Part 5

252 29 6
                                    

Juhu Mumbai 07.00 am  
Patel Mansion

Tokk tok tok 
Suara ketukan pintu itu semakin keras semakin keras dan bising, si empunya kamar pun merasa terganggu dengan ketukan itu

"Ahh kakak, sudah berapa kali aku bilang jangan pernah mengetuk pintu kamarku dengan begitu keras" jawab seorang laki laki dari dalam kamar

"Hei kau tidak ingat ini hari apa" ucap wanita itu lantang

Sang laki laki tiba tiba membuka matanya dan teringat akan sesuatu "oh shitt" umpatnya

Segera laki laki itu bergegas bangun dari tempat tidurnya dan menuju ke kamar mandi. 
"Aku mandi " teriaknya

Kakaknya mendengar teriakannya dari luar kamar dan segera meninggalkannya

Arjun Patel, usianya  sudah 30 tahun tapi dia terlihat seperti laki laki dewasa yang manja. Tampan tinggi maskulin single dan seorang Presdir di perusahaan Milik ayahnya yang sudah meninggal 5 tahun lalu.. arjun merupakan anak bungsu dari 3 bersaudara kedua kakaknya adalah perempuan dan sudah menikah, kakak pertamanya tinggal di Newyork bersama suaminya sedangkan kakak keduanya tinggal serumah dengannya dan suaminya..  

Hari ini adalah hari libur maka arjun agak sedikit telat bangunnya, jika dihari kerja dia akan bangun pada pukul 6 atau 5 pagi untuk jogging terlebih dahulu sebelum pergi ke kantor, tidak heran tubuhnya tinggi dan atletis karena dia rajin berolahraga.  

Hari ini merupakan hari perayaan ganpati dan di setiap hari ganpati maka ibu arjun dan ankita yaitu nyonya suchitra devi pun akan datang kerumah ini untuk merayakannya bersama dengan anak anak dan menantunya..

Arjun turun dari tangga menuju ruang keluarga

"Kau ini " pletok kakak arjun yang bernama Ankita dengan cepat menjitak kepala arjun

"Aww, kakak sakit" ucapnya dengan wajah pura pura meringis kesakitan

"Sudah aku ingatkan dari kemarin jika hari ini ibu akan datang dan nanti malam kita akan merayakan ganpati eh kau tetap saja ngeyel" ucap Ankita sedikit kesal

"Maafkan aku kakak" arjun memegang kedua telinganya sambil memasang wajah pura2 sedihnya

Ankita tersenyum dengan sikap adiknya. "Kau ini kalau sudah drumah kenapa bisa manja sekali?? Berbeda saat kau berada di kantor dimana para karyawanmu begitu segan melihatmu" 

Ya jika di kantor arjun memang terlihat sangat dewasa dan berwibawa maklumlah dia seorang presdir dia tidak mungkin menunjukkan sikap manjanya kepada karyawan karyawan d kantornya..tapi arjun hanya manja kepada kakak keduanya karena sejak kecil arjun memang sangat dekat dengan Ankita dan ayahnya melebihi ibu kandungnya apalagi sejak kematian ayahnya karena serangan jantung 5 tahun silam ..hanya Ankita lah yang bisa arjun andalkan.

"Bau apa ini?? Kenapa sedap sekali "gumam arjun , hidungnya segera mencari sumber bau sedap itu

"Wow kakak masak sebanyak ini, dan baunya begitu harum hingga sampai ke kerongkonganku" ujarnya

Ankita tertawa " kau ini terlalu berlebihan arjun, kau kan sudah biasa masak masakanku"

"Tapi ini benar benar sangat harum "

"Ibu yang memintaku" ucap ankita

"Dia selalu saja memerintah dengan seenaknya " ucap arjun sedikit kesal
 
"Dia dia, dia itu ibu kita arjun " 

"Tapi dia tidak pernah mengganggap kita anak2nya apalagi sejak kepergian ayah diapun pergi dari rumah ini, hanya pada saat perayaan ganpati saja dia akan datang kemari" ucap arjun kesal dan pergi meninggalkan dapur menuju ruang keluarga

Ankita datang mendekatinya dan memegang kedua bahu arjun "sampai
Kapan kau akan perang dingin terhadap ibumu sendiri??" Tanya nya

"Sampai aku benar benar menerima semua perbuatan yang ibu lakukan terhadap kita".

"Aku sudah melupakannya arjun, agar ayah juga tenang disana" airmata ankita perlahan mengalir di pipi mungilnya

"Kakak kau jangan menangis, jika kau menangis aku juga akan sedih" arjun mengusap airmata di pipi kakaknya 

Arjun memeluk erat tubuh mungil kakaknya dan ankitapun membalas pelukan arjun dengan erat juga

Beberapa jam kemudian sebuah mobil mewah lamborgini merah masuk ke dalam mansion keluarga patel dan berhenti tepat d depan pintu utama 

"Tuan muda dan nona muda, Nyonya besar sudah tiba" teriak salah satu art

Arjun dan ankita pun segera menuju ke depan untuk menyambut ibu mereka

keluarlah wanita paruh baya berusia 60 tahun dari dalam mobil mewah tersebut dengan sangat anggun dan bak ratu dalam dongenf kerajaan

"Salam ibu" ankita membungkukkan badannya dan menyentuh kaki ibunya dan ibunya pun membalas dengan menyentuh kepalanya tanpa ada pelukan diantara mereka pdhal mereka sudah tidak bertemu hampir setahun

Arjun datang menghampiri dan hanya melipatkan kedua tangannya d dada tanpa menyentuh kaki ibunya, ankita sudaj biasa melihat pemandangan ini selama beberapa tahun.. dia tidak bisa memaksa apa yang tidak menjadi kehendak adiknya karena arjun bukanlah anak kecil lagi..arjun mau menyambut kedatangan suchitra devi saja sudah membuat hati ankita senang

Tanpa banyak kata suchitra devi segera masuk ke dalam mansion itu , dan duduk di ruang tamu

 
Arora mansion 10.00 pm
 
Di mansion ini juga semua orang sedang bersiap siap akan merayakan festival ganpati, seperti biasanya keluarga arora akan mengundang beberapa keluarga kerabat dan teman teman mereka untuk merayakannya bersama sama

Skip malam hari

Para tamu sudah berdatangan, Alia sangat cantik pada malam itu mengenakan lehengga berwarna pink bertabur kristal di bagian bawah dan lehernya..  
 
Semua keluarga arora berkumpul melakukan pemujaan kepada dewa ganesha.. setelah selesai pemujaan merekapun menjamu para tamu yang telah datang 
Skip

patel mansion

Tidak ada tamu yang datang di mansion keluarga patel, hanya ada arjun ankita suami ankita, nyonya suchitra devi dan beberapa asisten rumah tangga
 
"Aku akan tinggal disini untuk beberapa bulan" ucap suchitra devi yang mengagetkan arjun dan ankita

Ankita senang namun tidak dengan arjun "kenapa anda tiba tiba ingin tinggal disini?? Tanya arjun ketus . Suchitra devi diam tanpa menjawab pertanyaan arjun

"Arjunnn " ucap ankita pelan

"Tinggallah seberapa ibu mau drumah ini, karena rumah ini juga rumah ibu"ucap ankita sambil tersenyum

Suchitra devi menoleh ke arah anak perempuannya dan wanita itupun tersenyum tanpa mengucap sepatah katapun..

"Jika ia tinggal disini, maka aku yang akan pergi dari rumah ini" arjun mengancam

Ankita kaget dengan perkataan arjun namun tidak dengan ibunya.. 

"Lakukan apa yang ingin kau lakukan " ucap suchitra devi tegas. Dan wanita itupun pergi meninggalkan tempat pemujaan untuk naik ke lantai atas mansion 

Sementara d ruang tengah arjun terus saja menggerutu, dia sangat kesal kenapa wanita yang sangat tidak ingin dilihatnya itu malah ingin tinggal lama d mansion ini..

Ankita datang menghampiri
"Arjun, sudahlah sampai kapan kau akan membenci ibu?? " pertanyaan itu berulang kali d ucapkan oleh ankita setiap kali arjun menolak kedatangan ibunya dan berkali kali juga arjun akan menjawan dengan jawaban yang sama " sampai aku benar benar bisa menerima apa yang ibu lakukan terhadap kita" ucapnya tegas sambil berlari meninggalkan ankita

Ankita menangis "ya dewa ganesha sampai kapan prahara ini terjadi dalam keluarga kami?? Hari ini adalah hari ganpati aku mengharapkan akan ada keajaiban yang terjadi pada keluargaku sehingga keluargaku kembali bahagia seperti dulu "ucapnya dalam hati sambil menghapus air mata yang mengalir dipipinya  


BERSAMBUNG 
Maaf agak sedikit gaje hehhe maklum author masih sangat amatiran 😬
Jangan lupa vote dan koment ya 😉




PASSIONATE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang