......
Somi yg merasa kejanggalan dalam ciuman itu memberontak dan mendorong tubuh jimin hingga tautan keduanya terlepas kemudian dengan sigap ia cepat mengambil pedangnya di tanah dan langsung menggoreskan luka di tangan kanan jimin.
Jimin yg terluka meringis pelan dan kemudian tertawa sambil memegangi tangannya yg berkucuran darah.
"Ini tak akan ada artinya sayang"
Jimin kemudian mendekat dan mencekik leher celline dan mengangkatnya keatas
"Bitch"
Celline berusaha bertahan dari cekikan jimin yg semakin membawanya menjauhi tanah. Tapi bukan celline namanya jika ia tak punya banyak akal. Dengan tenaga vampirenya ia mengeluarkan energi merah yg membuat jimin terdorong kebelakang dengan amat kuat. Kekangan tangan jimin pada leher celline terlepas dan jimin berusaha menahan tubuhnya yg terdorong amat kuat. Jimin melihat celline melakukan salto diudara dan mendarat mulus pada tanah. Ternyata dugaan jimin salah. Melawan saudari sepupunya ini bukan perihal yg mudah.
Celline menunjukkan seringainya menatap jimin sambil mengusap bibirnya yg bersentuhan langsung dengan milik jimin beberapa waktu lalu. Ia mendecih kasar.
"Cuih! Hahaha ada apa kau menatapku seperti itu yang mulia avexora??"
Celline melangkahkan kakinya satu persatu dengan sangat pelan menuju kearah kakak sepupunya yg masih dalam posisinya yg berjongkok dengan satu tangan bertumpu pada tanah, tentu sembari menatap celline yg mendekat. Jimin masih diam, hanya mencoba memperhatikan gerak gerik celline dihadapannya.
"Kenapa kakaku sayang? Oh ya? Bagaimana bibirku?? Rasanya lebih manis dari milik jungkook, bukan??"
Tanpa jeda, celline mempercepat langkah kakinya, berlari kearah jimin dan mencoba untuk menyerangnya. Celline mencoba untuk melayangkan pedangnya kearah tangan jimin kembali, tetapi jimin membaca gerak geriknya, jimin secepat mungkin menghindar dan mundur kebelakang beberapa meter. Kemudian jimin tertawa terbahak-bahak sambil membetulkan posisi berdirinya.
"Hahahahaha! Ternyata kau tidak selemah ayahmu ya, celline."
Jimin menunjukkan seringainya dan membetulkan posisi pedang yg ia pegang.
"Bibirmu?? Manis sayangku. Manis sekali seperti racun"
Jimin terlihat sangat santai saat ini, karna ia tau berkat ciumannya tadi, energi celline akan semakin terkuras. Jika jimin sudah menjadi vampire utuh seperti sekarang, orang seperti celline tidak akan bisa mengalahkannya dengan mudah. Dan jimin yakin 100%, celline tidak akan menyadari racun yg telah ia tabur diam-diam dalam tubuh celline sekarang.
"Kau tau celline—?"
Kaki jimin perlahan melangkah mendekat pada celline membuat celline tersentak dan mempererat pegangan tangannya pada pedang di tangan kirinya.
"Semakin kau bergerak, kau semakin mendekati ajalmu."
Celline mendecih perlahan dan mengacungkan pedangnya lurus pada jimin yg sedang berjalan mendekat. Ia tersenyum.
"Kau mau apa oppa~~?? Kau mau bermain kasar dengan wanita, eum~~??"
Jimin tertawa perlahan sambil tetap melangkah mendekat. Ia menyeringai di sela langkahnya
"Hahaha. Yg kuhadapi saat ini bukan wanita sayang. Tapi pengkhianat."
"Hahaha aku pengkhianat tapi—"
Deg. Seketika celline memegangi kepalanya. Sesuatu yg berat seperti sedang memberatkan kepalanya. Rasa sakit sekilas menghampiri dirinya. Entah kenapa pandangannya sedikit kabur dan sesekali kembali lagi seperti semula. Ia merasa aneh. Celline mencoba beberapa saat untuk menahannya dan kemudian pandangannya kembali normal. Celline dapat melihat jimin yg semakin menyeringai mendekatinya. Untuk mempersingkat waktunya, celline memilih untuk langsung mendekati kakak sepupunya itu dan menyerangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ BTS ] JiKook - "Behind"
FanfictionSemua orang juga tau bahwa dunia manusia memang berdampingan dengan dunia yg "lain", salah satunya dengan makhluk halus penghisap darah yg biasa kita sebut "vampire". namun apa jadinya jika para vampire itu diperbolehkan keluar dari dunia mereka dan...