NINETEEN : After The War

1.4K 129 3
                                    


........

"HHHHAAAAAAAKKK!!!"

Kembali. Celline kembali memuntahkan darah segar dari mulutnya dan berteriak sejadi-jadinya. Setelahnya, ia menutup matanya dan tergeletak lemah tak bernyawa di tanah, masih dengan pedang emas milik jimin yg menembus jantungnya.

Jimin tak peduli itu, ia langsung menoleh dan melihat jungkook yg sedang dibuka ikatannya oleh pengawal pengawal jimin.

"JUNGKOOK!!"

Jimin berlari dan memeluk tubuh jungkook sangat erat. Ia melihat jungkook sangat lemah dan mata yg enggan membuka. Wajahnya semakin memucat dan bibirnya mengeras. Jimin panik dan terus saja menepuk pipi jungkook. Ia melihat luka di kaki jungkook yg amat besar dengan darah yg terus mengalir. Satu hal yg jimin khawatirkan. Jungkook belum bisa menyembuhkan dirinya sendiri, terlebih- pedang yg melukainya bukan pedang sembarangan. Dia bisa mati.

Berulang-ulang kali jimin mencoba untuk menahan darah segar dari kaki jungkook yg terus saja dengan derasnya mengucur. Dan tanpa sadar, air matanya menitik, mengalir tanpa pertahanan melewati pipinya.

"H-hyung- "

Hanya dalam hitungan detik, Jimin menoleh. Ya, sebuah suara yg sangat pelan itu tiba tiba berhasil masuk indera pendengaran jimin, yg membuatnya tanpa ragu menoleh pada sumber suara. Jungkook, sang sumber suara dengan wajah sayunya berusaha menatap jimin yg sedari tadi memeluknya erat, mencoba menahan beban tubuhnya untuk tidak jatuh ke tanah.

"Ju-jungkookk!!! Sayang?? Hyung disini"

Dengan manik matanya yg tak berhenti bergetar, jimin menatap netra indah milik kekasih dalam pelukannya itu, ups! Ralat thor~ bukan kekasih~ tapi istri~ wkwkwkw :"3

"H-hyung~ ke-kenapa menang-is??"

Dengan sisa tenaganya, jungkook mengarahkan jari jemarinya untuk menyapa lembut pipi jimin dan sekedar mengusap air mata yg sangat jelas ia lihat mengalir di pipi seorang park jimin. Jungkook tak mendapatkan jawaban apapun dari mulut jimin. Jimin hanya menunjukkan tangisan yg semakin pecah dan getaran tangannya yg semakin hebat sembari mengelus balik pipi jungkook. Jungkook terpaku. Baru kali ini jungkook melihat seorang park jimin, anak paling terkenal di kampusnya, dan pangeran yg sangat berwibawa di kerajaan menangis hebat di hadapannya. Imagenya seketika luntur dan tak bersisa lagi detik ini.

"Hiks..."

"Hyung~ aku tak apa- aku-"

"Kau- hks. kau tidak apa2 kan sayangku?? Kita pulang ya?? Hks, aku akan- aku akan membawamu pulang. Bertahan ya sayang"

Jimin segera memalingkan wajahnya dan dengan sekuat tenaga ia mengambil helaian jubah hitam berukir emas yg terpasang di punggungnya dan merobeknya dengan satu tarikan. Dengan sedikit terburu-buru jimin membalut luka di kaki jungkook sambil berteriak memerintah pada para pengawalnya yg berjaga di sekitar.

"STERILKAN LOKASI INI. BERESKAN SOAL CELLINE."

Jimin mengikat kuat luka itu saat ia berhasil membalutkan robekan kain itu dengan sempurna. Jimin menatap jungkook yg semakin melemah dan matanya kembali menutup. Sepertinya jungkook tak sadarkan diri. Jimin mengangkat jungkook perlahan.

"Kita pulang sayang. Kumohon bertahanlah untukku"

Cup...

Sekilas jimin mengecup lembut bibir jungkook dan kemudian melesat membawa jungkook untuk kembali ke istana, dan jangan lupakan soal jayzon, pengawal pribadi jimin, juga ikut kembali ke istana untuk mengawal yang mulia pangerannya.

Tak butuh waktu lama untuk jimin sampai di istana. Jayzon kini beralih untuk memimpin jalan dan membukakan akses untuk jimin agar lebih mudah masuk dan pergi ke ruang pengobatan. Terlihat beberapa tabib menghampiri dan membantu jimin untuk masuk ke dalam. Direbahkannya jungkook perlahan di salah satu kasur di sudut ruangan.

[ BTS ] JiKook - "Behind"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang