Civil War : ideologi

4 0 0
                                    

saat aku sedang di pelabuhan, ada seorang militer TNI yg sedang berjaga. dia bercerita dan baru saja menerimah kabar bahwa di ibu kota terjadi perang sipil antara komunis dan pro demokrasi.

"komunis telah menguasai sebagian wilayah negara dengan dukungan USA dan britania raya" ucap militer TNI yg sedang menjelaskan di masyarakat. itu membuat semakin menakutkan dan merinding.

"serentak. . .kita dukung pro demokrasi dan hancurkan komunis" tegas masyarakat yg sedang di pelabuhan ikan.

aku yg sedang di dekat laut, tiba - tiba melihat truk militer yg penuh dengan senjata laras panjang. kami di wajibkan membawa satu untuk membela pro demokrasi.

"ayo. . .baris, ambil senjata ini satu per satu" intruksi salah seorang militer TNI kepada masyarakat yg sedang di pelabuhan ikan.

aku yg ikut berbaris sangat tegang sebab pertama kali aku ikut dalam perang nyata seperti ini.

lalu aku mendapat senjata laras panjang dengan berat hampir 5 kg. ini seperti film rambo yg tembak - tembakan.

"cepat. . .kalian masuk dalam truck untuk berangkat menujuh ibu kota"ucap perwira militer sembari membawa selembar kertas dan tongkat kecil.

"(serentak). . .siaaap pak" ucap ku yg sedang membawa senjata. dengan wajah yg ketakutan dan kwatir. aku naik ke truck dan menuju ibu kota atau medan pentempuran

setelah kami masuk semua, banyak wajah - wajah yg ketakutan dan kwatir tidak akan pulang ke keluarga mereka. salah seorang militer yg di depan mengintrusikan untuk bernyanyi lagu indonesia raya

(serentak bernyanyi)
"indonesia. . .tanah air ku"

"tanah tumpah darahku"

"disanalah aku berdiri"

. . . .

"indonesia kebangsaanku"

. . .

kami sangat keras bernyanyi dan bergembira supaya kami tidak takut untuk perang sipil. tuhan semoga melindunggi kita.

aku yg sedikit ngantuk karena malam sudah datang dan di tambah perut yg lagi kelaparan dan haus. aku memutuskan untuk tidur sambil membawa senjata laras panjang dengan amunisi penuh.

malam yg larut, kami di kejutkan dengan ledakan di tengah jalan. lalu aku terbangun dan panik sehingga bagaikan korban kebakaran.

"ada apa ini?. . .kok ada suara keras"ucapku yg sambil mengosok - gosokan mata.

"cepat turun. . .pasukan komunis menyerang dengan RPG" ucap seorang warga yg lagi ketakutan.

"dooooorrr. . .doooorr" (suara senjata)

"ayo . . .cepat. tembak musuh" ucap sersan militer. dengan penuh gesah - gesah dia berjalan sambil menodongkan senjata ke arah depan.

aku yg sedang bingung dan laper lalu lansung menembak di kobaran api yg jauhnya sekitar 3 KM. banyak sekali mayat yg tergeletak di jalan - jalan. bagaikan bangkai tikus di sawah.

"doooorr. . .doooorr" (suara senjata)

"wuuuuung. . .wuuuung"(suara pesawat tempur)

"boooommm. . .booom"(suara rudal yg di jatuhkan)

aku sangat takut sambil bersembunyi di pohon - pohon sekitar jalan. akhirnya aku memutuskan untuk lari ke belakang sebab takut tertembak musuh.

ini adalah strategy yg bagus untuk mundur dulu. aku yg sedang lapar ingin sekali pingsan di medan perang

Dua mata dan satu hatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang