...
Kedua langkah kaki jimin dan jungkook yg saling beriringan membawa mereka pada sebuah cafe dengan nuansa klasik yg berwarna serba cokelat di barisan paling pojok pertokoan di dekat kampus mereka. Cafe itu tidak terlalu besar tetapi jimin menyukainya, karna suasana cafe yg nyaman dengan bangunan berbahan kayu yg apik dan tak terlalu banyak pengunjung yg memenuhi cafe itu.
"hyung~"
Tiba-tiba jungkook menghentikan langkahnya tepat di depan pintu masuk cafe itu dan menatap jimin yg hendak memegang kenop pintu untuk membukanya. Ia mengeratkan genggaman tangannya dan memasang wajah penuh keraguan. Jimin yg menoleh saat dipanggil kelinci besarnya itu mengangkat sebelah alisnya, bingung tentang apa yg terjadi padanya.
"waeyo sayang? Kau kenapa?"
Jungkook memajukan bibirnya dan menunduk. Ia melepas genggaman tangannya pada jimin dan memainkan jari jemari jimin di tangannya.
"eum~"
"kenapa sayangku?"
Jungkook mengangkat sedikit wajahnya dan menatap jimin masih dengan bibir yg dimajukan dan terlihat ketakutan.
"eungg- apa- kau yakin akan mengenalkanku pada temanmu?"
Setelah mendengar pertanyaan jungkook jimin malah mengumbar senyumannya dan mencubit gemas pipi jungkook membuat sang empunya tak terima dengan mengeluarkan ringisan yg dibuat-buat
"auchh!!"
Jungkook mengusap pipi gembilnya yg seenaknya dicubit oleh makhluk bernama park jimin itu.
"ish hyung!!!"
"haha kau gugup?"
Jungkook menghentikan usapan tangannya.
"eunggg~ sebenarnya bukan itu. Tapi- aku hanya-"
"mereka sahabat-sahabatku. Aku yakin mereka menyukaimu."
"tapi hyung-"
Sepertinya jungkook terus memberikan pembelaan. Ia terus mengulur waktunya untuk masuk melewati pintu kayu yg dihiasi kaca diatasnya dengan label "open" yg tergantung itu.
"ck"
Tapi sayang kook, usahamu menjadi sia-sia sekarang karna jimin dengan mudahnya kembali menggenggam tanganmu dan menarikmu masuk ke dalam.
Sebenarnya jimin belum menghubungi salah satu kawannya itu, artinya sebenarnya jimin tak tau dimana mereka. Tapi, mereka sering sekali menghabiskan waktu di cafe ini pada jam santai seperti sekarang. Jadi, jimin membawa jungkook kesini.
Dan ternyata benar dugaannya. Setelah mengedarkan pandangannya ke seisi cafe yg tak besar itu, jimin dapat menangkap tiga orang namja yg sedang berbincang dan tertawa membahas sesuatu di dekat jendela bagian kanan cafe itu. Satu orang berambut hitam dengan mata sipit dan mengenakan hoodie yg senada dengan rambutnya, memiliki tatapan tajam dan terlihat pendiam. Satu orang lainnya berambut cokelat dengan mata yg lebih besar terlihat pembawa suasana karna sedang bercerita dengan antusiasnya disana. Dan satu yg lainnya berambut blonde dengan kulit tan dan kemeja oversize yg sedang tren saat itu. Ia seperti sedang menanggapi cerita kawannya yg terdengar seru.
Jimin menyeringai dan melangkah mendekat pada mereka yg sepertinya tidak menyadari kehadirannya. Tapi si rambut hitam ternyata menyadarinya. Ia mengerutkan dahinya.
"jimin??"
Mendengar si rambut hitam menyebutkan satu nama, kedua namja lain yg bersamanya menoleh dan menatap kearah pandangan si rambut hitam yg tentu saja mengarah pada jimin yg sekarang semakin mendekatkan langkahnya dan melambai tangan pada teman-temannya itu. Ia tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ BTS ] JiKook - "Behind"
FanficSemua orang juga tau bahwa dunia manusia memang berdampingan dengan dunia yg "lain", salah satunya dengan makhluk halus penghisap darah yg biasa kita sebut "vampire". namun apa jadinya jika para vampire itu diperbolehkan keluar dari dunia mereka dan...