarkan mereka melihatmu menangis karena hati mereka pasti akan lebih sakit lagi" ucap Meera bijak , alia menggangguk dan menghapus sisa airmata di pipinya.. kemudian mereka berdua turun ke bawah menuju ruang makan..
BERSAMBUNG
Jangan lupa vote dan koment ya 😉
