Part 9

232 32 5
                                    

Malam hari 08.30 Pm

Dikamarnya yang bak kamar seorang puteri, Alia termenung d sebuah sofa yang terlihat seperti singgasana puteri di negeri dongeng.. ia masih memikirkan pria yang tadi pagi tak sengaja menabraknya di cafe.. nth kenapa dari sejak tadi pagi sampai detik ini pria itu selalu saja terngiang ngiang di pikiran Alia, padahal Alia tak melihat wajahnya tapi hatinya seperti mengenali siapa sosok itu
Alia tersadar dari lamunannya dan ia menghela nafas panjang "apa aku harus ceritakan kepada ibu mengenai pria itu???" Gumamnya dan sejenak ia berpikir namun seketika ia Segera bangkit dari duduk dan keluar dari kamarnya
"Tok tok tok"
"Ibu, apa aku boleh masuk??
"masuklah nak"

Alia membuka pintu kamar ibunya dan Ia lihat ibunya sedang duduk di tepi ranjang sambil membaca sebuah majalah

"Sini nak kemari" ajak simran kepada Alia

Alia mengahampiri ibunya dengan berjalan perlahan kemudian naik ke atas ranjang
"Ayah dimana bu?? Koq tidak ada dikamar?" Tanya alia kepada simran sambil celingak celinguk di seluruh sudut kamar
"Ayah masih bermain catur dengan veer di ruang keluarga, hmm mungkin bisa sampai tengah malam, kau tau sendiri kan jika ayah dan kakakmu sudah bermain catur mereka pasti akan lupa waktu" simran menghela nafas pendek

Simran berhenti membaca majalah dan meletakkan majalah tersebut di nakas " kemari lah nak " simran memanggil alia untik lebih dekat kepadanya dan menyuruhnya berbaring di pangkuannya,, kemudian alia pun mendekat
"Ibu!!"
"Ada apa sayang??"
"Aku ingin bekerja!" . Simran tersenyum mendengar pernyataan putrinya sambil teesenyum simpul ia membelai rambut putri bungsunya itu dengan lembut

"Kau mau bekerja dengan ayahmu atau membuka usaha sendiri??" Tanya simran dengan lembut

"Aku ingin memulai usahaku sendiri dari nol ibu, aku ingin mewujudkan mimpiku menjadi seorang desain grafis terkenal seperti eddie opara dan Jacqueline casey dimana karya karya mereka sangat mendunia bahkan karya karya mereka masih tersimpan hingga saat ini dan menjadi sumber inspirasi bagi para desain grafis"ucapku semangat
"untuk itu aku sangat butuh bantuan ayah dan ibu"

Simran sedikit terkejut dengan keinginan putrinyaa ." Itukan cita citamu sedari kecil sayang,, apapun yang kau minta pasti ayah dan ibu akan mewujudkannyaa, kau mau minta ayah untuk membangunkan sebuah kantor kecil bukan?" Jawab simran sambil mencolek hidung mancung Alia

"Hah, koq ibu tahu apa permintaannku??" Tanya alia sedikit terkekeh

"Sayangg... aku ini adalah ibumu.. aku ingat semua hal yang kau lakukan dari kecil hingga saat ini dan aku tentu masih sangat ingat waktu kau berumur 10 tahun ,saat kita jalan jalan ke newyork dan saat itu kita berkunjung ke the studio museum in harlem .. pada saat itu kau begitu bersemangat mengajak ibu berkeliling musium dan tiba tiba kau berhenti saat kau melihat sebuah karya menakjubkan dari eddie opara " cerita simran dengan semangat mengingat-ingat masa kecil alia yang sedari dulu memang dikenal sebagai anak yang sangat cerdas

"Wahh ibu,, kau masih mengingat semua itu" alia kaget dan ia tersenyum lebar seketika ia balikkan kepalanya yg sedari tadi tiduran d paha ibunya dengan pipi kanan menyentuh paha ibunya dan sekarang posisi Alia sudah congak menatap ke atas berhadapan dengan wajah ibunya.
"Ibu,, suatu saat aku ingin membuat gambar seperti ini yaaa??" Aku ingin jadi seperti dia.." ucap simran menirukan suara alia waktu kecil
Kemudian ibu bertanya "memangnya kau tau siapa yang membuat gambar gambar itu??"
"Ini dia ibu" kau mengeluarkan sesuatu dari dalam tas ranselmu dan melihatkan ibu sebuah foto yg saat itu ibu tak tau kau dapat dari mana
"Aku ingin nanti gambarku bisa terpajang di museum seperti ini" ucap anak kecil itu senang

Alia bangkit dari tidurnya kemudian dengan kilat memeluk ibunya dan mencium pipi ibunya.." ibu aku cinta ibu, "
Kemudian simran juga membalas dengan mencium kedua pipi Alia lekat .. mereka tertawa lepas
Dan tiba tiba hp alia berbunyi
"Kring kring kring" Preeti memanggil

"Hallo preeti, ada apa kau menelponku malam malam begini,, baru saja kita bertemu tadi sore eh kau sudah merindukanku" canda Alia kepada preeti
Preeri tertawa terbahak bahak di seberang telpon
"Eh besok kita ganti rencana kita jalan jalan berdua ya??"

"Mengganti rencana jalan berdua?? Maksudmu kita jalan jalan bertiga atau lebih??"

"Tepat sekali,, ah kau memang cerdas alia"

"Lalu kita akan jalan jalan dengan siapa?? Wah jangan jangan aku akan menemanimu kencan dengan sameer?" Alia membulatkan bola matanya

"Tidak seperti itu juga sich alia , jadi besok sore sameer ingin aku ikut ke party temannya di juhu , aku mau tapi dengan syarat kau harus ikut bersamaku dan ternyata sameer menyetujui syaratku"

"Hahh, apa aku akan jadi obat nyamukmu??" Ucap alia ketus

"Tentu tidak alia, disana akan banyak teman teman sameer yang lainnya dan tentunya aku tidak akan meninggalkau sendirian,, aku akan tetap bersamamu "bujuk alia "aku kan tidak tau disana teman teman sameer seperti apa, nah kalau teman temannya setipe semua seperti dia kan aku jadi bete alia, maka dari itu aku mengajakmu saja.. jadi kau mau yaaa besok ikut denganku?"

"Hmm baiklahh, demi sahabatku aku rela jadi obat nyamuk"

"Ahh apaan sich , kau tidak akan jadi obat nyamuk tenang saja haha, sudah dlu ya sampai jumpa besok.. besok aku yang akan menjemputmu ya .. eh satu lagi besok kau harus memakai gaun pesta.. bye" preeti menutup telponnya cepat

"Bye"

"Ya ampunn gadis itu belum sempat aku menjawan dia sudah memutuskan sambungannnya" gerutu alia

"Besok akan ke pesta??" Tanya simran yg ada d samping alia

"Eh iya bu, besok sore preeti mengajakku ke pesta temannya sameer"

"Sepertinya sameer itu pria baik baik dan akan cocok jika mendampingi preeti yang sangat aktif"

"Hehe aku belum begitu mengenal sameer bu, lagipula dari cerita yang aku dengar dari preeti katanya sameer orangnya kaku dan tak banyak bicara"

"Baguslah, mereka akan saling melengkapi jika sudah menikah nanti" ucap simran tersenyum
"Ibu yakin pilihan paman nitin dan bibi gauri tidak salah, tinggal bagaimana membuat preeti menyukai sameer sepenuhnya"

Alia tersenyum "iya ibu benar, pilihan orang tua tidak akan pernah salah".

"Ya sudah kau tidurlah dulu, ini sudah jam 10 malam.. besok kan katanya mau bangun pagi mau ikut kak meera mengantar aryan ke sekolah"

"Oh iya aku lupaa,, baiklah aku tidur dulu ya bu" cupp alia kembali mendaratkan ciuman di pipi kanan ibunya

Sesampainya di kamar alia merabahkam tubuhnya d ranjang empuk berukuran king size dan ketika akan memejamkan matanyaa ia tiba tiba teringat akan sesuatu
"Ya tuhan, tadi aku lupa menceritakan kepada ibu tentang pria yang aku temuo tadi pagi di cafe" alia menepuk keningnya lembut
"Hmm ya sudahlah besok saja akan aku ceritakan kepada ibu" kemudian ia memejamkan kembali matanya dan perlahan ia sudah tertidur cantik

Bersambung

Maafkan author yang super sibuk ya jadi baru hari ini bisa update 😪😪
Jangan lupa vote dan kometnya yah biar author makin semangat lanjutinnya 😬😬😉😉

PASSIONATE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang